Mohon tunggu...
Nisaa Hakim
Nisaa Hakim Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - NUB

Belajar dari setiap orang yang saya temui. Belajar dari lingkungan. Belajar tidak ada batas waktu. Refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suara Drumband Misterius di Jogja Kini Kembali Terdengar?

12 Mei 2020   11:44 Diperbarui: 12 Mei 2020   12:02 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu saat saya masih kecil, hampir setiap hari mendengar suara drumband di pagi hari waktu subuh. Mungkin sekitar usia TK saya mulai menanyakan ini pada ibu. "Kae drumband dhemit.", jawab ibu kala itu. Namun seketika itu aku pun tak mempermasalahkan apapun. Merasa takut pun juga tidak.

Memang suaranya terdengar rapi dan berirama. Sayup-sayup terdengar di telinga tak terkecuali telinga anak-anak seperti saya saat itu. Saya orang asli Jogja yang dari lahir sampai sebesar ini masih saja betah di Jogja. Hehe. 

Jika anda pernah tinggal di Jogja atau malahan orang asli Jogja pasti familiar sekali dengan suara drumband ini. Suaranya itu bukan seperti drumband modern sekarang ini yang banyak terdengar. Tapi suaranya khas dan itu itu terus nadanya.

Seperti yang pernah saya baca dari laman detik, artikelnya berisi tentang Mahfud MD yang menceritakan pengalamannya saat kuliah di Jogja dan mendengar suara drumband menjelang subuh. 

Ketika itu beliau sempat mencari sumber suara tersebut, namun hasilnya nihil. Ada orang yang bilang bahwa suara itu berasal dari mahasiswa UPN yang sedang berlatih. 

Ketika beliau menuju UPN dan ingin membuktikannya, ternyata tidak ada. Adapula orang yang bilang bahwa sumber suara itu berasal dari AAU yang sedang berlatih, saat beliau menuju tempat latihan AAU juga hasilnya tidak ada apa-apa.

Sudah lama saya tidak mendengarnya lagi, mungkin karena semakin padatnya kota. Namun belakangan kok saya mendengar lagi, ya. Dua kali di hari yang berbeda di bulan ramadan ini. 

Pertama saya mendengarnya sangat jelas, mungkin karena saat itu masih belum sepenuhnya bangun alias liyer-liyer orang jawa bilang. Sekitar pukul 02.00 dini hari. 

Pikirku saat itu ada anak-anak yang sedang latihan untuk pawai takbiran. Dan saya pun belum kepikiran kalau ini kan sedang ada wabah Corona dan tidak boleh menyelenggarakan pawai takbir.

Dan untuk kedua kalinya, saya bangun hendak sahur dan mendengar suara drumband itu lagi dengan suara sayup-sayup. Kemudian saya baru teringat dan tersadar bahwa jaman dahulu kan ada drumband dhemit saat pagi-pagi buta. Kok ini mulai terdengar lagi, ya? 

Apa karena sedang ada wabah Corona yang menjadikan kota lebih sepi dengan #dirumahaja sehingga hiruk pikuk warga di pagi hari tidak sepadat biasanya.  Dan suara itu mulai terdengar lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun