Persoalan konflik tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan sosial. Konflik menjadi konsekuensi terhadap perbedaan kedua pihak yang berseteru. Ketimpangan ekonomi, agama, sosial, dan budaya merupakan perbedaan pandangan politik belaka. Dalam suatu komunitas, pentingnya seseorang yang mempunyai keberanian, mempunyai jiwa kepemimpinan, dan mempunyai pengaruh yang besar untuk menyelesaikan permasalahan. Kesalah fahaman persepsi juga bisa memicu konflik dalam komunitas, oleh karena itu pentingnya kita membangun komunikasi yang lebih baik dan memperbaiki kesalah pahaman dalam komunikasi.
Perbedaan keyakinan tidak hanya terjadi pada masyarakat awam saja, bahkan sudah terjadi sejak masa Rasulullah. Bahkan Rasulullah pun pernah bersabda bahwa perbedaan adalah rahmatrahmat, maksudnya dapat memberikan manfaat bagi umat manusia. Perbedaan seringkali dijadikan sebagai bahan politisasi bagi konspirator global yang ingin menguasi wilayah tersebut.
Berdasarkan Tulisan A. Dale Timpe yang dikutip oleh Andri Wahyudi yang berjudul "konflik, Konsep Teori dan Permasalahannya," Leonard Greenhalg mempersiapkan bahwa konflik berangkat dari hal yang bersifat abstrak, namun juga konflik juga dapat berakibat buruk hingga menjadi fenomena yang konkrit, baik benturak fisik maupun psikis. Perbedaan sudut pandang, perbedaan pendapat dan juga perbedaan kepentingan juga dapat memicu terjadinya konflik.
Menurut Axley Stephner R, komunikasi di Tempat Kerja, dikutip oleh Oachesu Madalina, ada empat jenis konflik antara lain:
*Konflik inter-personal mengacu pada konflik antara dua individu
*Konflik intra-personal terjadi dalam diri individu
*Konflik intra kelompok konflik yang terjadi diantara individu-individu dalam sebuah tim
*Konflik antar kelompok terjadi ketika kesalahpahaman muncul diantara tim yang berbeda dalam suatu organisasi
Resolusi Konflik mempunyai perbedaan makna menurut pada ahli yang konsentrasi dalam studi konflik. Menurut Levine dalam karya berjudul Webster Dictionary, Resolusi merupakan (1) gerakan menyelesaikan permasalahan (2) pemecahan, (3) penghapusanatau penghilangan permasalahan. Sedangkan Weitzman & Weitzman mendefinisikan resolusi konflik sebagai wujud dalam penanganan masalah secara bersama (solve a problem together). Sedangkan menurut Fisher menjelaskan bahwa resolusi konflik merupakan wujud dalam membangun hubungan baru yang tahan lama di antara dua atau lebih daripada individu dan kelompok yang berlainan sikap atau berseteru. Di lain itu pula, Mindes menyebutkan bahwa resolusi konflik sebagai bagian dari individu atau kelompok yang mempunyai kemampuan dalam mengurusi perbedaan atau mengurai perbedaan, serta pentingnya dalam membangun keterampilan dan penilaian dalam bernegosiasi, kompromi dan mengembangkan rasa keadilan.
Dari beberapa persepsi menurut tokoh diatas, disimpulkan bahwa upaya pemecahan atau penyelesaian masalah baik individu maupun kelompok. Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Katie Shonk, terdapat 5 strategi Resolusi Konflik yang menurutnya terbukti yaitu:
1.Tanpa disadari bahwa setiap manusia mempunyai persepsi keadilan yang bias
  Individu maupun kelompok mempunyai pemikiran yang berbeda, dan tentunya semua pihak menilai bahwa dirinya benar.
2.Hindari eskalasi ketegangan dengan ancaman dan gerakan provokatif
   Seringkali seseorang menarik perhatian pihak lain dengan cara membuat ancaman, perselisihan ke pangadilan atau merusak reputasi seperti mengumbar masalahnya dimedia sosial, mencemarkan nama baik, dll.
3.Atasi mentalitas "Kita Lawan Mereka"
   Kita bisa mengidentifikasi dan juga mendiskusikan kesamaan kita, seperti mengeksplore bakat dan minat yang kita miliki dan juga mengembangkan skill yang kita punya. Dengan itu kita bisa mendapatkan banyak koneksi dan juga dapat mengurangi konflik diantara kelompok.
4.Lihat dibawah permukaan untuk mengidentifikasi masalah yang lebih dalam
   Salah satu contohnya mengenai uang: perselisihan atas upah menjadi permasalahan tunggal dimana keuntungan satu pihak namun menjadi kerugian bagi pihak lain.
5.Pisahkan isu sakral dari isu semu
   Menurut Profesor Harvard Business School Max. H Bazerman yaitu, masalah tersebut hanya terlarang dalam kondisi tertentu. Maka dari itu, pentingnya seseseorang perlu melakukan negosiasi terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dan juga diharapkan kita bisa menghargai prinsip satu sama lain.
Islam Sebagai Ajaran Perdamaian
munculnya kelompok fanatik dikarenakan pertarungan antara kelompok politik, idiologi hingga keagamaan. Islam juga melahirkan banyak sekali kelompok yang berpengaruh sampai ke internasional. Oleh karena itu, pentingnya kita menegakkan keadilan tanpa membedakan ras, suku, etnik, agama, dan budaya.
Dalam ajaran Islam dimana Al-Qur'an sebagai kitab suci umat islam, yang dimana Al-Qur'an tidak hanya sebagai pedoman umat muslim tetapi sebagai rujukan dengan segala aturan yang kita butuhkan untuk selalu berada dijalan yang benar. Di antara hukum-hukum yang diinstruksikan Ilahi yang sangat penting ini adalah hukum menegakkan keadilan. Islam mengajarkan tentang "Kedamaian" dan tunduk terhadap Yang Maha Pencipta, dimana
manusia dapat meningkatkan secara moralitas dan mengedepankan prinsip toleransi. Isu perdamaian dan keadilan sangat berhubungan tetapi juga saling melengkapi. Persoalan perdamaian dan keadilan pun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengutip ayat Al-Quran Surah Al Imran Ayat 103 yakni:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayatayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Sejarah Konflik Islam Syiah dan Sunni Pasca Rasulullah H
Akar perpecahan Islam Sunni dan Islam Syiah dapat ditelusuri kembali ke abad ketujuh setelah kematian Nabi Muhammad H pada 632 M. Sebagian pengikut Ali; dalam bahasa Arab berarti "Shiat Ali", atau hanya Syiah. Sedangkan Sunni mempercayai bahwa pimpinan mereka adalah Abu Bakar. Dalam bahasa Arab berarti "Sunni" berasal dari bahasa Arab berarti "orang yang mengikuti tradisi Nabi".
Jika seorang anak laki-laki ada, mungkin seluruh sejarah Islam akan berbeda. Perang Saudara, perpecahan antara Sunni dan Syiah semuanya bisa dihindari. Pemilihan pemimpin di Arab Utara didasarkan pada faktor umum yang lebih tua atau mengedepankan senioritas, sedangkan Arab selatan didasarkan pada kesucian keturunan. Perbedaan kultur dalam pemilihan kepemimpinan Islam baik secara sosial, politik, dan keagamaan.
Kisaran pada tahun 681 M, putra Ali bin Abi Thalib bernama Hussein bin ibn Ali memimpin sekelompok 72 orang pengikut dan anggota keluarga dari Mekkah ke Karbala (sekarang Irak) untuk menghadapi khalifah Yazid yang diduga melakukan korupsi dari Dinasti Umaiyah. Namun, tentara Sunni sudah menunggu, dan akhirnya dengan berakhirnya 10 hari dari berbagai perjuangan yang dilakukan oleh Sunni, Hussein meninggal dibunuh dan dipenggal, dan kepalanya dibawa ke Damaskus sebagai penghormatan kepada Khalifah Sunni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H