Mohon tunggu...
Nisaa Hakim
Nisaa Hakim Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - NUB

Belajar dari setiap orang yang saya temui. Belajar dari lingkungan. Belajar tidak ada batas waktu. Refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dayu Sendu

23 Agustus 2019   12:01 Diperbarui: 23 Agustus 2019   12:11 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersendu malam-malam

Kosong kopong tergopoh-gopoh

Irisan-irisan hati mengumpul dalam satu wadah

Tersaji dalam raut yang masam

Kecut, asam.

Kurasa tak sedap jika ditambah garam dan gula pun.

Rasa yang mendominasi hingga pagi, lalu malam lagi

Atas dasar raga yang tak tahu apa-apa

Menengadah penuh harap dengan jawab

Tapi balas tak menjawab sebuah harap

Apalah dikata jika salah kaprah mampu menindak ujaran

Ujaran yang saling terpa kesalahan

Padahal, sedikitpun tak ada benci

Padahal, hanya ingin diberi hati

Mengertikah bahwa

Kuingini manismu yang selamanya melagu dalam dayu sendu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun