Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Glokalisasi: Transformasi Wujud Kebudayaan Lokal

17 Juli 2023   10:32 Diperbarui: 19 Juli 2023   05:24 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dries Van Noten Spring 2010, Unsur Batik pada Desain (sc: Istimewa)

Kebudayaan dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (1964) kebudayaan merujuk pada semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

Manusia berperan sebagai pencipta dan penggerak budaya itu sendiri. Budaya tidaklah bersifat statis dan kaku, melainkan bersifat dinamis seiring dengan perubahan sosial dan perkembangan zaman. Manusia turut andil dalam mengembangkan dan melestarikan budaya karena budaya merupakan perwujudan dari kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Budaya akan bertransformasi menyesuaikan dengan perubahan sosial dan perkembangan zaman agar manusia tetap eksis dalam kehidupan lingkungan sosialnya.

Hingga detik ini, sebanyak 1.340 suku,  2.500 bahasa, keberagaman agama dan kepercayaan serta ribuan kekayaan warisan adat istiadat, baik berwujud benda maupun tak benda tersebut memperkaya khasanah budaya Indonesia. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki power di bidang budaya dikarenakan budaya turut menjadi aset penting dalam perkembangan suatu negara yang tidak hanya bertumpu pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan semata.

Akan tetapi, dunia telah memasuki era globalisasi, dimana arus informasi dapat mengalir kemana saja dan diakses siapa saja. Globalisasi seakan-akan menciptakan dunia tanpa tembok (world without borders) yang menyebabkan penyebaran informasi tak terbendung. Hal inilah yang menjadi salah satu tantangan Indonesia dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia. Globalisasi mempengaruhi dan menggeser nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kebudayaan Indonesia sehingga terkontaminasi oleh budaya asing.

Bukti bahwa budaya lokal Indonesia yang terkena arus globalisasi salah satunya ialah batik. Batik kini telah mendunia dan menjadi warisan budaya dunia tak benda. Batik telah menjadi bagian dari kehidupan atau gaya hidup segelintir orang. Bukan hanya dalam bentuk kain tradisional saja, tetapi juga dalam bentuk apa saja dalam semua sendi bidang kehidupan.

Kini banyak fashion designer dunia seperti Dries van Noten, Nicole Miller, Burberry Prorsum, dan Diane von Furstenberg  yang mengadaptasi batik ke koleksi busana ciptaan mereka (Benyamin & Prasetia, 2015). Mereka tidak mengambil teknik membatiknya, melainkan desain motifnya. Istilah dalam fenomena ini adalah Glokalisasi. Glokalisasi merujuk pada penggabungan ide antara budaya lokal dengan budaya global yang membuat globalisasi tidak menggerus budaya lokal. Dengan kata lain, memanfaatkan globalisasi dan produk global untuk mengembangkan dan melestarikan budaya lokal.

Glokalisasi juga memasuki ranah industri hiburan seperti musik dan film. Salah satu contoh film yang mengangkat budaya lokal Indonesia adalah Ngeri-ngeri sedap. Pada film tersebut melibatkan budaya batak hingga pemeran dan kru yang berasal dari suku batak. 

Lalu terdapat video klip yang berjudul "Wonderland Indonesia" karya Alffy Rev yang membuat lagu bernuansa Electronic Dance Music (EDM) namun tetap dibalut dengan unsur budaya lokal. Visualisasi budaya lokal ditampilkan begitu epik sehingga berhasil mempresentasikan keberagaman budaya lokal secara modern. Letak proses glokalisasi dalam kedua karya tersebut didapatkan melalui penggabungan ide-ide global yakni produk global dengan budaya lokal.

Selain itu, glokalisasi juga memasuki ranah industri video game. Perancangan video game berbalut budaya lokal kian turut berkembang. Seperti yang dilakukan oleh Haryadi, Irfansyah, dan Santosa (2013) yang merancang video game dengan berfokus pada wayang atau yang dilakukan oleh mahasiswa Binus yang merancang video game dengan memperkenalkan pakaian adat dari beragam suku dalam isi konten permainan tersebut.

Oleh karena itu, keanekaragaman kebudayaan Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing. Tetapi, tidak menutup kemungkinan dalam pengembangan dan pelestarian budaya lokal tentunya akan menghadapi berbagai tantangan. Globalisasi salah satunya.

Salah satu solusi untuk membendung globalisasi adalah dengan cara menggandeng globalisasi untuk pemanfaatan terhadap budaya lokal. Solusi tersebut menciptakan istilah Glokalisasi yang merupakan gabungan produk global dan budaya lokal tanpa menghilangkan unsur dan nilai budaya lokal.

Selain itu, peran pemerintah dan masyarakat juga turut dibutuhkan dalam pelaksanaan visi misi pengembangan dan pelestarian budaya lokal. Semua berhak berpartisipasi, baik secara pasif maupun aktif. Terutama bagi generasi pemuda sebagai generasi penerus bangsa dalam mengembangkan dan melestarikan budaya sebagai salah satu aset vital negara Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Dengan demikian, visi misi pembangunan bidang kebudayaan di Indonesia bisa terealisasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun