Mohon tunggu...
Putri Dwi Agustin
Putri Dwi Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup kita cuma sekali, jangan menua tanpa arti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pusaran Konflik Syiah dan Sunni dalam Islam

10 Oktober 2024   10:18 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:18 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Individu maupun kelompok mempunyai pemikiran yang berbeda, dan tentunya semua pihak menilai bahwa dirinya benar.

2.Hindari eskalasi ketegangan dengan ancaman dan gerakan provokatif

     Seringkali seseorang menarik perhatian pihak lain dengan cara membuat ancaman, perselisihan ke pangadilan atau merusak reputasi seperti mengumbar masalahnya dimedia sosial, mencemarkan nama baik, dll.

3.Atasi mentalitas "Kita Lawan Mereka"

      Kita bisa mengidentifikasi dan juga mendiskusikan kesamaan kita, seperti mengeksplore bakat dan minat yang kita miliki dan juga mengembangkan skill yang kita punya. Dengan itu kita bisa mendapatkan banyak koneksi dan juga dapat mengurangi konflik diantara kelompok.

4.Lihat dibawah permukaan untuk mengidentifikasi masalah yang lebih dalam

     Salah satu contohnya mengenai uang: perselisihan atas upah menjadi permasalahan tunggal dimana keuntungan satu pihak namun menjadi kerugian bagi pihak lain.

5.Pisahkan isu sakral dari isu semu

     Menurut Profesor Harvard Business School Max. H Bazerman yaitu, masalah tersebut hanya terlarang dalam kondisi tertentu. Maka dari itu, pentingnya seseseorang perlu melakukan negosiasi terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dan juga diharapkan kita bisa menghargai prinsip satu sama lain.

Islam Sebagai Ajaran Perdamaian

munculnya kelompok fanatik dikarenakan pertarungan antara kelompok politik, idiologi hingga keagamaan. Islam juga melahirkan banyak sekali kelompok yang berpengaruh sampai ke internasional. Oleh karena itu, pentingnya kita menegakkan keadilan tanpa membedakan ras, suku, etnik, agama, dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun