Senyawa yang mengandung air pada wujud kristal dikenal dengan hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa. Penamaan senyawa hidrat dengan cara menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air pada kristal hidrat diakhir nama senyawa tersebut.
Contoh:
CuSO4.5H2O : Tembaga (II) sulfat pentahidrat
Na2CO3.10H2O : Natrium karbonat dekahidrat
Reaksi Redoks
Pada awalnya, rekasi redoks dilihat sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Oksidasi adalah proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat. Sedangkan, reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oleh karena itu, teori klasik menyatakan bahwa oksidasi merupakan proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Sedangkan, reduksi adalah proses kehilangan oksigen dan penangkapan hidrogen. Seiring berjalannya waktu muncullah teori modern sebagai berikut:
- Oksidasi yaitu, proses yang menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron dari dalam zat. Zat yang mengalami oksidasi menjadi lebih positif.
- Reduksi yaitu, proses yang menyebabkan diperolehnya satu atau lebih elektron oleh suatu zat. Zat yang mengalami reduksi akan menjadi lebih negatif.
Bilangan Oksidasi (Biloks)
Pada rekasi oksidasi dan reduksi modern, terdapat bilangan oksidasi yang dimiliki suatu zat yang sangat penting. Bilangan oksidasi merupakan muatan listrik yang terlihat dimiliki oleh unsur dalam suatu senyawa atau ion. Berikut merupakan aturan penentuan bilangan oksidasi:
Unsur bebas, memiliki bilangan oksidasi = 0
Oksigen
- Pada suatu senyawa memiliki bilangan oksidasi = -2
- Pada peroksida (H2O2) bilangan oksidasi O = -1
- Pada superoksida (H2O4) bilangan oksidasi O =Â
- Pada OF2 bilangan oksidasi O = +2
Hidrogen
- Pada suatu senyawa = +1
- Pada hibrida = -1