Kabupaten Banjarnegara yang notabene adalah kota kecil dengan  sebagian besar wilayahnya terdiri dari daerah pegunungan, tidak  dipungkiri lagi punya sejuta kekayaan alam dan potensi wisata yang masih  bisa dikembangkan lebih lanjut lho kisanak..... suwer ......
Saking  banyaknya, sampai sebagian besar potensi itu bahkan belum terpetakan  oleh pemerintah (dalam hal ini Dinas Pariwisatanya). Kalaupun sudah ya  paling hanya sebatas teman saja....eh...... maksudnya sebatas tahu dan  "pernah" dikunjungi pejabat. Sudah gitu tok.......
Mau bukti ? Olret ........
Salah satu contohnya adalah Curug Sipawon yang secara geografis berada di wilayah dusun Pagondangan, Desa  Wanareja  Kecamatan Wanayasa dan salah satu bagian dari Sungai Panaraban  yang jadi batas wilayah Kecamatan Pejawaran dengan Kecamatan Wanayasa  (ini yang menjadikannya disebut juga sebagai Curug Panaraban). Sudahkah sampai saat ini populer di kalangan para traveler luar kota atau minimal masuk dalam peta wisata ?
Agak sangsi saya .......
Dulu,  curug alias air terjun ini pernah dikunjungi oleh para pejabat dan  petugas dari Kabupaten Banjarnegara untuk sekedar difoto dan  dipublikasikan di majalah KEBANGGAAN Pemda Banjarnegara (karena hanya kalangan mereka saja yang membacanya hahaha ...... ), DERAP SERAYU Magazine........ tapi adakah kelanjutan dan tindak lanjutnya ? Nehi pemirsah ......
Beberapa waktu yang lalu saya beserta Tim Njawar KPFB Banjarnegara sengaja mbolang kesana. Disamping memang dekat dengan sawah area kerja  saya, juga rasa penasaran karena mendengar bahwa di curug ini masih  banyak hewan liar semecam monyet, kera, kethek dan sejenisnya. Juga babi  hutan dan celeng yang sering terlihat di sekitarnya. Maka dari itu saya  ambil kesimpulan bahwa curug ini masih perawan...... virgin.......  #maraipingin #ehh
Singkat cerita, saya dan mas Bowo Capung serta mas Agussalam Azzet mencari  waktu yang tepat alias longgar dan layak untuk mbolos ngarit demi  sekedar piknik sebentar ke Air Terjun alias curug yang dimaksud.  Tujuannya ? Jelas.... pingin membuktikan apa yang orang orang katakan  dan ceritakan ...... jyah......
Dan perjalananpun dimulai .....
Pertama  kami berkumpul di Kantor Kecamatan Pejawaran untuk kemudian berkendara  kurang lebih 10 menit menuju Desa Sarwodadi. Jangan takut jalan  berlobang (seperti isyu yang beredar selama ini) karena jalannya alus  mulus layaknya paha mbak Luna lho pemirsa ..... suwer......
Tidak lebih  dari 1,5 km dengan pemandangan hijau dari daun tetumbuhan di kebon yang  membentans sepanjang perjalanan kami akhirnya bisa diselesaikan dengan  sempurna. Kuncinya, motor dalam keadaan prima, roda depan belakang cukup angin dan bensin penuh !!!
Sesampainya  di ujung jalan tlasah, jalan kemudian berganti rupa dan bentuk. Bukan  jadi jalan bayi melainkan jalan setapak yang hampir dipenuhi rumput  ilalang setinggi dada. Butuh keberanian dan nyali sebenarnya. namun kata  pepatah " Orang pintar kalah dengan orang yang beruntung, dan orang beruntung akan kalah dengan orang yang nekad " hehehe.......  kami lanjut terus.... menyibakkan kelambu itu  eh.....menyibakkan rerumputan demi rerumputan sepanjang kurang lebih 500  meter (10 menit perjalanan RATA) berikutnya hingga sampai pada tujuan akhir yaitu Curug Sipawon.
Subhanalloh ......
Sangat indah sodara sodara.......
Air  terjun setinggi kurang lebih 25 meter ini memiliki debit air yang cukup  besar dengan bebatuan yang sangat mendukung untuk kegiatan foto pribadi  alias selfi. Area pendaratan air pun cukup menarik dan luas sehingga  memungkinkan untuk berenang dan ciblon disana. Namun ada hal yang perlu  diperhatikan yaitu pada tepat di bagian bawah air terjun terdapat lubang  air yang cukup dalam berbentuk seperti pawon sehingga akan sangat  berbahaya apabila terseret air ke dalam lubang tersebut apalagi dengan  debit air yang sekarang ini lagi besar besarnya ..........
Airnya jernih sejernih matamu malam itu #ehh .....
sumpah  airnya jernih dan adem, sangat cocok bagi manusia manusia dengan  pikiran super berat untuk menyepi dan menenangkan diri. Adem, sepi,  damai, terpencil pula......... recommended kalau mau bunuh diri  #ehh
Sebenarnya di balik bukit di sebelah curug ini, masih ada lain yang konon lebih indah dan menantang. Namanya Curug Tumpuk Telu.....  dari namanya sudah bisa dibayangkan bahwa di curug ini akan ada 3 lapis  (mungkin semacam rumah lapis yang lagi tren di ibu kota hehehe...) air  terjun nan indah yang sangat menggoda untuk dijamah....... namun karena  arus sungai terlalu deras dan tidak ada jalan lain ke sana selain lewat  tengah kali ...... yakin.......
Dan rasa penasaran ini  akhirnya harus kami tahan (semoga tidak menjadi penyakit seperti nahan  ngeden) dengan sebuah komitmen bahwa ketika cuaca sudah memungkinkan  kami pasti akan kesana lagi ......... PASTI......
Ikut ????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H