Di Usia Indonesia yang menginjak ke 78 tahun (HUT RI), bangsa Indonesia telah melalui dinamika perubahan yang tiada habisnya. Naik turun telah dilewati hingga menuntun bangsa Indonesia ke dunia modern yang merdeka "seutuhnya".
Susah payah pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan, kini penjajahan yang dulunya melalui perampasan kini yang terampas adalah hak rakyat Indonesia sendiri.
Memang benar apa yang dikatakan Bung Karno, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri."
Bangsa sendiri kini merujuk pada pihak pemerintahan. Demikian "penjajahan" yang dirasakan rakyat kecil, terutama bagi warga Perkebunan Walini yang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Rencananya, pemerintah akan mulai membangun patung Soekarno mulai tahun depan. Anggaran yang dialokasikan mencapai angka 10-20 triliun.
Lantas, yang menjadi fokus kali ini ialah urgensi dari pembangunan patung tersebut. Apakah merupakan bentuk hadiah HUT RI ke-78 dari pemerintah untuk warga Bandung Barat? atau untuk menghormati perjuangan Ir. Soekarno selaku Presiden Pertama Indonesia?
Dilansir dari Kompas.com, Hengky Kurniawan selaku Bupati Bandung Barat mengatakan, "Sebenarnya 10 triliun itu bukan hanya pembuatan patung Soekarno ya, tapi satu kawasan yang mungkin kalau diakumulasikan dengan pembangunan yang lain bisa lebih. Mungkin bisa Rp 20 triliun karena luasan yang nanti dibangun itu hampir kayak Kota Baru Parahyangan, 1.270 hektar.".Â
Dalam artian lain, tidak hanya ada patung Soekarno melainkan juga mencakup perumahan, perkantoran, pusat bisnis, pariwisata, dan lain-lain.
Apa benar niat pemerintah untuk memajukan sektor ekonomi wilayah Bandung Barat? Apakah nantinya aktualisasinya akan sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah dan terutama warga Bandung Barat? Apakah pembangunan patung ini merupakan langkah yang bijak melihat banyak aspek-aspek yang lebih urgensi dan dapat dinikmati rakyat kecil untuk diaktualisasikan? (Pemerataan pendidikan, pembangunan berkelanjutan, peningkatan mutu SDM, aksesibilitas wilayah, pemulihan sektor ekonomi, dsb.)
Hingga detik ini, banyak masyarakat Indonesia yang mengeluh dan menanyakan akan kepentingan adanya rencana pembangunan patung Soekarno tersebut. "terus uang siapa? Uang rakyat dihambur-hamburkan buat patung?", demikian yang diucap Said Didu selaku mantan sekretaris BUMN melalui akun twitternya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H