Mohon tunggu...
Niko Hukulima
Niko Hukulima Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta dan Aktivis Credit Union Pelita Sejahtera

Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Berusaha untuk lebih baik hari demi hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Telkom Dukung Pembelajaran di Lembata

24 Agustus 2020   21:05 Diperbarui: 24 Agustus 2020   21:13 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karama Bajher - Kepala Telkom Flores-Lembata  (dok. Koker)

Siswa SMARD foto didepan mobil Telkom sebagai ungkapan terima kasih. (dok. Koker) 
Siswa SMARD foto didepan mobil Telkom sebagai ungkapan terima kasih. (dok. Koker) 

Saat merancang, bahkan banyak guru masih sangat awam dengan media zoom -- cloud -- meeting. Beberapa guru SMARD malah merasa seakan harus menyelenggarakan sebuah seminar seperti biasanya. Ada pelbagia alasan yang memunculkan penolakan. Namun dalam waktu yang cukup singkat, Drs. Paulus Igo yang merupakan salah seorang guru SMARD meyakinkan rekan gurunya bahwa model pembelajaran itu akan sangat mudah apalagi bagi teman-temannya yang masih milenial.

Dan hal itu tercapai. Empat hari sebelum webinar, tepatnya Selasa dan Rabu, 19-20 Agustus, para guru dilatih mengoperasikan zoom cloud. Selanjutnya dengan kecakapan itu, pada hari Webinar, 22 Agustus, mereka menjadi pemandu. Banyak guru yang datang sebelum webinar terbantu dengan mengalami untuk pertama kalinya pembelajaran dengan zoom.

Di Lembata ada dua tempat yang diadakan 'belajar bareng'. Di SMARD, para guru dikategorikan dalam dua kelompok. Bagi guru yang tidak memiliki HP Android, dikumpulkan di satu ruang. Dengan fasilitas infocus proyector dan sound yang mencukupi, para guru dapat menyaksikan secara langsung proses pembelajaran via zoom. Sementara itu guru yang memiliki perangkat android dan laptop yang memadai dapat mengakses dengan bantuan wi-fi dari Indihome Telkom.

Hal yang sama terjadi di SMP Negeri 2 Atadei Lerek. Sekolah yang berada di ujung Selatan Lembata beruntung mendapatkan fasilitas internet dari pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika. Belasan guru datang dan dapat mengikuti webinar secara interaktif.

Selain Lembata, puluhan peserta juga berasal dari daerah lain di Indonesia. Bandar Lampung mewakilkan peserta cukup banyak dalam webinar kali ini. Demikian juga ada peserta yang berasal dari Jakarta, Depok, Kupang, Manggarai, Larantuka, dan beberapa daerah lainnya. Total peserta yang mengikuti webinar kali ini ada 114 orang.

Foto bersama usai Webinar (dok. Koker)
Foto bersama usai Webinar (dok. Koker)

Abad Kompleksitas 

Webinar yang berlangsung selama 3 jam, itu menghadirkan 3 orang narasumber. Narasumber utama, Robert Bala, menggugah para guru bahwa abad yang sedang dilewati adalah abad kompleksitas.

Sebuah abad kompleksitas menuntut adanya kolaborasi interdisipliner. Itu berarti para guru lintas bidang studi perlu melepaskan egonya dan menyatukan topik yang terkait demi memudahkan siswa dalam mencernah pembelajaran.

Robert Bala, Nara sumber dan penulis buku Creative Teaching, Mengajar Mengikuti Kemauan Otak dan Menjadi Guru Hebat Zaman Now. (dok. Koker)
Robert Bala, Nara sumber dan penulis buku Creative Teaching, Mengajar Mengikuti Kemauan Otak dan Menjadi Guru Hebat Zaman Now. (dok. Koker)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun