Mohon tunggu...
Nia NurKhumaeroh
Nia NurKhumaeroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait. (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, Jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemabukan Qays (Layla Majnun)

14 Januari 2022   11:44 Diperbarui: 14 Januari 2022   11:49 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta laksana air yang menetes menimpa bebatuan

Waktu berlalu dan bebatuan itu akan hancur berkeping

Berserak bagai kaca berpecahan

Begitulah Cinta yang engkau bawa padaku

Dan kini telah hancur binasa hatiku

Hingga orang-orang memanggilku si gila 

yang suka merintih dan menangis pedih

Mereka mengatakan aku telah tersesat

Duhai, mana mungkin Cinta akan menyesatkan  

Jiwa mereka sebenarnya Kering, laksana dedaunan

Diterpa panas mentari siang

Bagiku Cinta adalah keindahan

Yang membuat mata tak bisa terpejam

Pemuda mana yang bisa selamat dari Api Cinta ?

# Jatuh cintalah agar jiwamu Lembut

# Dr. H. Fahrudin Faiz, S.Ag  M.Ag

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun