6) Aliran Fa Chia
- Zaman Neo-Taoisme dan Budhisme (200SM-1000M)
Budhisme lahir dari dataran India. Kemudian Bhudisme berkembang ke negara lain seperti Negara Cina. Di Cina, Budhisme mengamali suatu pembaharuan dari adanya tradisi yang didominasi aliran Taoisme, yang kemudian menjadi Neo Taoisme
- Zaman Neo-Confucianisme (1000-1900M)
Confucianisme hadir sebagai bentuk reaksi terhadap Budhisme. Budhisme dianggap mengajarkan hal yang bertolak belakang dari kebudayaan filsafat Cina.
- Zaman Modern (1900M-sekarang)
Tulisan-tulisan pemikir barat banyak bermunculan dan diterjemahkan dalam bahas Cina. Hal ini menyebabkan adanya kecenderungan Kembali pada tradisi yang lama dan dikuasai oleh pemikiran filsafat barat.
b. Filsafat India
Filsafat India memaparkan bagaimana cara dalam mencapai kebahagiaan. Masyarakat India memiliki kepercayaan bahwa menghormati sesuatu yang ada di alam melalui upacar yang disertai pemberian kurban persembahan.
c. Filsafat Islam
Filsafat islam menafsirkan kehidupan melalui sebab dan akibat serta kebermanfaatannya dari sesuatu. Pola pikir filsafat islam mengandung nilai etis yaitu bergantung pada nilai kebenaran dari ajaran islam.
d. Filsafat Ki Hajar Dewantara
Gagasan Ki Hajar Dewantara sangat kokoh bagi dunia dan praktisi suatu Pendidikan di Indonesia. Â Ki Hajar Dewantara memaknai Pendidikan yang memerdekakan manusia baik secara lahiriah maupun batiniah. Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah menuntun anak tumbuh sesuai kodrat alam dan kodrat zaman untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Lingkungan Pendidikan, dimana anak memperoleh pengalaman belajar meliputi lingkungan keluarga, sekolah, organisasi pemuda yang mana ketiga lingkungan tersebut dinamakan Tri Pusat Pendidikan. Dalam pelaksanaan Pendidikan, Setiap pamong diharapkan bersikap "Ing Ngarsa Sung Taladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani"
- Implikasi Filsafat Timur pada Pendidikan
Filsafat Timur menekankan pada pengem,bangan nilai-nilai kebajikan diantaranya kejujuran, keuletan, tahan terhadap tekanan dan lain sebagainya untuk dapat menghadapi masalah kehidupan. Pembelajaran filsafat timur sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Hal ini dapat memberikan pengetahuan kepada para pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran untuk dapat menuntun anak bertumbuh dan berkembang sesuai kodrat masing-masing. Anak akan dapat memaksimalkan potensi, minat, dan bakat yang dimilikinya. Selain itu para Ilmuwan Pendidikan juga dapat mempertimbangkan terkait kebijakan-kebijakan Pendidikan.