Mohon tunggu...
Ni Luh Delfina Risyadi
Ni Luh Delfina Risyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Ganesha

Blog ini dibuat guna menjadi wadah saya khususnya untuk berbagi ilmu dan wawasa seputar budaya dan seni. Pada paper pertama saya akan membahas mengenai tradisi yang terdapat di Buleleng, Bali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi Megoak-Goakan Potret Multikulturalisme Di Desa Panji Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Bali

14 Desember 2024   08:24 Diperbarui: 14 Desember 2024   08:24 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekomendasi utama dari studi ini adalah perlunya upaya sistematis dalam dokumentasi, penelitian lanjutan, dan integrasi tradisi semacam Megoak-Goakan ke dalam kurikulum pendidikan. Hal ini akan memastikan bahwa warisan budaya tidak sekadar menjadi artefak masa lalu, melainkan tetap hidup dan relevan dalam konteks masyarakat kontemporer.

Pada akhirnya, Megoak-Goakan adalah potret hidup multikulturalisme Indonesia: sebuah ruang di mana keragaman tidak hanya ditoleransi, melainkan dirayakan sebagai sumber kekuatan dan kreativitas kolektif. Tradisi ini mengajarkan bahwa dalam perbedaan, kita dapat menemukan bahasa bersama yang mengikat dan membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Andiani, N. D., & Widiastini, N. M. A. (2015). Pengembangan pariwisata alternatif melalui pemanfaatan potensi budaya di Kabupaten Buleleng. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 20(3)

Ardiawan, I. K. N. (2017). Tradisi megoak-goakan di Kabupaten Buleleng dan relevansinya terhadap pariwisata budaya di Bali (kajian etnopedagogi). Maha Widya Duta, 1(1),

Baratha, N. A., Trisnawati, I. A., & Sutirtha, I. W. (2023). Tari Teruna Goak, dari Tradisi Permainan Magoak-goakan ke Tari Kontemporer. Jurnal IGEL: Journal of Dance, 3(2), 155-162.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun