HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".Â
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM PROUST)
Salah satu sifat sifat yang membedakan senyawa dengan campuran yaitu senyawa memiliki susunan yang tetap. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Louis Proust seorang ahli kimia Perancis yang kini dikenal sebagai hukum perbandingan tetap atau Hukum Proust, berbunyi: "perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa adalah selalu tetap walaupun berasal dari daerah yang berbeda dan dibentuk dengan cara yang berbeda".
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut maka massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3 = 12/100 x 50 gram = 6 gram massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100% = 6/50 x 100 % = 12%
HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (HUKUM DALTON)
Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. Misalnya, belerang dengan oksigen dapat membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O dan H2O2. Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum Perbandingan Berganda yang bunyinya:
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana".
Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang sama, masing-masing miliki massa yang yang berbeda. Namun jika massa salah satu unsur sama, maka perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa tersebut berupa bilangan bulat dan sederhana.
- Berdasarkan data percobaan tersebut, maka didapatkan rangkuman:
- 1 satuan volum gas hydrogen bereaksi dengan 1 satuan volum gas klorin menghasilkan 1 satuan volum gas hydrogen klorida.
- 3 satuan volum gas hydrogen bereaksi dengan 1 satuan volum gas nitrogen menghasilkan 2 satuan volum gas amoniak.
Perbandingan volume gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi:
- Volum gas hydrogen: volum gas klorin: volum gas hydrogen klorida = 1:1:2
- Volum gas hydrogen: volum gas nitrogen: volum gas amoniak = 3:1:2
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Gay Lussac mengemukakan suatu rumusan yaitu Hukum Perbandingan Volum yang berbunyi
" Pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana"
Hukum Avogadro
Pada tahun 1811 Amadeo Avogadro mengemukakan bahwa partikel unsur dapat berupa atom itu sendiri maupun gabungan dari beberapa atom yang disebut molekul. Hipotesis tersebut kemudian dijadikan suatu hukum kimia yaitu Hukum Avogadro yang berbunyi
"Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula"
Hukum Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volum dan sekaligus dapat menentukan rumus molekul berbagai molekul dan senyawa. Untuk hukum ini memiliki catatan yaitu untuk reaksi yang zat-zat pereaksi dan hasil reaksi berwujud gas, maka perbandingan koefisien reaksi=perbandingan volume.
Dalam satuan SNI terdapat satuan jumlah partikel yaitu mol. Dalam dunia kimia, para ahli kimia memberikan satuan kuantitas zat yaitu mol. Lalu bagaimanakah cara menentukan mol? Simaklah gambar berikut ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H