Mohon tunggu...
Ni Made Susanti
Ni Made Susanti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha /Guru IPAS di SMK Negeri 2 Kintamani

Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan kompetensi saya sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keju sebagai Sistem koloid

13 Juli 2024   02:12 Diperbarui: 13 Juli 2024   02:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keju adalah system koloid jenis emulsi. 

Sistem koloid terdiri dari dua fase yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi. Emulsi merupakan koloid yang zat terdispersinya dalam fase cair. Emulsi juga dapat terbentuk dari adanya koloid lain (emulgator : zat pengemulsi) sebagai pengadsorpsinya. 

Pembuatan keju yaitu dengan cara koagulasi (penggumpalan) dari kasein susu yang membentuk dadih. Kasein juga dapat menggumpal dengan fermentasi bakteri dari asam laktat. 

Dalam koloid zat terdispersi tersebar secara merata dalam medium pendispersinya. Hal tersebut yang membuat kita sulit membedakan zat terdispersi dan zat pendispersi dengan mata telanjang. 

Dalam koloid, partikel-partikel penyusunnya terus bergerak cepat. Namun, ketika partikel-partikel tersebut tersebut mulai mengalami penurunan Gerakan atau gerak partikelnya melambat, maka lama kelamaan partikel tersebut akan diam dan saling bergabung hingga membentuk gumpalan. 

Proses penggumpalan partikel koloid yang kemudian mengalami pengendapan merupakan peristiwa koagulasi.  Koagulasi membuat zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Terjadinya koagulasi dapat melalui pemanasan, pendinginan, pengadukan, penambahan elektrolit, maupun pencampuran dari koloid yang berbeda muatan.

Adapun jenis-jenis keju yaitu

  • Dipasteurisasi
  • Biak biang
  • Rennet

Pasteurisasi

Dalam pembuatan keju dengan pasteurisasi, susu yang akan diolah harus dipasteurisasi. Selain itu, ada juga penambahan bahan-bahan kimia sebelum keju diproduksi. Bahan kimia yang sering digunakan yaitu sodium nitrat, hydrogen peroksida.  Tujuan penambahan bahan kimia yaitu untuk mencegah rasa yang tidak enak dan perkembangan bakteri  yang tahan panas  dan pembentuk spora, seperti Clostridium tyrobutyricum.

Biakan biang

Biakan bertugas mengembangkan asam dalam dadih.  Ada dua tipe biakan dalam pembuatan keju yaitu biakan mesophilic (suhu optimum 20 hingga 40 derajat Celcius) dan biakan thermophilic (berkembang sampai suhu 45 derajat Celcius). Penambahan CO2 pada biakan merupakan cara untuk memperbaiki kualitas susu keju. Penambahan Kalsium klorida akan menghasilkan koagulum yang keras

Rennet

Proses dalam pembuatan keju melalui penggumpalan kasein. Prinsip aktif rennet yaitu enzim chymosine  serta penggumpalan setelah ditambahkan susu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun