Tri Hita KaranaTri Hita Karana berasal dari kata "Tri" yang artinya tiga, "Hita" yang berarti kebahagiaan dan "Karana" artinya penyebab. Jadi Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kebahagiaan. Tri Hita Karana merupakan salah satu ajaran fundamental dalam agama Hindu. Ajaran ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Ajaran Tri Hita Karana terdiri dari tiga unsur, yaitu:Â (1) Pawongan, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia;Â (2) Palemahan, yaitu hubungan manusia dengan alam semesta;Â (3) Parhyangan, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan.
Tri Hita Karana merupakan filosofi hidup yang holistik dan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Dengan menjaga keseimbangan dalam ketiga aspek ini, manusia dapat hidup dengan damai dan harmonis dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu unsur tidak seimbang, maka akan berdampak pada unsur-unsur lainnya.
Yoga adalah praktik spiritual yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Praktik yoga bertujuan untuk mencapai ketenangan dan pencerahan spiritual.
Secara etimologi, kata "yoga" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "penyatuan". Penyatuan yang dimaksud bermakna "penyatuan dengan Sang Pencipta" dan atau "penyatuan dengan alam semesta".
Ajaran yoga memiliki delapan tahapan, yaitu:
1. Yama :Â Yama adalah pengendalian diri terhadap keinginan-keinginan duniawi. Yama terdiri dari lima aturan, yaitu: (a)Â Ahimsa, yaitu tidak menyakiti makhluk hidup;Â (b) Satya, yaitu berkata jujur; (c)Â Asteya, yaitu tidak mencuri; (d) Brahmacharya, yaitu mengendalikan nafsu seksual; (e) Aparigraha, yaitu tidak serakah.
2. Niyama :Â Niyama adalah pengendalian diri terhadap pikiran dan perasaan. Niyama terdiri dari lima aturan, yaitu: (a)Â Saucha, yaitu kebersihan lahir dan batin; (b)Â Santosa, yaitu kepuasan; (c)Â Tapas, yaitu pengendalian diri; (d)Â Svadhyaya, yaitu mempelajari ajaran-ajaran spiritual;(e)Â Isvara Pranidhana, yaitu penyerahan diri kepada Tuhan.
Ajaran yoga memiliki delapan tahapan, yaitu:
1. Yama :Â Yama adalah pengendalian diri terhadap keinginan-keinginan duniawi. Yama terdiri dari lima aturan, yaitu: (a)Â Ahimsa, yaitu tidak menyakiti makhluk hidup;Â (b) Satya, yaitu berkata jujur; (c)Â Asteya, yaitu tidak mencuri; (d) Brahmacharya, yaitu mengendalikan nafsu seksual; (e) Aparigraha, yaitu tidak serakah.
2. Niyama :Â Niyama adalah pengendalian diri terhadap pikiran dan perasaan. Niyama terdiri dari lima aturan, yaitu: (a)Â Saucha, yaitu kebersihan lahir dan batin; (b)Â Santosa, yaitu kepuasan; (c)Â Tapas, yaitu pengendalian diri; (d)Â Svadhyaya, yaitu mempelajari ajaran-ajaran spiritual;(e)Â Isvara Pranidhana, yaitu penyerahan diri kepada Tuhan.