Mohon tunggu...
Rieke NurulGarini
Rieke NurulGarini Mohon Tunggu... Duta Besar - Pelajar SMAN 1 Padalarang

Laa tahzan innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Traumaku

2 Februari 2020   19:22 Diperbarui: 2 Februari 2020   19:27 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku, adalah orang yang trauma oleh yang namanya cinta. Saat lihat isi chat dari Rio rasanya udah males, ya udah aku lanjut tidur. Kalau menyangkut masalah dia kayaknya aku siap deh 24 jam sama seperti dia selalu siap siaga. Tapi kalau menyangkut kebahagiaan apalagi tentang cinta aku gak akan terlalu dalam ikut campur. 

Beberapa hari selanjutnya, aku dan sahabatku berniat untuk berlibur ke suatu tempat yang sangat indah. Disana aku bisa melewati hutan, dan diujung akan disajikan pemandangan yang sangat indah dengan danau dan lingkungan yang bebas dari polusi.

Ntah apa namanya ini, ketika Rio membantuku turun untuk melihat danau secara langsung perasaanku menjadi tak karuan. Tapi aku mencoba mengabaikan rasa itu. Tak terasa langit mulai sedikit gelap, dan benar, hujan turun. Kami bingung harus neduh dimana, karena tempat peristirahatan lumayan jauh dari lokasi kami. 

Ketika kami sibuk memikirkan bagaimana caranya agar cepat sampai ke tempat peristirahatan, Rio sibuk mengeluarkan jaket anti airnya dan minum air hangat di tasnya. Kaget memang, ketika dia memberiku jaket untuk kukenakan dan air untuk kuminum. Lagi lagi aku abaikan perasaan ini. Sedangkan sahabatku seperti sudah mengetahui apa yang ada diantara aku dan Rio.

"Sha, kenapa sih kamu gak peka banget? Keliatan tau Rio deketin kamunya." kata Reka

"Apa sih kok? Mana mau aku sama dia, dia juga gak bakal mau sama aku. Gebetan dia tuh cantik cantik kok."

"Jadi menurut kamu, kamu gak cantik? Dan kamu ganteng? Pantes kelakuan kamu kayak laki, galak!!" Ujar Joni dengan candaannya.

Kami menutup mulut ketika Rio hendak mendekat ke arah kami. Sedangkan aku, tetap memikirkan perkataan mereka yang menurutku, antara iya atau tidak sih jawabannya. Aku terlalu berprasangka buruk, berpikir bahwa gak mungkin ada orang yang mencintaiku dengan tulus, karena yang sudah sudah juga begitu 

Setelah hujan reda, kami bergegas mencari kendaraan umum untuk pulang kerumah masing-masing. Untungnya, ada satu angkot yang kosong, jadi cukuplah untuk kami yang kira-kira 8 orang adanya. 

Sesampainya dirumah..

"Sha? Udah tidur?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun