Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Menilik Lebih Dalam Perpustakaan Reksa Pustaka Milik Pura Mangkunegaran Surakarta

15 Agustus 2023   12:27 Diperbarui: 16 Agustus 2023   12:49 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Masuk ke Perpustakaan Reksa Pustaka (sc: Dok. Pribadi)

Perpustakaan Puro Mangkunegaran dikenal dengan nama Perpustakaan Reksa Pustaka, merupakan perpustakaan yang bersifat swasta dan dikelola secara khusus oleh Puro Mangkunegaran sendiri. Perpustakaan ini didirikan pada tanggal 11 Agustus 1867 pada pemerintahan Sri Paduka Mangkunegara IV.

Fungsi utama dari perpustakaan ini adalah sebagai penyimpanan karya sastra milik Puro Mangkunegaran. Dulunya, perpustakaan ini menjadi tempat penyimpanan arsip atau dalam bahasa Jawa reksa wilapa, tetapi seiring banyaknya koleksi, tempat ini pun menjadi tempat penyimpanan buku atau dalam bahasa Jawa reksa pustaka--asal mula nama perpustakaan ini

Pada awalnya, akses perpustakaan Reksa Pustaka sangat terbatas dan hanya dapat diakses oleh kerabat di lingkungan Istana Mangkunegaran saja. Namun, seiring bertambahnya waktu, Reksa Pustaka banyak dibutuhkan, terutama untuk tujuan penelitian. Sehingga pada tahun 1980an Perpustakaan Reksa Pustaka pun dibuka untuk umum.

Koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka

Perpustakaan Reksa Pustaka terdiri dari bangunan memanjang dengan dua lantai, tetapi hanya dua petak saja (disediakan bangku khusus) yang dapat diakses untuk umum karena sisanya hanya dijadikan sebagai gudang penyimpanan arsip. Tujuannya adalah agar arsip-arsip Puro Mangkunegaran tetap lestari dan tidak rusak karena bersifat sejarah.

Ruang Penyimpanan Koleksi Kuno (Dok. Pribadi)
Ruang Penyimpanan Koleksi Kuno (Dok. Pribadi)
Lantai 1 adalah bagian di mana tempat koleksi karya yang khas dari awal Mangkunegaran I sampai dengan Mangkunegaran X yang terdiri dari buku, foto, hingga arsip kuno. Sedangkan lantai 2 adalah bagian di mana tempat arsip disimpan dan tersedia alat scanning untuk proses digitalisasi koleksi. Selain itu, terdapat juga arsip-arsip atau karya kuno dengan keasliannya yang masih berbahasa Jawa (aksara Jawa).

Jumlah total koleksi yang ada di Puro Mangkunegaran diperkirakan hingga 30.000 judul mulai dari tahun 1816 dan masih terus bertambah hingga kini. Dari sekian banyaknya koleksi yang ada, terdapat koleksi tertua di Perpustakaan Reksa Pustaka, yaitu karya Mangkunegaran I berjudul Babad Tanah Jawa yang ditulis sekitar tahun 1700. Karya-karya yang dihasilkan oleh Mangkunegaran I hingga Mangkunegaran VII juga masih tersimpan rapi dan terawat di Perpustakaan Reksa Pustaka. Namun, terdapat beberapa arsip (koleksi kuno) yang tidak terselamatkan karena berbagai alasan sehingga terdapat keterbatasan, terutama arsip periode 1800-1900 an.

Ruang Penyimpanan Arsip Bersejarah (Dok. Pribadi)
Ruang Penyimpanan Arsip Bersejarah (Dok. Pribadi)
Dalam Reksa Pustaka, terdapat pula koleksi foto-foto bersejarah, seperti foto-foto keluarga atau pribadi sejak pemerintahan Mangkunegoro II hingga Mangkunegoro IX. Namun, dikarenakan pada zaman dahulu orang-orang tidak begitu memahami bagaimana cara menyimpan foto sebagai koleksi dan kenangan, maka foto-foto yang didapat hanya sedikit.

Dalam proses digitalisasi koleksi manuskrip dan naskah kuno telah dilakukan dengan alat scanning yang cukup memadai, dengan hasil maksimal manuskrip yaitu berukuran A3. Setelah melalui tahapan scanning, masuk pada tahap editing yang termasuk didalamnya memperhatikan bentuk, ukuran, dan warna dari koleksi.

Preservasi (pemeliharaan) yang dilakukan terhadap koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka sangat beragam. Seperti contoh, koleksi buku dan foto disimpan dan diletakkan sesuai dengan jenis koleksi dengan menggunakan pedoman klasifikasi yang khusus. Sedangkan koleksi foto disusun sesuai dengan periode dan keterangan waktu yang tertera, serta dibingkai untuk menjaga keutuhan, keaslian, dan menghindarkan kerusakan koleksi tersebut. Pada koleksi buku, ditata dan disusun sesuai dengan katalog perpustakaan, yang dalam hal ini Perpustakaan Reksa Pustaka memiliki pedoman klasifikasi dan kode lokal sendiri yang terdiri dari kode A-S, seperti yang dicontohkan pada kode A memuat tentang piwulang, B tentang babad, C tentang sastra, D tentang wayang, dan lain-lain.

Preservasi yang dilakukan terhadap koleksi arsip naskah dan lembaran tersebut adalah  koleksi disimpan dalam 2 lemari penyimpanan, yang secara bertahap dalam kegiatannya dilakukan pemberian box pada setiap manuskrip atau naskah kuno, dengan menggunakan kertas sirio black atau seperti kertas karton tebal. Kemudian, kertas karton tersebut adalah kertas yang anti basah dan anti asam, agar suhu yang ada di dalam lemari tetap stabil.

Selain itu, Perpustakaan Reksa Pustaka rutin melakukan fumigasi terhadap arsip lama maupun baru yang ada setahun sekali, dengan tujuan untuk menjaga kebersihan dan mencegah pertumbuhan jamur. Fumigasi dilakukan dengan menutup seluruh gedung perpustakaan selama 24 jam dan pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke dalam gedung. 

Penyimpanan koleksi kuno dikenakan suhu 18 derajat Celcius, karena semakin dingin suhu ruangan, semakin baik untuk menjaga keawetan arsip. Di dalam lemari penyimpanan, setiap lapisan naskah dilengkapi dengan pengawet tradisional seperti silica, kapur barus, cengkeh, dan akar wangi. Penggunaan bahan-bahan tersebut bertujuan untuk menjaga keaslian dan mencegah serangan hama pada naskah-naskah yang berharga ini.

Akhir Kata

Perpustakaan ini memiliki kebijakan yang tegas terkait penggunaan kamera dan fotografi. Sebagai aturan yang berlaku, semua koleksi di perpustakaan ini tidak boleh difoto, kecuali memiliki izin. Pengunjung diberitahu mengenai kebijakan keamanan ini sejak awal kunjungan mereka. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan integritas dari koleksi yang sangat berharga tersebut.

Pada Perpustakaan ini, pengunjung juga tidak dapat mengakses koleksi dengan sesuka hati. Pengunjung diharuskan menggunakan sarung tangan dan hand sanitizer sebelum mengakses koleksi. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kerusakan pada naskah.Jika ada peneliti yang memiliki pemahaman yang baik dalam bidangnya, mereka akan diberikan izin untuk mengakses naskah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun