HUBUNGAN ANTARA KELARUTAN (s) dengan HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
    Kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp) memiliki hubungan yang erat karena Ksp merupakan ukuran kuantitatif kelarutan suatu senyawa ionik dalam pelarut tertentu. Hubungan antara kelarutan dan Ksp adalah sebagai berikut:
- Jika kelarutan suatu senyawa di bawah nilai Ksp-nya, larutan dianggap tidak jenuh. Ini berarti bahwa lebih banyak senyawa masih cenderung masuk ke dalam larutan. Suatu larutan dianggap jenuh ketika kelarutan senyawa sama dengan nilai Ksp-nya. Artinya, larutan mencapai titik jenuh dan hanya menyisakan sedikit senyawa yang larut.
- Larutan dianggap jenuh jika kelarutan senyawa melebihi nilai Ksp. Artinya, solusinya menjadi jenuh. Ini berarti jumlah senyawa terlarut melebihi jumlah yang diharapkan berdasarkan Ksp. Dalam kondisi ini, larutan dapat menjadi tidak stabil dan endapan dapat terbentuk secara spontan.
- Nilai Ksp dapat digunakan untuk memperkirakan kelarutan suatu senyawa dalam larutan. Nilai Ksp yang rendah untuk suatu senyawa menunjukkan bahwa senyawa tersebut memiliki kelarutan yang kecil atau terbatas dalam pelarut tertentu. Sebaliknya, jika Ksp tinggi, senyawa cenderung sangat larut dalam pelarut tersebut.
MEMPREDIKSI TERBENTUKNYA ENDAPANÂ
    Salah satu ciri-ciri terjadinya reaksi kimia adalah terbentuknya endapan. Konsep Ksp dapat digunakan untuk meramalkan proses pengendapan yang terjadi dalam larutan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai Ksp dengan "Quotion" reaksi (disimbulkan Q). Q adalah hasil kali konsentrasi molar ion-ion dalam larutan dengan asumsi larutan mengalami disosiasi sempurna. Ada tiga  kemungkinan yang terjadi yaitu (1) Ketika nilai Q kurang dari Ksp maka tidak akan terbentuk endapan (2) Ketika nilai Q lebih besar dari Ksp maka  akan terbentuk endapan (3) Ketika nilai Q sam dengan nilai Ksp maka larutan tepat jenuh.
PENGARUH ION SENAMA (SEJENIS) TERHADAP KELARUTANÂ
    Beberapa garam yang terdiri dari ion logam yang sejenis, seperti AgCl, AgNO3, Ag2S, dan Ag3PO4 memiliki ion sejenis yaitu Ag+. Contoh lainnya, AgCl, AlCl3, PbCl3, memiliki ion sejenis yaitu Cl-.
    Keberadaan ion sejenis dalamm suatu larutan dapat memengaruhi kelarutan zat tersebut. Jika ke dalam larutan jenuh ditambahkan ion sejens, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang mengendap (pereaksi) dan menyebabkan berkurangnya kelarutan zat tersebut. Penambahan ion senama (sejenis) akan mengakibatkan kelarutan dari suatu zat menurun. Semakin besar konsentrasi ion sejenis, maka kelarutan zatnya akan semakin kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H