Awal perjalanan kami dimulai pada tanggal 21 Juni 2022. Aku, suami dan kedua anak kami berencana pergi ke Pulau Pahawan yang berlokasi di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, atau tepatnya di Teluk Lampung. Kami berangkat dari Parung Panjang ke Lampung ala backpakeran.Â
Yah, kenapa backpakeran, karena kami berangkat menggunakan kereta api, kapal ferry, dan bus. Dari Stasiun Parung Parang kami berangkat ke Stasiun Rangkas Bitung pada pukul 7.47 dan tiba di stasiun Rangkas Bitung pada pukul 08.50. Dilanjutkan dari Stasiun Rangkas Bitung naik kereta ke Stasiun Merak. Kereta berangkat dari stasiun Rangkas Bitung pada pukul 09.55 dan tiba di stasiun Merak pada tanggal 11.55.Â
Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Merak pukul 13.40 tiba di Pelabuhan Bakaheuni Lampung pada pukul 15.25 WIB. Setelah dari Pelabuhan Bakaheuni, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan bus AC dari pukul 15.40 dan tiba di Terminal Rajabasa pukul 17.40.Â
Alhamdulillah 10 menit kemudian kami dijemput oleh keponakan, menuju ke daerah Kemiling, tempat kakak ipar suamiku. Setelah beristirahat semalaman, keesokan paginya sekitar pukul 07.00 pagi, kami melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi sejauh 60 - 72 kilometer atau sekitar 1 1/2 jam perjalanan dari Kemiling tempat kami menginap menuju ke Pulau Pahawang di Bandar Lampung.
Kami pun tiba di Pulau Pahawang pada pukul 09.10. Pulau Pahawang adalah salah satu obyek wisata yang menurut kami masih baru. Daerah Wisata ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 2010.Â
Di Pulau Pahawang ini banyak terdapat gugusan-gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan masih alami. Â Untuk menuju ke Pulau Pahawang, titik kumpul kami berada di Dermaga I Ketapang.Â
Dari Dermaga I Ketapang, kami menaiki kapal motor kecil. Dimana 1 perahu ini bisa menampung sampai 10 - 15 orang, tapi karena kami ke Pulau Pahawang dengan membeli paketan tour dimana paketan yang kami ambil 1 orang berkisar 235.000 rupiah, itu pun sudah termasuk tour guide, sewa kapal, baju pelampung, alat snorkeling atau diving, wisata ke beberapa pulau-pulau di sekitar Pulau Pahawang, dokumentasi dengan menggunakan kamera Go-Pro, asuransi kecelakaan, P3K, dan 1 kali makan siang. Dimana dalam paketan ini kami mengambil paketan yang private. Artinya dalam 1 perahu motor hanya dinaiki oleh kami sekeluarga.Â
Kebetulan suami saya pengen suasananya biar kami lebih akrab, jadi suami saya memesan paketan private. Jalur perjalanan yang kami tempuh antara satu pulau ke pulau yang lain, itu semua bergantung pada lama atau sebentarnya pulau-pulau yang menjadi tujuan kami.Â
Alhamdulillah, kami mendapatkan Tour Guide yang ramah, membimbing dan membantu kami mengarahkan gaya kami saat berfoto ria. Benar-benar suasana liburan yang menyenangkan, berbeda, dan berkualitas buat kami sekeluarga.
Tujuan pertama kami ke Pulau Pahawang Kecil, disana terdapat pulau yang masih asri dengan pemandangan pasir putih, air lautnya yang berwarna hijau kebiru-biruan. Di Pulau Pahawang kecil terdapat hutan bakau yang kecil yang tidak luas, tetapi cukup memberikan udara segar dan pemandangan yang menarik.Â
Di sana kita bisa bersua foto bersama di sebuah jembatan kayu. Tetapi dalam bersua foto, kita tetap harus memperhatikan keselamatan dan tempat di sana. Karena tempat untuk bersua foto tidaklah tertalu besar dan lebar. Jadi kita harus bergantian. Â Â Â Â Â Â
Kemudian dilanjutkan ke Pulau Kelagian Kecil. Di Pulau ini akan kita  jumpai pasir putih di sekitar pantai dengan air laut yang berwarna hijau kebiru-biruan. Di Pulau ini kita bisa jumpai hutan bakau kecil dan tempat bersua foto lainnya.
Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan perjalanan menuju ke pulau lainnya. Tak berapa lama akhirnya sampailah kita di sebuah spot di tengah-tengah dari pulau Pahawang atau yang disebut dengan Pahawang Besar.
Kami menuju ke sebuah tempat, yang letaknya seperti sebuah rumah kayu dengan di lapisi tongkang plastik di bawahnya. Disana berhenti sejenak, jika kita ingin bersnorkeling, kita diwajibkan memakai baju pelampung, pakaian renang yang kita bawa sendiri, alat-alat untuk menyelam, dan mengikuti arahan dari Tour Guidenya. Â Â Â Â Â
Tapi kalau bagi pengunjung yang sudah pandai berenang, pengunjung bisa langsung ke spot untuk snorkeling. Sungguh ini pengalaman yang benar-benar menengangkan dan baru buat saya, karena sejujurnya saya merupakan orang yang tidak pandai benerenang.Â
Tapi Alhamdulillah dengan dorongan dan support dari Tour Guide, suami, dan anak-anak, akhirnya saya berani berenang dengan pelampung dan alat-alat menyelam di laut Pulau Pahawang.Â
Di tengah-tengah laut di salah satu sudut Pulau Pahawang terdapat gundukan karang yang memudahkan saya, suami, anak-anak, dan pengunjung lain untuk berdiri dan mencoba menyelam atau sebatas snorkeling melihat-lihat terumbu karang dengan makhluk lautnya seperti; anemon laut, ikan nemo, bintang laut, dan rumput laut.
Setelah puas berenang di laut, perjalanan di lanjutkan ke Pulau lainnya. Di Pulau ini ada spot bersua foto di sebuah kumpulan hutan bakau, ayunan dari kayu, dan tempat duduk yang dibuat dari kayu dan ditempatkan didepan pohon bakau.
Ketika kami sedang melanjutkan perjalanan untuk berlayar kembali, tiba-tiba hujan turun dengan cukup deras. Kapal motorpun diarahkan ke suatu pulau terdekat. Akhirnya, sampailah kami di sebuah pulau, dimana di pulau itu terdapat sebuah penginapan yang dimiliki oleh seseorang berkebangsaan asing, tapi sayang penginapan ini kurang terurus.Â
Dia memiliki 1 buah rumah yang terbuat dari kayu, rumahnya tidak terlalu besar, tetapi sepertinya sudah tidak digunakan lagi. Kami para pengunjung diperkenankan berada disekitar tempat penginapannya, asalkan selama disana kami tidak boleh membuang sampah sembarangan, mengambil tanaman, dan merusaknya ataupun mencoret-coret penginapannya. Setelah bersua foto disana, kami melanjutkan bersua foto di dekat suatu tempat yang mirip seperti dermaga kecil.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pulau Pahawang Besar, disana kami sampai dan merapat ke pinggiran pantai untuk melepas lelah setelah bersnorkeling ria.Â
Kami menikmati makan siang dengan hidangan ikan laut tentunya dan sayur asem serta sambal dan lalapnya. Setelah itu kami melakukan sholat zuhur. Dan perjalanan ke Pulau Pahawang pun berakhir, kami kembali lagi berlayar menuju ke Dermaga I Ketapang.
Alhamdulillah inilah cerita kami tentang perjalanan 1 hari ke Pulau Pahawang di daerah Bandar Lampung. Semoga cerita ini menjadi sedikit gambaran tentang berwisata ke Pulau Pahawang Bandar Lampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H