Energi panas bumi telah menjadi sumber daya yang semakin relevan dalam transisi energi global. Meskipun pertumbuhannya masih relatif lambat dibandingkan energi terbarukan lainnya, pada akhir tahun 2023 kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di dunia mencapai sekitar 16, 355 MW. Negara-negara dengan kapasitas terbesar adalah Amerika Serikat (3,900 MW), Indonesia (2,418 MW), dan Filipina (1,952 MW). Bersama-sama, sepuluh negara teratas menyumbang sekitar 93% dari kapasitas terpasang global, menunjukkan dominasi beberapa negara dalam sektor ini.
PROSPEK MASA DEPAN
Prospek energi panas bumi di masa depan sangat menjanjikan, terutama dalam mendukung transisi energi bersih global. Perkembangan teknologi baru, seperti pengeboran lebih dalam dan penggunaan sistem panas bumi tertutup (enhanced geothermal systems), dapat memperluas pemanfaatan energi ini ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak memungkinkan. Selain itu, kombinasi panas bumi dengan teknologi lain, seperti energi surya atau baterai penyimpanan, dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas sistem energi. Dalam konteks ini, dukungan kebijakan pemerintah, insentif ekonomi, dan investasi swasta akan sangat penting untuk mempercepat pengembangan teknologi panas bumi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H