Mohon tunggu...
Ni WayanMertanadi
Ni WayanMertanadi Mohon Tunggu... Pustakawan - ku pustakawan,ku suka menulis,ku suka menyanyi

Biodata Nama :Ni Wayan Mertanadi S.Pd Tempat tanggal lahir :Tabanan,6 Maret 1985 Profesi :Pustakawan No Whatsapp : 085238837060 No Gopay : 085238837060

Selanjutnya

Tutup

Financial

Siasatku sebagai Single Moms untuk Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

21 November 2022   09:10 Diperbarui: 21 November 2022   09:26 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat mengikuti TOBK kemarin (dokpri)

     Sebagai single moms kita dihadapkan dengan situasi dimana kita harus bisa menjadi seorang Ayah dan Ibu untuk anak kita. Kita harus bisa mendidik mereka tapi kita tidak mungkin tidak bekerja untuk menambah income. Disitulah hal dilematis nya. Kini sudah 5 tahun aku sebagai single moms, aku telah melewati fase yang buruk agar bisa seperti saat ini. Pernah ada yang bertanya bagaimana caranya aku yang single moms dan bekerja bisa mengarahkan anakku yang tadinya hiperaktif menjadi lebih baik sehingga bisa diterima di lingkungannya kini. 

     Sedikit flashback anakku itu mulanya (sebelum ter diagnosa hiperaktif) menunjukkan prilaku senang mendengar suara benda-benda yang dijatuhkannya, selalu berlari dengan cepat, dan mengalami kesulitan mengatakan apa yang diinginkannya sehingga dia malah marah ketika kita ajak berkomunikasi, dia akan lebih suka menunjuk atau menarik. Ketika di konsulkan hanya disarankan untuk bergaul sedangkan saat itu kalau anak kita mendekati seseorang, orang itu akan merasa tidak nyaman. Akhirnya saya yang sering mengajaknya ke tempat umum mulai dengan ke pasar atau minimarket, ke kantor atau tempat umum lainnya. Tak lupa saya dan ortu saya mengajaknya jika ada acara keluarga meski dengan pengawasan. Singkat kata kini dia yang sudah kelas 3 SD (masalah ini terdeteksi di umur 3tahun) bisa berbaur dan diterima oleh lingkungan nya, dia beraktivitas dengan baik di SD nya . Dibandingkan saya daya ingatnya lebih baik, dia pun bisa baca tulis dengan lancar, mau mengikuti semua kegiatan dan mampu berbaur di lingkungan baru. Hal ini saya buktikan sendiri ketika dia saya ajak ke sekolah lain untuk kegiatan ekstrakurikuler dia bisa langsung beradaptasi dengan baik. Nah bagaimana cara saya untuk menyiapkan dana pendidikan untuk anak. Hal ini yang saya lakukan:

1. Buat perencanaan dan prioritas

    Saat itu saya membuat perencanaan bahwa          prioritas saya adalah tetap berpenghasilan           namun tetap bisa memiliki waktu untuk              mendidik dia dengan efisien. Kenapa begitu        karena saat itu saya masih bertanya-tanya        apakah bisa dia di sekolahkan disekolah biasa  kalau tidak tentunya memerlukan biaya yang besar. Bersamaan dengan itu saya harus mengusahakan agar dia mampu mengikuti teman-temannya. Nah untuk mendidik dia ini saya memilih untuk menghandle sendiri agar biayanya bisa lebih ditekan. Tapi kembali lagi ke situasi, karena situasi tiap orang itu berbeda kalau memang sudah tidak memungkinkan di handle sendiri dan ada cara untuk mensiasati biayanya. Ya boleh memilih cara lainnya. 

2. Mulai belajar menyisihkan uang dan investasi. 

     Hal ini sangat penting karena saya harus mengunci uang yang disisihkan itu (meski kecil). Karena kalau ditabung biasa , pasti jika ada keperluan akan terpakai. Karena sifat tabungan itu liquid sekarang nabung ntar juga langsung bisa diambil. Hal itu bisa di rem jika kita taruh di tabungan berjangka atau diinvestasikan seperti Deposito, Reksadana,Obligasi negara,saham dan atau tabungan emas. Karena begitu ditaruh ntarnya gak bisa diambil sebelum waktunya. Namun demikian tetap mesti berhati-hati karena jaman sekarang bertebaran investasi bodong. Jadi pastikan kita cek dulu apakah tempat kita menaruh uang itu legal, terpercaya dan seandainya terjadi masalah pada perusahaan itu uang kita aman. Mulanya sih keras berpikir mengingat yang namanya investasi terkesan berat ya. Tapi setelah dipelajari ternyata gak berat juga asalkan kita memilih yang sesuai dengan  kemampuan kita (ya kalau milihnya tabungan emas 10rb aja bisa ya kan). Jadinya save untuk tujuan yang kita tuju. Sebisa mungkin meminimalkan kemudahan untuk ditarik seperti jangan meminta fasilitas ATM atau M. Banking . Saya hanya punya untuk bank utama itupun saldonya kosong (hanya saldo minimal saja hehe) sebab untuk tujuan transfer saja. 

3.Sering membangun komunikasi dengan anak 

    Anak perlu dilibatkan dalam pemilihan tentang apapun dihidupnya. Mungkin terkesan aah sok teori, atau dia kan masih kecil. Tetapi membiasakan dia untuk berdiskusi, memilih, dan paham akan konsekuensi pilihannya akan mendidiknya untuk lebih bertanggungjawab. Dan tentunya dia tidak merasa ditekan , banyak anak yang dewasa ini kita lihat sebagai pribadi yang tidak bisa mengambil keputusan dan tidak dewasa. Hal ini terjadi karena ortu lebih mendominasi, ortu takut mereka salah memilih tapi ortu harus ingat bahwa gak selamanya bisa mendampingi anaknya dan si anak kelak juga akan punya kehidupan dan keluarga kecil yang menjadi tanggungjawab nya. Saya pun terkadang ingin mengatur anak saya full tapi saya lalu ingat akan kebenaran ini, saya ingat bagaimana ortu saya mendidik saya, dan saya lihat dan rasakan didikan untuk tangguh itu sangat penting. Jadinya saya kendalikan diri lagi. Kita ambil contoh anak saya ingin ikut ekstra lukis saya maunya tari mengingat di lingkungan saya tari lebih sering tampil (meski mamanya gak bisa menari tetap semangat membujuk anaknya menari hehe) apalagi ektra lukisnya jeda sebentar sudah lanjut ektra silatnya.Tapi si anak keukeuh dengan pilihannya dan tidak mau berpindah ke lain hati. Jadi saya senyum-senyum saja, saya paham bahwa melukis memiliki banyak manfaat seperti memaksimalkan otak kanan dan kiri , mempertajam daya ingat, dan meredakan stress. Jadi saya mengajaknya berdiskusi dan memberitahukan konsekuensi yang harus diambilnya seperti:

-Harus jaga kesehatan fisik

-Tidak boleh mengeluh dan harus disiplin mengigat pilihan ini berlaku 1 tahun. 

-Tetap harus belajar dihari itu meski aktivitas padat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun