Mohon tunggu...
Ni Komang Sri Rahayu
Ni Komang Sri Rahayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Penjor Pada Perayaan Hari Raya Galungan

9 November 2021   22:27 Diperbarui: 9 November 2021   22:42 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Penjor Desa Bayung Cerik

Umat hindu memiliki banyak hari keagamaan atau hari suci. Hari suci adalah hari yang disucikan atau dikeramatkan oleh umat hindu, hari suci memiliki tujuan yang sangat baik dan luhur. Sebagai hari yang diistimewakan maka umat hindu akan merayakan dan melakukan persembahan-persembahan pada hari tersebut. Perhitungan hari suci agama hindu dilakukan melalui dua cara yaitu perhitungan melalui pawukon seperti  pagerwesi,galungan, kuningan, dan lain sebagainya. Dan yang kedua hari suci berdasarkan perhitungan sasih misalnya purnama,tilem,sivaratri, dan sebagainya.

Rabu ( 10/11/21) umat hindu akan merayakan hari raya galungan. Umat hindu akan melakukan persembahyangan mulai dari merajan mereka masing-masing sampai dengan ke merajan keluarga dan pura-pura yang ada di desa. Pelaksanaan persembahyangan pada hari raya galungan akan lebih baik jika dilakukan di pagi  hari.

Hari raya galungan merupakan peringatan atas kemenangan dharma(kebaikan) melawan adarma (kebatilan).

Umat hindu merayakan hari raya galungan setiap enam bulan sekali atau 210 hari, galungan jatuh pada hari rabu pancawara kliwon, wuku dungulan.

Sebelum upacara galung ada beberapa runtutan acara atau rangkaian acara yang dilewati yaitu :

  • Tumpek WarigaTumpek wariga dilaksanakan 25 hari sebelum galungan atau pada saniscara,kliwon, wuku wariga. Hari ini akan dilakukan pemujaan untuk memuja Bhatara Sangkara guna memohon kesuburan tanaman.
  • Anggara Kasih Julungwangi,Jatuh pada 15 hari sebelum galungan,atau pada anggara,kliwon,wuku julungwangi. Upacara ini dilakukan untuk memberikan lelabaan kepada watek Butha dengan mecaru alit di Sanggah pamerajan dan Pura.
  • Buda Pon Sungsang,Buda pon sungsang jatuh pada tujuh hari sebelum galungan atau pada buda,pon,wuku sungsang. yang disebut juga sebagai hari sugian pengenten. Secara filosopi upacara ini adalah sebagai pelepasan atas segala kekuatan negative.
  • Sugian JawaEnam hari sebelum galungan umat hindu akan memuja Hyang Widhi Wasa di merajan guna memohon kesucian dan kelestarian Bhuwana Agung (alam semesta).
  • Sugian BaliLima hari sebelum galungan umat hindu akan melakukan pemujaan disanggah untuk memohon kesucian dan keselamatan umtuk Bhuawana Alit ( diri sendiri)
  • Penyekeban,Penyekeban dilakukan tiga hari  sebelum hari raya galungan pada minggu,pahing wuku dungulan . Secara filosopi penyekebaan adalah adalah hari dimana manusia dapat mengendalikan atau menahan nafsu dan dirinya agar tidak melakukan hal-hal negatif.
  • Penyajaan,Penyajaan dilakukan dua hari sebelum galungan, atau soma,pon, wuku dungulan. Pada hari penyajaan tterdapat filosopi bahwa umat hindu akan memantapkan diri atau serius  untuk merayakan hari raya galungan.
  • Penampahan,Penampahan atau satu hari  sebelum galungan umat hindu akan menyembelih binatang seperti babi dan ayam. Filosopi yang terdapat dalam hari penampahan ini adalah pembunuhan terhadap nafsu-nafsu dan sikap negative dalam diri.

Hal yang identik dengan hai raya galungan adalah penjor. Biasanya masyarakat umumnya yang ada di Bali akan memasang penjor didepan pekarangan rumah.atau dipinggir-pinggir jalan. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Karena keunikan dan keindahan dari penjor tersebut.

Pada tanggal 9 November 2021 yang merupakan hari penampahan  masyarakat hindu Bali mulai melakukan pemasangan penjor. Pemasangan penjor biasanya dilakukan didepan pekarangan rumah masing-masing.

Di desa Bayung Cerik,Kabupaten Bangli,Bali para laki-laki mulai menghiasi bambu mereka dengan segala bahan yang telah disiapkan. Biasanya mereka akan membuat bersama-sama dengan tetangga mereka. Hal ini dapat meningkatkan keakraban satu sama lainnya.

Kenapa setiap galungan ada penjor ? Apa makna dan fungsi penjor ?

Penjor selain memiliki dayatarik sebagai sebuah seni dan menjadi budaya, penjor juga memiliki nilai religious atau filosopi.

Tujuan dari pemasangan penjor adalah sebagai wujud rasa bakti dan ungkapan terimakasih kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemakmuran dan karunia yang telah diberikan.

Selain itu pemasangan penjor yang bertepatan dengan hari penampahan adalah sebagai filosopi sebuah kemenangan. Kita sebagai ,makhluk hidup berperang melawan sifat-sifat negatif ,misalnya kita melawan kemalasan yang difilisopikan dengan membunuh babi setelah berhasil melawan sifat-sifat negatif kita memasang penjor sebagai lambang kemenangan.

Penjor  sendiri merupakan lambang dari naga Basuki dan Ananta Boga yang memiliki arti kesejahtraan dan kemakmuran. Selain itu dari beberapa sumber disebutkan bahwa penjor adalah simbul gunung yang memberi keselamatan dan kesejahtraan. Penjor sendiri terbuat dari bambu panjang yang ujungnya melengkung kemudian dihiasi dengan dedaunan dan hasil bumi lainnya.

Setiap bahan yang digunakan untuk pembuatan penjor memiliki makna atau arti tersendiri, seperti yang dijelaskan pada lontar Tutur Dewi Tapini :

Ndah Ta Kita Sang Sujana Sujani, Sira Umara Yadnva, Wruha Kiteng Rumuhun, Rikedaden Dewa, Bhuta Umungguhi Ritekapi Yadnya, Dewa Mekabehan Menadya Saraning Jagat Apang Saking Dewa Mantuk Ring Widhi, Widhi Widana Ngaran Apan Sang Hyang Tri Purusa Meraga Sedaging Jagat Rat, Bhuwana Kabeh, Hyang Siwa Meraga Candra, Hyang Sadha Siwa Meraga "Windhune", Sang Hyang Parama Siwa Nadha

Artinya :

Wahai kamu orang-orang bijaksana, yang menyelenggarakan yadnya, agar kalian mengerti proses menjadi kedewataan, maka dari itu sang Bhuta menjadi tempat/tatakan/dasar dari yadnya itu, kemudian semua Dewa menjadi sarinya dari jagat raya, agar dari dewa semua kembali kepada hyang widhi, widhi widhana (ritualnya) bertujuan agar sang Tri Purusa menjadi isi dari jagat raya, Hyang Siwa menjadi Bulan, Hyang Sadha Siwa menjadi windu (titik O), sang hyang parama siwa menjadi nadha (kecek), yang mana kesemuanya ini merupakan simbol dari Ong Kara.

Sifat religious pada penjor galungan dikarenakan asas pembuatannya yang sesuai dengan sastra agama. Jadi segala bahan yang digunakan bukan hanya hiasan saja tetapi ada filosopi atau maknanya.

Pembuatan penjor dapat dilakukan dengan sederhana sesuai kemampuan dan dapat dibuat sekreatif pembuatnya jadi tidak ada paksaan dalam kekreatipan pembuatan penjor. Hal yang harus diperhatikan dan tidak boleh dikurangi saat membuat penjor adalah unsur-unsurnya yaitu sebagai berikut :

  • Bambu yang dibungkus dengan kasa atau bamboo merupakan lambang kekuatan dari Dewa Maheswara.
  • Kain puti dan kuning merupakan simbol kekuatan dari Dewa Iswara
  • Sampian adalah simbol kekuatan dari Dewa Parama Siwa
  • Janur adalah simbol kekuatan dari Dewa Mahadewa
  • Kue ( jaja gina,jaja uli) adalah symbol kekuatan dari Dewa Brahma
  • Pala bungkah (umbi-umbian),Pala wija ( padi + jagung), Pala gantung (pisang)merupakan lambang kekuatan dari Dewa Wisnu
  • Kelapa adalah simbol kekuatan Dewa Rudra
  • Jenis daun (plawa,pakis aji,andong) adalah simbol kekuatan dari Dewa Sangkara
  • Tebu adalah lambang kekuatan Dewa Sambu
  • Sanggah cucuk adalah lambang kekuatan dari Dewa Siwa
  • Lamak adalah simbol dari Tribhuana
  • Banten upakara adalah lambang kekuatan dari Dewa Sadha Siwa
  • Tamiang adalah lambang penolak dari bala atau kejahatan

Jadi itu adalah sedikit penjelasan mengenai makna penjor pada perayaan hari raya galungan, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat dimohonkan untuk dikoreksi bersama.

Terimakasih.

Nama : Ni Komang Sri Rahayu

NIM : 2111031179

Prodi : PGSD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun