Promosi kesehatan? Khalayak umum tentunya sudah tidak awam lagi dengan istilah ini, ditambah dengan adanya masa pandemi hingga masa new normal. Berbagai bidang khususnya yang bergerak pada kesehatan, akan melakukan promosi kesehatan melalui berbagai media. Media promosi kesehatan yang menarik dibutuhkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat saat ini.
Melansir dari mhomecare, setiap pengertian promosi kesehatan yang dijabarkan oleh para ahli memiliki tujuan mengoptimalkan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan promosi kesehatan yang mengkombinasikan berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, kebijakan politik, peraturan, dan peran aktif dari organisasi.
Sehingga dapat disimpulkan promosi kesehatan merupakan upaya komunikasi kesehatan terhadap khalayak umum dengan menggunakan media yang menarik, mudah dipahami dan gampang diakses. Bagaimana media promosi kesehatan yang tepat bagi khalayak umum?Â
1. Mengenali kondisi sasaran
Contoh : Jika sasaran promosi merupakan orang yang tinggal didaerah yang sulit akses internet pastinya kita tidak akan menggunakan sosial media untuk melakukan promosi kesehatan.
2. Memilih jenis media yang paling tepat dengan kondisi sasaran
Contoh : Di mall atau public places menggunakan media cetak seperti poster atau flyer yang memberikan informasi kesehatan.
3. Membuat desain pesan kesehatan yang efektif
Contoh : Jenis huruf, ukuran huruf, kontras warna huruf dan latar belakang, jarak spasi dan lainnya.
4. Pemilihan pendistribusian media kesehatan
Contoh : Poster atau flyer kesehatan yang dipasang di mall sebaiknya pada tempat yang banyak dilewati oleh pengunjung dengan posisi pemasangan yang tepat (tidak terlalu tinggi ataupun rendah)
Mengulik Lebih Dalam Media Promosi Kesehatan Covid-19 Di Public Places! Kami melakukan observasi di Malang Town Square atau MATOS, Minggu (29/3/2023). Poster tersebut merupakan salah satu contoh media promosi kesehatan  yang terdapat di public places berkaitan dengan masa pandemi Covid-19. Media promosi kesehatan ini berisikan gejala jika terinfeksi, cara mencegah penularan virus corona serta instruksi untuk membawa ke rumah sakit jika sudah terlihat gejala selama batas waktu inkubasi virus corona. Media cetak ini berukuran 48 cm x 33 cm yang di tempel menggunakan double tape pada tembok di dekat gerai yang menjual barang serba ada dan gerai yang menjual pakaian. Respon para pengunjung MATOS dengan adanya poster tersebut terlihat tidak melirik kearah poster tersebut di tempel.
Mengapa poster kurang dilirik? Informasi pada isi poster yang kurang sesuai dengan keadaan saat ini. Tempat pemasangan poster yang kurang strategis, seperti tembok dan latar poster yang kontras, pemasangan yang terlalu tinggi dan lokasi pemasangan jarang dilewati banyak orang. Serta ukuran poster yang terbilang kecil untuk pemasangan pada public places. Dibalik kurang di liriknya poster oleh pengunjung MATOS, ada daya tarik tersendiri dari poster.
Apa saja daya tarik dari poster ini? Warna dan gambar pada poster sudah berkaitan dengan tema poster. Ukuran dan font huruf  untuk judul sudah sesuai sehingga dapat menarik pengunjung untuk membaca isi poster. Dan sudah memuat informasi yang lengkap sesuai tema poster.
Sehingga adanya poster covid-19 di public places, sebagai media promosi kesehatan, diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi penyebaran virus corona terlebih public places sebagai tempat yang rentan untuk penyebaran virus corona. Poster kesehatan diharapkan dapat ditemukan pada lokasi yang strategis dan dengan desain yang lebih menarik agar lebih dilirik oleh pengunjung public places.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H