Mohon tunggu...
Ni Wayan Savitri Satyavati
Ni Wayan Savitri Satyavati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi memasak dan saya orangnya sangat baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Materi Kelas XI "Hidrokarbon"

12 Maret 2023   21:46 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tata-nama Alkana

Tata-nama Senyawa Alkana Rantai Lurus

  • Didepan nama alkana (sesuai dengan jumlah atom C-nya) diberi awalan n- (normal). Contoh: n-butana

Tata-nama Senyawa Alkana Rantai Bercabang: 

  • Tentukan rantai pokok/utama yaitu rantai terpanjang sebagai nama alkana
  • Beri nomor atom C mulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang
  • Tentukan letak nama cabang (alkil) yang ada: 1). Letak cabang dinyatakan dengan angka. 2). Jumlah cabang sejenis dinyatakan dengan awakan: di-, tri-, tetra-, dst. 3). Jika lebih dari satu jenis cabang, urutan penyebutannya sesuai abjad huruf terdepan nama cabang.
  • Penulisan nama dimulai dengan: letak (posisi) cabang/nomer cabang, nama cabang, nama alkana rantai pokok. Contoh:  2-metil butana
  • Alkena
    Alkena atau olefin merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh, yaitu dengan adanya atom yang belum maksimal mengikat atom C, sehingga ia membentuk ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n

Tata-nama Senyawa Alkena

Alkena Rantai Lurus

  • Alkena dengan rantai lurus tanpa cabang, penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkapnya. Contoh 2-pentena

Alkena Rantai Bercabang


Penamaan alkena rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan hanya pada penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkena. Aturan yang digunakan tetap sama, yaitu:

a). Tentukan rantai pokok/utama yaitu rantai terpanjang sebagai nama alkena

b). Penomeran atom C dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan dari cabang terdekat.

c). Tentukan letak nama cabang (alkil) yang ada: 1). Letak cabang dinyatakan dengan angka. 2). Jumlah cabang sejenis dinyatakan dengan awakan: di-, tri-, tetra-, dst. 3). Jika lebih dari satu jenis cabang, urutan penyebutannya sesuai abjad huruf terdepan nama cabang.

d). Penulisan nama dimulai dengan: letak (posisi) cabang/nomer cabang, nama cabang, nomer ikatan rangkap, nama alkena rantai pokok. Contoh:  2-metil- 1-butena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun