Mohon tunggu...
Rieke NurulGarini
Rieke NurulGarini Mohon Tunggu... Duta Besar - Pelajar SMAN 1 Padalarang

Laa tahzan innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Ego Bicara

20 September 2019   06:47 Diperbarui: 20 September 2019   06:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Walaupun rasanya tidak pantas, tapi mau gimana lagi. Aku meminta teman cowok ku yang bernama Andra untuk membantuku mengangkat terpal yang cukup besar itu. Kelompok Mika memperhatikan kami, dan menawarkan kain yang tadi dia ambil. 

Ternyata mereka menawarkan itu hanya karena mereka ingin bergabung dengan kami untuk membuat backstage. Tapi kami abaikan itu karena kami anggap tawarannya dia telat. Selain itu kami menyambungkan beberapa selendang milik beberapa siswa dikelas kami untuk menutupi beberapa jendela. Kecuali kelompok Mika, karena mereka bilang bahwa selendang mereka hanya cukup untuk tirai khusus kelompoknya saja.

Lagi lagi kami dikejutkan oleh pernyataannya. Tapi kami abaikan itu dan segera mendekor ruangannya. Terdapat 3 kelompok di kelas kami, 2 kelompok termasuk kelompokku bekerja sama untuk mendekor kelas. 

Sedangkan kelompok Mika hanya sibuk mendekor khusus untuk kelompoknya saja. Semakin kita kompak, semakin kelompok Mika kesal dan merasa tersisihkan. Padahal yang memisahkan diri duluan adalah mereka. 

Setelah latar tersusun, kami berencana membuat backstage. Ternyata  satu backstage pun tidak cukup, maka kami berniat untuk mencari papan lain, bersamaan dengan kelompok Mika. Tapi  ternyata kami kesulitan mencari papan itu, sehingga kami memutuskan untuk membawa beberapa kursi yang akan kami hias menyerupai backstage. 

Sebelum kami mengambil beberapa kursi, ternyata kelompok Mika menemukan papan lebih dulu. Ketika kita hendak menghampiri,  salah satu dari mereka mengejutkan kami,lagi.

"Tolong dong, minjem papannya. Aku kelompok pertama, sebentar kok hanya untuk kelompokku saja." Kata Vita, kelompok Mika.

Aku dan teman-temanku bertatapan dengan wajah datar, tanpa berpikir panjang akupun segera mengangkat beberapa kursi untuk membuat backstage. Ketika hendak masuk ruangan, tiba-tiba Mika menahanku.

"Rieke, maksudmu apa? Untuk apa kamu membawa kursi?" Mika bertanya dengan wajah heran.

"Maksud aku? Kamu tanya maksudku apa? Aku bawa kursi ini untuk dijadikan backstage kelompokku dan kelompok 2." Jawabku dengan kesal.

"Ini udah ada, kelompok aku bawa papan ini kan buat kita semua. Kamu jangan egois lah Riek!" cecar Mika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun