Atom merupakan partikel-partikel terkecil dari suatu benda  yang tidak terlihat. Atom dicetuskan oleh Democritus. Pengetahuan mengenai atom terus dikembangkan dan ditambahkan oleh para ilmuan.
Teori Atom Jhon Dlaton
Jhon Dalton merupakan seorang fisikawan dari Inggris, di mana Dalton mengemukakan gagasannya mengenai atom. Bagi Dalton, atom itu adalah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Teori atom Dalton ini ditunjang oleh hukum kekekalan massa yang di mana massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap sama. Dalton merupakan orang pertama yang melibatkan kejadian kimiawi dalam merumuskan temuannya tentang atom dan ia mendasarkan asumsinya pada data kuantitatif. John Dalton menyatakan hipotesisnya mengenai atom yang di mana berdasarkan hukum kekekalan massa dan hukum susunan tetap. Dari dua hukum itu, Dalton menyatakan pendapatnya mengenai atom sebagai bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi sama sekali, digambarkan sebagai bola pejal yang amat kecil, suatu unsur yang mempunyai atom-atom yang identic dan berbeda untuk unsur yang sangat berbeda, membentuk senyawa dengan sebuah perbandingan bilangan bulat dan sederhana contohnya air yang terdiri atom-atom hidrogen dan atom oksigen, dan merupakan sebuah pemisahan atau penyatuan atau penyusun kembali dari atom-atom, sehingga atom sama sekali tidak diciptakan maupun dihilangkan.
Teori AtomThomson
Thomson merupakan seorang fisikawan dari Amerika, dia menyatakan teorinya bahwa atom mempunyai muatan positif yang ada di isi atom. Muatan tersebut dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar ke muatan itu.keadaan atom itu seperti roti kismis yang di mana elektron diasumsikan sebagai kismis yang tersebardalam seluruh  bagian roti. Kelemahan teori atom Thomson yaitu tidak bisa memaparkan susuanan muatan negative dan positif dalam bola atom itu. Yang di mana kelemahan teori atom Thomson disempurnakan oleh Rurtherford. Partikel sinar katode itu dapat diketahui bermuatan negative dikarenakan sinar katoda yang berbelok ke kutub positif apabila sinar katode itu ditempatkan pada medan listrik. Maka dari itu, hasil dari percobaan tersebut Thomson membuktikan bahwa sinar katode adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negative dan yang ada pada setiap elektron.
Teori Atom Rutherford
Ernest Rutherford dan dua muridnya melakukan percobaan untuk mengetahui stuktur atom. Percobaan yang dilakukan oleh mereka dengan menembakan partikel alfa yang memiliki energi tinggi pada lempeng logam  tipis. Awalnya logam yang digunakan yaitu emas. Dari percobaan, mereka mendapatkan bahwa sebagian besar partikel alfa tidak mengalami pembelokan yang berarti. Adanya partikel yang dipantulkan sangat mengejutkan Rutherford. Dari hasil percobaannya Rutherford mengajukan teori atom. Menurut beliau, massa atom itu memiliki muatan positif pada bagian pusat atom yang di mana bagian tersebut dikatakan inti atom. Secara sederhana, teori atom Rutherford dapat dijelaskan sebagai berikut ; sebagian besar atom terdiri dari ruang kosong. Hal tersebut berdasarkan pada bagian hasil percobaan yang telah dilakukan. Partikel yang mengalami pembelokan adalah partikel alfa yang dekat inti atom dan menabrak inti atom. Karena setiap atom yang bermuatan netral, muatan positif  yang berada pada inti atom memang harus diseimbangi  dengan muatan negative. Di mana muatan negative itu disebut dengan elektron. Nama elektron adalah hasil dari percobaan yang telah dilakukan oleh Thomson. Elektron beredar memuatari inti atom pada jarak yang relative sangat jauh. Jarak inti atom dengan garis edar elektron paling luar dapat disebut dengan jari-jari atom. Dengan ditemukannya inti atom, pupuslah teori atom Thomson. Dengan kalimat lain bahwa dikatakan bahwa teori atom Rutherford merevisi teori atom dari Thomson.
Teori Atom Niels Bohr
Dapat dilihat dari isi energi elektron, ternyata model atom Rutherford mempunyai kelemahan. Ketika elektron-elektron itu memutari inti atom, mereka mengalami percepatan terus menerus, hingga elektron harus membebaskan energi. Lama kelamaan energi yang dimiliki oleh elektron makin berkurang dan elektron akan semakin tertarik makin dekat menuju arah inti, sehingga akhirnya akan jatuh ke dalam inti. Niels Bohr mencoba merevisi teori atom Rutherford. Bohr melakukan revisi dengan cara menjadi satukan teori Rutherford dengan hipotesis Planck mengenai mekanika kuantum. Teori atom Bohr di dasarkan atas pengamatannya terhadap spectrum atom. Apabila uap maupun gas suatu unsur dipanaskan sampai temperatur yang tinggi, maka akan menghasilkan cahaya yang terang. Apabila cahaya tersebut dilewatkan suatu prisma maka akan terlihat garis-garis berwarna dengan panjang gelombang tertentu. Berdasarkan fakta itu, Bohr mengatakan empat postulat yang diterapkan untuk menerangi atom hydrogen. Pada atom hydrogen terdapat tingkatan energi sebagai tempat kedudukan elektron yang beredar di daerah inti tanpa disertai penyerapan atau pemancaran energi. Tingkatan energi tersebut dapat disebutkan sebagai kulit atom. Teori atom Bohr sukses di terapkan untuk atom hydrogen, tetapi tidak untuk atom-atom yang lainnya. Berikutnya, keberadaan elektron dalam atom dijelaskan dengan teori mekanika kuantum. Model atom Bohr tersebut dapat diasumsikan seperti sebuah tata surya minimalis. Dalam model atom Bohr dikenal dengan istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada masing-masing kulit. Yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elekton yaitu nomor atom. Namun demikian, teori atom Bohr juga masih mempunyai banyak kelemahan yaitu hanya dapat menerangkan spectrum dari atom yang mengandung satu elektron dan tidak cocok dengan spectrum atom berelekton yang sangat banyak. Selain itu juga tidak mampu pula menjelaskan atom yang dapat membentuk molekul.
Teori Mekanika Kuantum
Teori atom mekanika kuantum berawal pada hipotesis yang dinyatakan oleh Prince Louis de Broglie pada tahun 1924 dan Werner Heisenberg pada tahun 1927. Menurut Broglie cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan dapat bertingkah sebagai gelombang. Adapula menurut Heinsenberg tidak mungkin untuk menentukan kecepatan dan posisi elektron dengan secara bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanya kebolehjadian untuk mendapatkan elektron pada jarak yang tertentu dari inti. Prinsip tersebut dikenal dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg. Erwin Schrodinger menerapkan konsep matematis yang di mana untuk mengungkap model atom. Model atom tersebut disebut sebagai model atom mekanika gelombang atau sering disebut dengan mekanika kuantum. Schrodinger memecahkan suatu persamaan matematis untuk mendaapatkan seperangkat fungsi matematis yang sering disebut dengan fungsi gelombang. Penyelesaian fungsi gelombang tersebut menghasilkan tiga buah bilangan kuantum yang merujuk daerah kebolehjadian mendapatkan elektron di daerah inti. Daerah tersebut dapat dikatakan sebagai orbital. Istilah kata dari orbital ditentukan untuk dapat membedakan dari orbit atau lintasan Bohr. Setiap orbital mempunyai suatu energi yang sangat khas. Menurut mekanika gelombang atau mekanika kauntum, setiap tingkat energi dalam suatu atom dikaitkan dengan satu orbital atau lebih. Dalam suatu atom yang lebih banyak berisi lebih dari satu elektron, penyebaran dari elektron ini di sekitar inti telah ditentukan oleh jenis orbital yang ada. Maka dari itu, penempatan elektron di daerah inti oleh tingkatan energi dalam atom. Penyelesaian tentang tingkat energi dan jenis orbital ditentukan dari tiga bilangan kuantum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H