Monumen Jogja Kembali yang lebih dikenal sebagai Museum Monjali merupakan saksi sejarah Indonesia. Ide awal pendirian Museum Monjali diajukan oleh Kolonel Sugiarto dalam peringatan Yogya Kembali yang diadakan pada 29 Juni 1983. Museum ini didirikan untuk mengenang peristiwa bersejarah yaitu penarikan pasukan kolonial Belanda dari ibu kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949, yang juga menandai kembalinya Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia yang berhasil direbut dari penjajah Belanda. Â Monjali adalah sebuah bangunan museum yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koleksi Monumen Jogja Kembali
Museum Monjali memiliki total koleksi dengan jumlah 1108 koleksi yang berada pada bangunan yang terdiri dari 3 lantai. Masing-masing lantai memiliki ciri dan jenis koleksi masing-masing yang erat kaitannya dengan sejarah Indonesia. Lantai 1 berisi 4 ruang museum, ruang serbaguna, kantor tata usaha, ruang perpustakaan, kantor keuangan, toilet, mushola. Selanjutnya, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief. Lantai 3 bernama Ruang Garba Graha, ruangan ini digunakan untuk mendoakan arwah para pahlawan yang telah gugur.Â
Koleksi-koleksi yang tersedia mencakup heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat perhubungan angkatan darat, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, daftar nama pahlawan, relief, diorama, dan evokatif.
Preservasi (Perawatan) Koleksi Monumen Jogja Kembali
Perawatan yang ada di Monjali sendiri terdapat divisi khusus yang tergabung dengan perpustakaan dan permuseuman. Divisi ini bertugas merawat seluruh koleksi yang ada di Monjali. Untuk perawatan seperti senjata biasanya dilakukan pembersihan dan pengolesan minyak khusus senjata agar tetap mengkilap, kemudian untuk koleksi kain seperti bendera juga ada proses pembersihan khusus supaya tidak merusak bahan.
Untuk koleksi yang merupakan barang asli dari hibah zaman dahulu dijaga keasliannya dengan disimpan dalam lemari kaca supaya tidak dipegang oleh pengunjung. Kemudian pada koleksi yang ada di diorama yaitu patung-patung permanen akan dibersihkan secara rutin seminggu sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H