Mohon tunggu...
Ni Made Susanti
Ni Made Susanti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha /Guru IPAS di SMK Negeri 2 Kintamani

Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan kompetensi saya sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat sebagai Studi Teoritis dan Studi Praktis : Hubungannya dengan teori dan Aspek-Aspek Pendidikan

22 Oktober 2023   16:46 Diperbarui: 22 Oktober 2023   17:34 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Filsafat sebagai Studi Praktis

 Peranan Pendidikan memiliki tempat yang paling utama bagi manusia. Tokoh filsafat Pendidikan di Amerika Bernama Brubacher mengatakan bahwa Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri tanpa landasan filosofis yang menyertai. Hubungan antara filsafat Pendidikan dengan filsafat itu sendiri saling mengikat dan memberi keuntungan bagi Pendidikan meskipun bisa berdiri sendiri sebagai cabang filsafat. Filsafat merupakan dasar tata cara Kelola akal melalui pengamatan, pengalaman, dan analisis untuk menemukan kebijakan dan keadilan. Sedangkan Pendidikan memerlukan landasan filosofis yang juga harus dibangun melalui tahapan-tahapan terprogram.

a. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan

Pengembangan mutu Pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya landasan filosofi, paradigma Pendidikan, metodologi pengembangan ilmu Pendidikan, teori ilmu Pendidikan, dan daya dukung organisasi. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan filsafat. Pandangan filsafat tentang Pendidikan dapat dilihat pada empat aspek yaitu; dasar dan tujuan Pendidikan, Pendidikan dan peserta didik, kurikulum, dan system Pendidikan.

  • Dasar dan Tujuan Pendidikan

Dalam konteks sederhana tujuan Pendidikan harus menggambarkan tujuh tujuan yang saling mengikat yaitu a) tujuan nasional, b) tujuan institusional, c) tujuan instruksional, d) tujuan kurikuler, e) tujuan individual, f) tujuan sosial, g) tujuan professional.

  • Guru dan Peserta Didik

Dalam melaksanakan tugasnya, guru diharapkan dapat berperan sebagai model atau teladan bagi peserta didil. Sehingga efektivitas jalannya proses pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Peserta didik adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek perkembangan kepribadiannya.

  • Kurikulum

Kurikulum Pendidikan yang ideal adalah kurikulum yang didesain sesuai dengan tingkat kebutuhan sekolah yang disinergikan dengan kemampuan peserta didik. Kurikulum yang telah ditetapkan tentu tetap selalu review dan evaluasi kurikulum tidak sekedar proses transfer pengetahuan tetapi juga mampu mereduksi pengetahuannya kearah lebih baik bagi setiap peserta didik.

  • Sistem Pendidikan

Korelasi antara filsafat Pendidikan dan system Pendidikan yaitu system Pendidikan bertugas merumuskan instrument sara dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan Pendidikan, kandungan isi moral Pendidikan merupakan perumusan norma-norma, filsafat Pendidikan bertugas merumuskan secara normative dasar, tujuan Pendidikan, hakikat, dan sifat manusia yang berkaitan dengan aspek Pendidikan.

b. Hubungan Filsafat Pendidikan dengan Kepribadian

Muatan nilai kepribadian dapat dilihat dari empat aspek yaitu

  • Pertama, aspek personalia: adanya pola tingkah laku yang bersifat lahir batin yang dimiliki setiap individu
  • Kedua, aspek  individualitas: adanya karakteristik yang dimiliki seseorang yang dapat membedakan dirinya dengan individu yang lain
  • Ketiga, aspek mentalitas : terbangunnya cara berpikirdan mental seorang individu sebagai potret cara pandang seorang individu.
  • Keempat, aspek identitas : kecenderungan seseorang untuk mempertahankan sikap dirinya dari pengaruh luar yang menggambarkan jati diri seseorang.

Dari hal tersebut, filsafat pendidikan memberi kontribusi yang kuat terhadap pembentukan karakter peserta didik yang didalamnya mengandung nilai kecerdasan intelektual dan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun