Mohon tunggu...
Ngurah Parikesit
Ngurah Parikesit Mohon Tunggu... Dosen - PhD Candidate Melbourne Law School, Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana

Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana, PhD Candidate Melbourne Law School, Australia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Road to Recovery COVID 19 ala Australia

1 Agustus 2020   14:28 Diperbarui: 1 Agustus 2020   14:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stage 3

Di tahap ini setiap pertemuan dapat dihadiri hingga maksimal 100 orang. Pubs dan nightclubs juga dibuka. Perjalanan AKAP sudah diperkenankan seluruhnya. Penerbangan dari Australia menuju New Zealand juga sudah dimulai. Kemudian Australia masih mempertimbangkan menerima international student di tahapan ini dengan kewajiban karantina 14 hari tetap diberlakukan. Penduduk juga sudah diperkenankan kembali bekerja di kantornya alias no more work from home.

Lalu bagaimanakah dengan prinsip social distancing?

Apapun tahapannya, prinsip ini tetap diberlakukan secara mutlak. Jarak minimum antar orang adalah 1,5 meter. Pola hidup sehat dan bersih tetap diprioritaskan, dan pemerintah menganjurkan setiap penduduk untuk menggunakan applikasi COVIDsafe app. Penerbangan internasional (diluar keperluan studi) nampaknya belum akan dibuka mengingat 2/3 kasus COVID 19 berasal dari mereka yang datang dari luar negeri.

Lalu apakah negara bagian harus mengikuti rencana umum pemulihan ini?

Setiap negara bagian wajib mengikuti tahapan-tahapan umum yang diberlakukan ini, tetapi mereka memiliki kewenangan untuk memodifikasi tahapan atau proses relaksasi yang dikeluarkan pemerintah Federal (pusat). Sebagai contoh, di Negara Bagian Victoria, walaupun telah melakukan proses relaksasi stage 1, tidak semuanya mengikuti arahan pemerintah Federal. Victoria masih memberlakukan kebijakan take away only bagi caf dan rumah makan padahal dalam stage 1 mereka diperkenankan untuk menerima pengunjung maksimal 10 orang. 

Uniknya, negara bagian Queensland sudah memperkenankan pub atau bar untuk dibuka mulai tanggal 15 May 2020 padahal pembukaan pub seharusnya berada di tahap 3. Sementara itu di Negara Bagian South Australia, mulai 8 Juni 2020, mereka memperbolehkan dibukanya museum, gym, dan bioskop walaupun sebenarnya ini berada di tahap 2. 

Jadi, negara bagian memiliki kewenangan penuh untuk menentukan derajat atau level relaksasi yang diterapkan. Prinsipnya, merekalah yang lebih tahu kondisi wilayahnya dan tidak selalu tergantung kepada arahan pemerintah Federal (pusat).

Lalu Bagaimana dengan Sekolah? Bisakah mereka melakukan Face-to-face learning?

Menyangkut sekolah, dan ini juga menjadi keunikan Australia, Pemerintah Federal menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk membuka/menutup sekolah kepada negara bagian. Namun hampir semua negara bagian telah membuka operasional sekolah dan pembelajaran kembali dilakukan secara face-to-face. Sebagai contoh, Negara Bagian New South Wales telah membuka sekolah per 12 Mei 2020, sementara Negara Bagian Victoria akan membuka sekolah pada 26 Mei 2020. Ini pun dilakukan secara bertahap dimana Prep, Grade 1, 2, dan 12 akan dimulai pada 26 Mei 2020 sementara Grade 3 s/d 11 akan dimulai 9 Juni 2020.

Jadi prinsipnya, ketika dulu proses semi-lockdown ini diterapkan secara bertahap, maka proses relaksasinya pun dilakukan secara bertahap pula dan sangat hati-hati karena potensi gelombang kedua COVID-19 pasti akan ada sebelum Vaksinnya benar-benar ditemukan.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun