PENGERTIAN KELARUTAN (s)
Kelarutan merupakan kemampuan suatu zat untuk larut atau larut dalam pelarut tertentu. Dalam konteks kimia, kelarutan mengacu pada jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu dan tekanan tertentu. Kelarutan dapat diukur dalam satuan konsentrasi seperti mol per liter (mol/L) atau gram per liter (g/L). Ada tiga istilah umum untuk menggambarkan kelarutan suatu zat yaitu:
- Zat terlarut: Zat yang larut sepenuhnya dalam pelarut disebut zat terlarut. Misalnya, gula benar-benar larut dalam air, jadi gula larut dalam air.
- Zat tidak larut: Zat yang tidak larut dalam pelarut disebut tidak larut. Misalnya, minyak tidak larut dalam air.
- Zat sedikit larut: Zat yang sulit larut dalam pelarut disebut zat yang mudah larut. Misalnya, garam meja (natrium klorida) sangat larut dalam air, sedangkan garam tembaga (tembaga sulfat) kurang larut dan hanya larut dalam jumlah terbatas.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain suhu, tekanan, jenis pelarut, dan sifat kimiawi zat tersebut. Sebagai contoh, kelarutan zat padat dalam pelarut cair umumnya meningkat dengan naiknya suhu, sedangkan kelarutan gas dalam pelarut cair cenderung menurun dengan naiknya suhu.
TETAPAN HASIL KELARUTAN (Ksp)
    Konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) adalah konstanta yang menggambarkan kelarutan senyawa ionik dalam pelarut pada suhu dan tekanan tertentu. Ksp didefinisikan sebagai perkalian konsentrasi ion dalam larutan di mana reaksi ionik mencapai kesetimbangan. Secara umum, persamaan Ksp untuk senyawa ionik biasa seperti senyawa AB diberikan oleh rumus umum:
AB(s) A(aq) + B(aq)
 Ksp untuk hubungan AB dapat ditulis sebagai:
Ksp = [A][B]
 di mana [A+] adalah konsentrasi ion A+ dalam larutan dan [B-] adalah konsentrasi ion B- dalam larutan pada titik jenuh atau kesetimbangan.
    Konstanta Ksp adalah konstanta yang bergantung pada suhu dan tidak berubah pada suhu tertentu. Nilai Ksp dapat ditemukan dalam referensi kimia atau tabel kelarutan untuk banyak senyawa ionik. Nilai Ksp dapat bervariasi tergantung pada senyawa dan pelarut yang digunakan. Konstanta Ksp memberikan informasi tentang kelarutan relatif senyawa. Nilai Ksp yang rendah untuk suatu senyawa menunjukkan bahwa senyawa tersebut kurang larut dalam pelarut tertentu. Sebaliknya, jika Ksp tinggi, senyawa cenderung sangat larut dalam pelarut tersebut.
    Ksp juga dapat digunakan untuk memprediksi pembentukan endapan dalam larutan. Ketika nilai ion dalam larutan melebihi Ksp, larutan menjadi jenuh dan terbentuk endapan. Namun, jika nilai ion dalam larutan lebih rendah dari Ksp, tidak terbentuk endapan dan larutan dianggap tidak jenuh.