Mungkin kita masih ingat saat dulu menjadi siswa. Pada saat datang kesekolah belum sempat sarapan sehingga perut keroncongan, semalaman tidak tidur karena mempelajari penggunaan rumus matematika yang super sulit, di ajari oleh guru yang super killer. Bisa kebayang kan bagaimana belajar pada saat itu?. Ternyata tidak ada pelajaran yang bisa ditangkap dengan kondisi yang seperti itu. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kita memahami sesuai dengan semangat dan fokus kita terhadap pelajaran. Siswa, baik secara fisik maupun mental harus siap mengikuti pelajaran yang akan berlangsung tanpa adanya suasana tegang, takut, kacau, jengkel, tertekan, lapar, dan sebagainya yang mengganggu aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran karena emosi juga berkaitan dengan kesuksesan dalam belajar.
Tugas guru disini ialah membuat siswa merasa nyaman dan menciptakan pembelajaran yang kondusif, setelah itu, ciptakan pembelajaran yang menyenangkan, misalnya pada saat sebelum memulai pembelajaran, guru mengadakan permainan atau menyanyikan lagu tentang materi yang akan di ajarkan bersama siswa, atau dengan mengadakan pertanyaan yang memancing siswa untuk berpikir atau bisa juga dengan permainan perean. Dengan demikian akan memancing siswa untuk ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Disisi lain, untuk mendukung kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dibutuhkan juga asupan nutrisi yang cukup dan meminum air putih agar terbentuk otak yang baik bagi siswa sehingga proses belajar siswa berjalan lancar. Untuk itu, guru harus memberikan saran kepada siswa agar sarapan dan meminum air putih sebelum berangkat kesekolah serta memberi tahu manfaat sarapan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan tergerak untuk mencoba melakukan saran dari guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H