Mohon tunggu...
NurHafidah Upi
NurHafidah Upi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manusia-manusia Kuat, Sang Generasi 17 untuk Kemafar-UH

17 Januari 2018   22:45 Diperbarui: 17 Januari 2018   23:23 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemafar adalah sebuah organisasi yang berdiri di Makassar khususnya Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Kemafar sendiri memiliki kepanjangannya, yakni Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi. Organisasi ini berdiri sejak 17 Agustus 1963. Untuk menjadi bagian dari Kemafar, kita diharuskan untuk mengikuti proses yang dijalankan oleh organisasi ini, yakni pengkaderisasian anggota baru. Tahapannya adalah pra-resep, resep (Reformulasi Sikap, Etika, dan Pola Pikir), pra-pdkmf, pdkmf (Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Farmasi), dan terakhir obat (Orientasi Bina Akrab Terpadu).

Badan Eksekutif Mahasiswa Kemafar-UH menyelenggarakan kegiatan yang bertemakan Reformulasi Sikap, Etika dan Pola Pikir (RESEP) 2017. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 5 -- 7 Januari 2018 dan bertempat di Penginapan Bulutana Jl. H. Ganyu No.32, Malino. Kegiatan ini ini adalah salah satu instrumen dalam program pembinaan mahasiswa baru Fakultas Farmasi Unhas. 

Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa angkatan 2017 sebanyak 147 orang. Yang bertindak sebagai panitia adalah mahasiswa angkatan 2016 (Neost16mine). Ketua panitia kegiatan ini adalah Adhi Putra Bahar dan Sekretarisnya adalah Dwi Yuli Anggraeni. Untuk mengarahkan para panitia, BEM Kemafar UH juga membentuk Steering Committee yang diketuai oleh Irfan Kurniawan.

Setiap tahunnya, organisasi ini melakukan pengkaderan bagi mahasiswa yang hendak memasuki kemafar dan menjadi warga, begitulah istilahnya. Pengkaderan di fakultas farmasi dinamakan pembinaan dengan tahap ada Tahap pra-resep dimulai sejak 28 Oktober 2017 hingga 3 Januari 2018. Tahap ini berlangsung selama 2 bulan lebih. 

Disini kami mendapatkan bimbingan dari kakak OC tentang bagaimana cara bertutur kata, bertingkah, maupun berperilaku di fakultas. Sangat banyak kenang-kenangan terukir di tahap ini, hal itu karena banyak sekali waktu bersama yang kami gunakan untuk mengisi tahap ini. Mulai dari bangun pagi yang awalnya masuk jam 8, jadinya jam 7 pagi. Lama kelamaan mulai terlatih untuk bangun lebih pagi lagi dan bersiap-siap dengan cepat. Tapi kebiasaan terlambat masih saja melekat pada kami maba, berbagai alasan terucap agar tidak kena set atau agar tidak dipersilakan pulang. 

Sekedar informasi set di fakultas farmasi universitas hasanuddin merupakan salah satu bentuk hukuman yang dikenakan pada peserta pra-resep, set diberikan apabila terdapat kesalahan yang dibentuk dari peserta. Kegiatan pada saat kami masih jadi peserta itu tidak  terlupakan. Mulai dari sarapan bersama, minum scooty original (Scoot Emulsion) yang ternyata bisa diganti juga dengan scooty jeruk. 

Ada binjas pagi, shalat berjamaah bersama, makan siang bersama dan biasanya yang cowok selalu bertanya "Ada yang mau dibantu?", dapat juga materi-materi dari kakak dan dosen yang telah terlebih dahulu berkecimpung di dunia farmasi/ organisasi, latihan angkatan untuk acara maba show, ada juga pengumpulan perlengkapan untuk resep nantinya. 

Banyak kami lalui bersama, ada juga kegiatan bermanfaat yang diselenggarakan seperti senin religius dan kamis edukatif. Ada juga games diselingan kegiatan tersebut, dan pernah juga outbound. Yang menegangkan itu saat kami mendapatkan pengumuman bahwa ada yang tidak lulus matrikulasi akhir, sehingga tidak dapat mengikuti resep. 

Konflik bermunculan pada hari itu, melakukan pembelaan terhadap angkatan 2017. And finally, ternyata itu semua adalah skenario belaka dan kami semua dinyatakan lulus. Nah, penggambaran angkatan kami diberikan dengan pemutaran lagu Manusia-Manusia Kuat yang dinyanyikan oleh tulus dan pemutaran video pendek yang berisikan perjalanan kami saat pra-resep. Itulah mengapa judulnya saya berikan dengan nama manusia-manusia kuat.

Tahun ini, resep dengan tema "Revolusi Mental Menuju Insan yang Humanis dan Cendikiawan" yang diadakan di Malino tepatnya di Penginapan Bulutana. Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdapat tiga orang angkatan 2016 dan 147 orang dari angkatan 2017. Awalnya sebelum kami pergi langsung ke lokasi, kami melakukan kegiatan pembukaan resep yang dihadiri dekan kami, Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt., dan wakil dekan III bidang kemahasiswaan dan alumni, Dr. Sartini, M.Si., Apt., dan juga terdapat presiden bem, Khaldun Hidayat, dan ketua maperwa, Muh. Carnegi Matondang, yang berlokasi di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Saat kami akan menaiki truk militer, kami diinstruksikan untuk saling berpegang tangan dan jangan sampai ada yang lepas. Tentu saja, sontak saya langsung kaget. Kita mau diapakan? Apakah ada tradisi yang berlangsung di kemafar saat perjalanan dari ruangan pembukaan resep hingga kami menaiki truk militer? 

Dan ternyata tidak ada, hanya saja kakak oc terus menerus mengingatkan untuk saling berpegangan tangan agar tidak diculik. Sontak, siapa juga yang tidak was-was saat diberitahukan seperti itu. Perjalanan ke Malino berlangsung lama karena lokasinya yang jauh dari kota Makassar, diiringi 5 truk dengan masing masing truk terdiri atas 3 gb dengan kakak mentor dan pj kesehatan. Sampai disana, suasana dingin yang dirasakan oleh kami semua, bukan horor tapi karena memang lokasinya bertempatan di tempat yang dingin. Turun dari truk dengan berpegangan tangan dan meletakkan tas di aula dan menyegerakan shalat. 

Setelah shalat, kegiatannya adalah makan bersama, namun karena ada 2 truk yang tertinggal atau terkena kendala di tengah perjalanan, jadinya kami langsung saja mulai makan bersama. Kemudian dilanjutkan lagi dengan shalat isya, dan selanjutnya adalah diskusi interaktif dari Kanda Muh. Nur Amir, S.Si., M.Si., Apt, atau yang akrab disapa kak nure mengenai "Mahasiswa Hebat". Setelah itu kami berlayar ke pulau kapuk, namun tak ada sebenarnya kapuk disitu (tertawa). Esoknya kami binjas dengan kakak kakak senior dan diakhiri dengan minum scooty ori, yang menyeramkan adalah ada yang sampai minumnya berkali-kali. 

Kegiatan selanjutnya, kami melakukan diskusi paralel ke angkatan kakak-kakak untuk saling berbagi materi dan kelompokku dapat materi tanggung jawab kaum intelektual bersama kakak-kakak poison(2015). Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ppt tiap kelompok dan presentasikan hasilnya. Dilanjutkan dengan shalat berjamah, dan presentasi dilanjutkan kembali. Setelah itu shalat dan persiapan untuk maba show, namun didahului dulu dengan makan bersama. Maba show pun telah tiba, penantian panjang yang telah ditunggu-tunggu sejak pra-resep dan akan ditampilkan dalam waktu itu. 

Sinar hanya fokus ke arah panggung, para maba menjadi bintang di ruangan itu karena ruangan telah dimodifikasi gelap gulita. Acara kemudian dimulai namun terdapat kendala dari sound sistem yang mengakibatkan beberapa item acara yang telah siap sedia, menjadi kurang sempurna saat penampilan akhir. Rasanya sedih dan kesal, tapi entahlah. Semua perasaan bercampur aduk hari itu. Tapi, ya sudahlah semua telah berlalu, yang terpenting adalah prosesnya itu. Acara telah usai dan kami diinstruksikan untuk tidur per gb dan saling bergandeng tangan. 

Ntah apa yang akan terjadi, kami langsung melakukannya dan jantungan rasanya karena katanya akan ada culik-culikan. Jam telah menunjukkan waktu pagi buta, dan kami semua dibangunkan dengan suara sirine yang dibunyikan, karena instruksinya akan ada yang diculik, sontak kami refleks berpegangan tangan secara kuat. Itu kejadian yang menurut saya lucu. Kami kemudian baris dan dikelompokkan menjadi 5 kelompok besar, dan aku berada di kelompok 4 yang terdiri atas gb 10-12. Istilahnya kalau kemah pramuka adalah jurit malam, namun kalau di resep namanya penanaman nilai. 

Kelompokku dimulai dari pos kakak desintegrator(2012) dan berlanjut ke pos pos lain dan berakhir di pos alumni. Penanaman nilai yang kami dapatkan dari pos-pos tersebut seperti loyalitas, solidaritas, intelektual, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Semua pos telah dilalui, kemudian kami shalat subuh berjamaah. Bagi yang kedinginan, mereka kemudian mengambil posisi untuk tidur dan tidur sebentar. Saat saya bangun, ternyata semua peserta pada tidur pulas karena kedinginan saat pagi buta. Setelah itu kami sarapan bersama kemudian melakukan outbond dengan tim yang diacak orangnya, bukan sesuai dengan gb. 

Setelah outbond telah usai, kami kemudian masuk ke aula dan shalat zuhur dan dilanjutkan dengan makan bersama kemudian pengenalan angkatan. Setelah selesai, kami shalat asar dan dilanjutkan dengan besih bersih dan mempersiapkan perlengkapan untuk pulang ke makassar. Saat sampai di makassar, hari telah berganti menjadi malam, dan kami pun pulang ke rumah masing masing dan alhamdulillah sampai di tujuannya. Itulah kisah resep yang pertama kalinya saya jalani bersama angkatan farmasi 2017 dan itu merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dan sangat seru, namun tidak untuk diulang kedua kalinya.

Farmasis tentunya memiliki rintangan dan masalah yang selalu datang menghadang. Datangnya tentu saja dari masa mendatang, dan itulah yang harus kita hadapi dengan bijaksana dan kepala dingin untuk menghadapi rintangan dan masalah tersebut. Kita juga semestinya dapat menentukan jangka pendek dan jangka panjang yang akan kita lewati sebagai gambaran langkah untuk masa depan nantinya. 

Mengembangkan bakat, minat, bahkan hobi untuk memajukan nama farmasi itu sendiri, untuk diri kita dan farmasi, terkhususnya Kemafar-UH. Mengikuti lomba-lomba yang dapat mengasah skill dan talent kita. Jangan mudah menyerah dan sungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban. Untuk prospek farmasis kedepannya itu kebanyakan farmasis berkaitan dengan kesehatan, seperti BPOM, apoteker, bagian administrasi pelayanan obat di instansi pemerintah seperti TNI, Polri, menjadi peneliti, menjadi politikus, dan yang pilihan terakhir kalau Anda tidak punya pilihan, benar benar terakhir, barulah Anda dapat memilih pegawai bank. 

Kesinambungan antara menjadi pegawai bank dan farmasi tentunya tidaklah sinergis. Namun, beberapa pendapat mengatakan bahwa farmasis diterima di bank kebanyakan karena farmasis itu seorang yang tekun, teliti, dan memiliki kesabaran yang baik. Tentu saja ini masih dalam pendapat pribadi saya, karena sampai sekarang saya belum bertemu dengan seorang farmasis yang berpindah haluan ke pegawai bank. 

Tapi janganlah Anda coba yang terakhir itu. Menurut saya, bila Anda telah memasuki dunia farmasis, bertanggung jawablah dengan apa yang Anda pilih karena tidak semua orang yang mendaftar di farmasi dapat diterima dengan mudah. Tentunya dengan seleksi dapat menggugurkan peserta lainnya. Caranya bertanggung jawab, bergantung pada dirimu sendiri.

Pesan untuk angkatan, semoga tidak ada yang keluar jalur.

Segala sesuatu yang terjadi hari ini dan kemarin, kelak akan menjadi kenangan dan pengalaman bagi kita. Namun, segala sesuatu yang terjadi patutlah menjadi acuan bagi kita untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

See you the next generation, 2018...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun