Mohon tunggu...
Ngurah Yuda
Ngurah Yuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya sebagai mahasiswa ilkom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kebakaran TPA Suwung Dampak dari Kenaikan Suhu yang Signifikan

24 Oktober 2023   16:35 Diperbarui: 24 Oktober 2023   16:37 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan sampah kali ini tidak bisa dianggap main main lagi banyak nya sampah membuat TPA Suwung yang ada di Bali sampai sampai menjadi gunung sampah yang dimana sampah tersebut merupakan campuran sampah plastik dan organik,dari data dalam sehari TPA Suwung bisa menampung sampai 1.000 ton sampah yang dimana itu bukan angka yang sedikit. Dari tumpukan sampah tersebut dihasilkan lah gas metana yang dimana berbahaya jika terjadi kenaikan suhu yang signifikan ditambah banyak nya sampah yang membuat gas metana yang mudah mengeluarkan api muncul

Sejak sebulan lalu suhu di Bali mengalami kenaikan yang cukup signifikan banyak orang mengeluhkan cuaca dibali yang panas tak sedikit masyarakat yang ada di Bali mengeluhkan hal ini, banyak saya temukan di media digital tentang orang orang membagikan keluhan mereka tentang panasnya bali. Kenaikan suhu di bali secara tiba tiba ini termasuk hal yang perlu di perhatikan oleh semua orang karena masalah kenaikan suhu tidak bisa dianggap main main.

Kenaikan suhu kali ini memiliki dampak serius pada lingkungan dan manusia. Ini termasuk cuaca ekstrem ,seperti gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran, sudah banyak terjadi kebakaran TPA yang ada di Bali salah satunya kebakaran TPA Suwung yang sampai saat ini belum padam, sudah banyak armada pemadam dan 2 helikopter di kerahkan untuk memadamkan tpa tersebut tapi masih belum mempan, hal tersebut menjadikan salah satu faktor penyebab kebakaran di TPA Suwung, selain faktor tadi salah satu faktornya adalah gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah yang menggunung.

Hal ini tentu menyibukkan para petugas pemadam yang tak henti hentinya memadamkan api dari pagi hingga malam tiba di TPA suwung ditambah banyaknya sampah plastik dan angin yang cukup kencang menyebabkan api cepat menyebar luas. Kebakaran pertama kali terjadi pada kamis 12 Oktober 2023 hingga sampai saat ini belum padam juga, para petugas harus lebih ekstra lagi menangani hal ini karena yang kita tau bahwa TPA tempatnya sampah yang mudah terbakar dan jika sudah ada kebakaran kecil akan cepat meluas dan susah dipadamkan.

Ada beberapa titik kebakaran TPA yang ada di Bali yaitu TPA Suwung, TPA Munggu, dan TPA Mandung, kebakaran yang terbesar terjadi di TPA suwung karena TPA Suwung merupakan TPA terbesar yang ada di Bali. Sekarang titik api semakin meluas sampai sampai asap menyebar dan hampir menutupi sebagian tempat di dekat sana, banyak juga yang mengeluh tentang bau asap yang di sebabkan oleh kebakaran TPA Suwung hal ini justru tidak bisa dianggap hal yang sepele karena asap pembakaran sampah bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti batuk, mata merah, hidung terasa perih dan yang terparah sampai terkena ISPA.

Seperti yang kita ketahui banyak daerah di Indonesia mengalami kenaikan suhu selama sebulan salah satunya terjadi di provinsi Bali. Kebakaran yang terjadi di TPA suwung merupakan salah satu dampak dari kenaikan suhu dan pemanasan global yang terjadi akibat beberapa faktor dari sekian banyak faktor tersebut faktor yang mempengaruhi kenaikan suhu sekarang salah satunya efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah kondisi dimana atmosfer Bumi menangkap panas matahari dan menyimpannya, sehingga suhu global rata-rata meningkat. Selain efek rumah kaca berikut Beberapa penyebab utama kenaikan suhu yaitu, deforestasi, polusi udara, penggunaan energi fosil, perubahan lahan, dan perubahan iklim alamiah. Maka dari itu harus ada peran dari masyarakat dan pemerintah dalam penanganan dari masalah diatas.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun