Di era pendidikan jaman sekarang beda dengan pola pendidikan di era 90'an. Di jaman sekarang kita mungkin jarang sekali mendengar tetangga kita yang sedang asyik diskusi mengerjakan tugas sekolah antara ibu dan anaknya. Romantisme kemarahan seorang anak kepada ibunya seperti dialog"guduk ngene carane buk, jare bu guru iku guduk ngene. Pokoke kudu meloki cara e bu guru" atau dalam bahasa indonesia "bukan gini caranya bu, kata bu guru bukan seperti ini. Pokoknya harus ikut cara dari Ibu Guru". Mungkin dari kita sudah rindu akan hal-hal semacam itu, apalagi di era pandemi sekarang, seluruh siswa di Indonesia belum melakukan kegiatan belajar mengajar secara offline. Semua dilakukan secara daring atau dalam jaringan menggunakan gadget yang membuat semua interaksi antar siswa dengan gurunya, interaksi siswa dan siswa yang bermain saat jam istirahat sudah hilang. Mau tidak mau hal tersebut harus kita patuhi karena sudah menjadi aturan negara.
Jauh sebelum era pandemi seperti sekarang ini, era digital sudah masuk sudah beberapa tahun yang lalu. Anak sekitar umur 12 tahun atau bahkan kurang dari itu mereka sudah melek teknologi. Tak heran jika kita sering melihat seorang anak yang sedang nongkrong di caffe demi mendapat koneksi internet dari tempat tersebut, yaitu wifi. Hal ini juga bisa jadi mempengaruhi tata krama dan sopan santun pada anak. Misalnya saat anak bermain game atau bermain gadget ada kecendurungan anak tersebut untuk ketagihan. Disaat anak ketagihan biasanya mereka akan lupa waktu, baik waktu makan, waktu istirahat atau yang lebih parah lagi sampai bolos sekolah demi bermain game. Kemudian saat orang tuanya menegur bisa jadi mereka melawan dan melupakan akan kewajibannya untuk sopan santun terhadap orang tuanya. Jika hal itu dibiarkan akan merambah ke sifat buruk lainnya dikemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H