Mohon tunggu...
Ni Komang Sri Rahayu
Ni Komang Sri Rahayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yadnya Sudah Mewah tapi Salah! Berikut Yadnya yang Baik Menurut Hindu

19 Desember 2021   20:51 Diperbarui: 19 Desember 2021   22:09 2741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan berarti yadnya yang mewah itu tidak baik. Tapi yadnya yang kurang baik adalah yadnya yang memiliki niatan lain dibalik pelaksanaannya misalnya bermagsud untuk menyombongkan diri, pamer dan lain sebagainya. Dan juga yadnya yang tidak mengindahlah ajaran agama atau sastra.

Ada banyak orang yang rela melakukan berbagai upaya untuk melakukan sebuah prosesi yadnya. Bahkan untuk melakukan sebuah yadnya, mereka rela meminjam segala sesuatu untuk menunjang keberlangsungan yadnya  yang dilakukan. Sehingga pada akhirnya hal itu malah terasa memberati mereka dan akhirnya yadnya itu dilakukan  tanpa kesucian hati.

Agama hindu adalah agama yang fleksibel dan universal yang artinya  segala perkembangan ritual keagamaannya dapat dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya. Jadi sebenarnya pelaksanaan yadnya dapat dilakukan sesuai kemampuan diri masing-masing agar yadnya yang dihasilkan dapat lebih baik.

Agama hindu telah mengajarkan bahwa ada beberapa tingkatan yadnya yaitu disebut dengan kuantitas yadnya antara lain :

  • Nista : yadnya tingkat kecil
  • Nistaning Nista adalah yadnya tingkat kecil antara yang kecil.
  • Madyaning Nista adalah yadnya tingkat sedang antara yang kecil.
  • Utamaning Nista adalah yadnya terbesar diantara yang kecil.

  • Madya : yadnya tingkat sedang
  • Nistaning madya adalah yadnya tingkat kecil antara yang sedang.
  • Madyaning madya adalah yadnya tingkat sedang antara yadnya  yang sedang.
  • Utamaning madya adalah yadnya terbesar antara yang sedang.


  • Utama : yadnya tingkat besar.
  • Nistaning utama adalah yadnya tingkat kecil antara yang besar
  • Madyaning utama adalah yadnya tingkat sedang antara yang besar.
  • Utamaning utama adalah yadnya tingkat  besar antara  yadnya yang besar.

Jadi umat beragama hindu dapat melakukan salah satu yadnya ini. Karena agama hindu tidak pernah memaksakan umatnya untuk melakukan yadnya yang besar-besaran atau melakukan yadnya yang diluar kemampuan umatnya.

 

Terkadang umat hindu berlomba-lomba melakukan yadnya secara besar-besaran dengan tujuan melakukan persembahan untuk mendapatkan berkah ataupun untuk melakukan kewajiban. Dan  beberapa orang lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk melakukan upacara yadnya yang mewah dibandingkan menolong orang-orang yang membutuhkan.

Padahal menolong orang yang membutuhkan juga sebuah kewajiban bagi kita. Menolong orang dengan menyumbangkan rejeki kita kepada orang lain disebut dengan dana punia.

Dana punia adalah ajaran agama Hindu yang mengajarkan umatnya untuk membagi atas penghasilan dan rejeki yang didapatkannya dan juga ajaran mengenai menolong sesama yang membutuhkan. . Ajaran dana punia ini  hendaknya mampu diamalkan untuk menegakan Dharma, dana punia  berarti pemberian dengan tulus sebagai salah satu bentuk pengamalan ajaran Dharma pemberian tersebut dapat berupa nasehat  atau petunjuk hidup yang mampu mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik berupa pendidikan dan juga berupa harta benda yang bertujuan untuk menolong seseorang.

Dana punia juga merupakan perwujudan yadnya, jadi kita tidak harus terpaku dengan hanya melakukan yadnya besar-besaran saja tapi ogah-ogahan dalam berpunia padahal punia juga merupakan yadnya.

Dalam berpunia kita juga tidak harus menyumbangkan sesuatu dalam bentuk materi saja, tidak harus menunggu kita mampu untuk bersedekah. Jika kita menunggu merasa mampu baru berpunia mungkin kita tidak akan berpunia, karena punia juga dapat diberikan dalam bentuk tenaga. Misalnya saja kita ikut sebuah komunitas agama yang peduli dengan pura. Kita bisa ikut membersihkan pura-pura jadi kita mempuniakan tenaga kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun