Sambo Adik Rambo. Topik ini beredar luas di kalangan netizen. Memang cukup menarik perhatian. Kalimat yang menggelitik pembaca ini dilengkapi juga dengan foto sang Rambo yang terkenal itu.
Kenapa Sambo disebut sebagai adik Rambo? Keduanya sama-sama tokoh pemberani. Dari segi nama, nama Sambo diawali dengan huruf "S" yang dalam urutan abjad terletak setelah huruf "R" untuk Rambo. Jadi, pantas jika Rambo menjadi kakak Sambo.
Adik tidak selalu sama dengan kakak dalam karakter dan perilakunya. Terkadang kakak lebih penyabar, sedangkan adiknya temperamental. Kakak mungkin berkepribadian ekstrovert (terbuka), sedangkan adiknya introvert (tertutup). Kakak mungkin cenderung penurut kepada orang-tuanya, sedangkan adik lebih suka membangkang. Namun bisa juga sifat adik dan kakaknya sama. Mungkin sama-sama pemberani atau sama-sama penakut. Sama-sama pandai bergaul, sama-sama hobi olah raga sepak bola, atau kesamaan lainnya. Hal tergantung pada aspek genetika mana yang lebih dominan.
Dalam kaitan dengan topik ini, Sambo sama sekali tidak ada hubungan darah dengan Rambo. Namun keduanya adalah sama-sama tokoh pemberani. Rambo adalah tokoh "hero" fiktif dalam film, dan Sambo adalah tokoh polisi di dunia nyata. Keduanya menjadi bahan pembicaraan dan titik perhatian pada zamannya masing-masing. Keduanya sama-sama lihai dalam menggunakan senjata api kendati jenis dan kalibernya berbeda.
Rambo dikenal sebagai pahlawan (hero) yang melawan penjahat. Ia berjuang sendirian, tanpa teman. Sambo dikenal sebagai pimpinan sebuah tim yang tugasnya, seharusnya, juga melawan penjahat. Ia tidak sendirian, melainkan dalam teamwork yang belakangan disebut sebagai mafia.Â
Rambo sukses menumpas penjahat, sedangkan Sambo malah menjadi penjahat bersama timnya. Rambo konsisten dalam mengemban misi perjuangan kebenaran, sedangkan Sambo malah menyimpang dari misi yang seharusnya yaitu menumpas kejahatan.
Kendati penyandingan (kalau tidak disebut perbandingan) yang tidak pas, namun cuitan netizen ini layak untuk direnungkan. Di satu sisi, meski hanya fiktif, Rambo mampu bertahan dalam prinsip kebenaran dan tak terpengaruh lingkungan. Dan di sisi yang lain, Sambo tidak mampu mempertahankan prinsip kebenaran. Mungkin ia tidak cukup kuat untuk melawan pengaruh lingkungannya. Pengaruh lingkungan bisa berupa nafsu, harta, dan tekanan kekuatan tangan-tangan hantu dalam timnya.
Tetapi semua hal yang buruk tidaklah layak untuk dijadikan pembenaran. Masih banyak contoh orang-orang yang konsisten dalam kebenaran di dalam segala bidang, termasuk para penegak keadilan. Mereka tidak terpengaruh oleh iming-iming kesenangan dan kekayaan atau bahkan tekanan pihak tertentu. Merekalah pahlawan sejati di dunia nyata, sebagaimana Rambo di dunia fiksi.
Semoga kita termasuk dalam barisan orang-orang yang konsisten dalam kebenaran. Jika ingin menjadi orang benar, jauhilah kebatilan! Jika ingin adil, jauhilah kecurangan! Jika ingin sukses dalam penegakan kebenaran, jauhilah semua hal yang mengajak ke arah kebatilan.
Wallahu a'lam.
Ngudi Tjahjono (Malang, 31 Agustus 2022)