Mohon tunggu...
Ni WayanMertanadi
Ni WayanMertanadi Mohon Tunggu... Pustakawan - ku pustakawan,ku suka menulis,ku suka menyanyi

Biodata Nama :Ni Wayan Mertanadi S.Pd Tempat tanggal lahir :Tabanan,6 Maret 1985 Profesi :Pustakawan No Whatsapp : 085238837060 No Gopay : 085238837060

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Smart Moms Edisi 2

19 Januari 2023   09:04 Diperbarui: 19 Januari 2023   09:09 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

      Untuk kemampuan finansial saya ,saya akui memang kurang oleh sebab itu saya melakukan beberapa trik seperti:

  •       Membuat skala prioritas mana yang penting mana yang tidak penting
  •      Menghemat apa yang bisa dihemat atau disubtitusikan
  •      Menabung untuk biaya tak terduga rutin tiap bulannya
  •      Investasi kecil-kecilan seperti menabung emas saat ada rejeki lebih
  •       Mencari peluang untuk penghasilan tambahan seperti menulis di kompasiana ini

Itulah yang saya lakukan untuk menjawab masalah finansial.Sebenarnya literasi tentang keuangan ini mesti diajarkan sedini mungkin kepada anak jika jaman dulu bisa dilakukan dengan menabung di celengan ,mungkin kini caranya berbeda.Saya pribadi lebih menekankan dia untuk membuat skala prioritas misalkan ketika di mau minta dibeliin banyak barang seperti kemarin dia minta samsak,baterai handphone,dan jalan-jalan,apa yang saya lakukan.

Yang saya lakukan adalah berkata (ini tag line saya sih) "jangan terlalu banyak bela beli"kemudian saya akan bertanya kepadanya mana yang paling dia butuhkan dan mensubtitusi yang bisa disubtitusi dan menunda yang bisa ditunda.

Saya katakan "mama hanya punya uang segini,coba pikirkan mana yang perlu didahulukan" dan dia memilih baterai handphone untuk didahulukan dengan pertimbangan membantunya belajar (ada aplikasi seperti belajar matematika dan lainnya),serta meningkatkan kekreatifitasannya.Untuk samsak dia mau menunggu jadi kita pakai guling (tapi untungnya kemarin gurunya sudah bawa samsak dan dia senang sekali),untuk jalan-jalan mamanya berkata "nanti nak kalau ada kegiatan sekolah pasti jalan-jalan .

Dan saya katakan kalau dia sudah bisa mengatur uang dia boleh bawa uang sendiri (dalam artian kalau sekarang harian mungkin kita tingkatkan ke mingguan).Menurut saya dengan sendirinya jika dia sudah bisa memahami skala prioritas maka jika ada uang lebih dan atau dia memiliki keinginan yang dia tau tidak ada alokasi dana kesana bisa menabung.Ya itu perlu proses sih ,dan jujur dia belum bisa untuk itu.

2.  Yang masih bisa saya handle

  • Belajarnya; saya kebetulan belum memikirkan untuk memasukkan anak saya ke bimbel dikarenakan selain peran gurunya yang baik,sayapun masih bisa menemani nya belajar .Dinding kamar kami ibarat kanvas untuk dia coret-coret ,atau menempelkan pelajaran-pelajaran yang coba saya buatkan intisarinya.Saya mengusahakan agar dia bisa belajar dengan tenang.Anak saya juga suka membuat video short untuk youtube kami sendiri.Bahkan dia bisa mendownload aplikasi di playstore yang bisa membantunya belajar.Pendek kata saya memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mengasah kemampuannya dan melatihnya agar tumbuh rasa percaya diri dan berani untuk tampil.
  • Kegiatan fisiknya ; Saya sering scrool instagram untuk mengetahui lomba-lomba yang bisa diikuti anak saya secara online dengan biaya yang bisa disesuaikan.Atau jika ada event offline yang berbiaya murah (bahkan gratis )saya ikutkan.Semua hanya untuk satu tujuan yaitu berani tampil,siapa tau dengan itu akan ada rejeki. yang diminati.Dan untuk kekreatifitasnya saya melibatkan orang tua saya untuk mengarahkannya.
  • Tidak lupa saya selalu mengusahakan agar dia dilatih atitude yang baik,terkadang hal ini sering dilupakan padahal ini pada akhirnya (terutama nanti  saat di dunia kerja )sangatlah penting.Sebagai contoh seorang pramuniaga tentunya harus tampil ok dan beratitude baik biarpun mendapatkan konsumen yang menyebalkan,seorang dokter tentunya harus beratitude baik ,pandai mengelola emosi selain pintar tentunya meski dalam situasi sulit dengan pasien atau keluarga pasien yang histeris,pegawai bank harus beratitude baik senyum ,sapa,sopan harus tetap diutamakan ,Tentara ataupun Polisi harus beratitude baik dan pandai mengelola emosi karena kalau tidak akan berbahaya sebab mereka memiliki senjata.Begitu pula dengan profesi lainnya.

 3. Yang tidak bisa saya handle

  •      Untuk life skillnya saya percayakan kepada yang paham akan bidang yang dia inginkan untuk itu saya pun mengikutkannya pada kegiatan -  kegiatan ekstrakulikurernya.
  • Lingkungan juga tidak bisa full kita handle oleh sebab itu kenyamanan anak terhadap orang tua sangat diperlukan ,bagi saya pribadi tidak masalah kalau kita dikomplain sama yang berpikiran orang tua itu pendek kata harus kayak orang tua jaman dulu (ditakuti,tabu untuk berbicara apalagi bergaul dengan lingkungan anak dan lainnya) karena  saya berani bilang jaman sekarang beda dengan jaman dulu.Jangan sampai kontrol kita terhadap anak menjadi hilang ,sebab itu akan mempersulit kita untuk mengawasi anak kita .

Nah mom's sekian pembahasan kita kali ini ya ,saya tau bahwa setiap individu anak itu berbeda.Dilain pihak keadaan orang tua juga berbeda ,tapi kita sebagai orang tua memiliki satu kesamaan yaitu ingin anak menjadi lebih baik dan kedepannya kehidupannya semoga juga lebih baik.Namun apapun pilihan dan cara kita dalam mendidik anak tetaplah untuk membangun emosi dan kedekatan kita dengan anak.Selamat berjuang mom's, oh ya berikut ini ada beberapa momen yang saya bagikan untuk moms semuanya

A. Moment saat anak saya mengikuti program Try Out dari Bimbel ternama dan saya akui materi dan pengajaran di Bimbel itu 

     sangat bagus meski saya memilih untuk tidak dulu.


B.Salah satu kekreatifan anakku bersama kakeknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun