Mohon tunggu...
Ni Putu Eka Budi P.W.D
Ni Putu Eka Budi P.W.D Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Diponegoro

Pecinta Binatang, Alam, dan Meditasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semenanjung Korea sebagai Pusat Ancaman Nuklir dalam Rangka Mewujudkan Perdamaian Dunia

14 Agustus 2024   18:00 Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:05 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kerjasama Korea Utara dengan Russia sebagai Upaya Win-Win Solution

Cha (2024) menjelaskan bahwa Korea Utara menjual senjata kecil dalam kategori penyediaan 5 juta butir amunisi dan sejumlah rudal balistik kepada Grup Wagner yang merupakan perusahaan militer privat yang dibiayai oleh negara Rusia dan dikontrol sampai tahun 2023 oleh Yevgeny Prighozin.

Kim menginginkan telemetri canggih, teknologi kapal selam nuklir, peralatan satelit militer, dan teknologi rudal balistik antar benua yang canggih. Putin membutuhkan senjata Kim untuk menutupi kekurangan amunisi bulanan sebanyak 50.000 butir dalam upayanya meraih kemenangan di Ukraina. Selain itu, Kim juga telah menyatakan kepuasannya terhadap rencana kapal selam nuklir, yang merupakan pertanda buruk. Kepuasan yang ditunjukkan tentu tidak hanya mengganggu stabilitas keamanan baik di Semenanjung Korea dan Asia tetapi juga, meningkatkan ancaman langsung yang ditimbulkan oleh Korea Utara terhadap tanah air.

 Kwan (2024) dalam artikel tulisannya yang diterbitkan di The Japan Times menerangkan secara lebih lanjut bahwa pihak Korea Utara sangat membutuhkan teknologi militer Rusia karena rudal balistik antar benua sangat menungkinkan untuk bertahan saat masuk kembali ke atmosfer bumi dan mencapai sasaran apapun tanpa dicegat oleh sistem pertahanan rudal. Di sisi lainnya, jika Korea Utara bisa memproduksi kapal selam nuklir dengan bantuan Rusia tentunya, resiko keamanan akan terancam – tidak hanya bagi Korea Selatan dan Jepang, tetapi juga bagi Amerika Serikat.

Kekuatan yang direngkuh oleh Korea Utara yang bekerjasama dengan Russia tentunya menggentarkan Korea Selatan bersama Jepang dan China. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri China Li Qiang menerapkan pernyataan bersama mengenai kerjasama dalam enam bidang seperti, ekonomi dan perdagangan, sains dan teknologi, pertukaran warga, kesehatan, dan isu populasi yang menua (Santosa & Hadi, 2024).

Solusi yang bisa Digagas untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia

Solusi yang ditawarkan agar perlahan-lahan bisa tercipta perdamaian dunia yaitu dimulai dari Washington (US) yang seyogyanya bisa menempatkan diri kembali ke posisi semula dimana ia bisa menggunakan alat kebijakan yang dimiliki. Perundingan atau negosisasi antara Amerika Serikat dengan Korea Utara wajib untuk dilakukan. Pemerintah Amerika Serikat harus menghilangkan prasangka bahwa perundingan tersebut akan menguntungkan Korea Utara. 

Hal kedua yang bisa dilakukan yaitu Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi kepada pihak Korea Utara. Tindakan diplomasi yang keras akan menahan pihak Korea Utara untuk mengembangkan senjata nuklir secara masif. Langkah terakhir yaitu memukul mundur pasukan militer dari pihak AS di daerah Korea Utara. 

Dari beberapa solusi yang disebutkan sebelumnya, diharapkan ketegangan yang terjadi bisa meredam dan perdamaian dunia bisa tercipta. 

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun