Individu maupun kelompok mempunyai pemikiran yang berbeda, dan tentunya semua pihak menilai bahwa dirinya benar.
2.Hindari eskalasi ketegangan dengan ancaman dan gerakan provokatif
   Seringkali seseorang menarik perhatian pihak lain dengan cara membuat ancaman, perselisihan ke pangadilan atau merusak reputasi seperti mengumbar masalahnya dimedia sosial, mencemarkan nama baik, dll.
3.Atasi mentalitas "Kita Lawan Mereka"
   Kita bisa mengidentifikasi dan juga mendiskusikan kesamaan kita, seperti mengeksplore bakat dan minat yang kita miliki dan juga mengembangkan skill yang kita punya. Dengan itu kita bisa mendapatkan banyak koneksi dan juga dapat mengurangi konflik diantara kelompok.
4.Lihat dibawah permukaan untuk mengidentifikasi masalah yang lebih dalam
   Salah satu contohnya mengenai uang: perselisihan atas upah menjadi permasalahan tunggal dimana keuntungan satu pihak namun menjadi kerugian bagi pihak lain.
5.Pisahkan isu sakral dari isu semu
   Menurut Profesor Harvard Business School Max. H Bazerman yaitu, masalah tersebut hanya terlarang dalam kondisi tertentu. Maka dari itu, pentingnya seseseorang perlu melakukan negosiasi terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dan juga diharapkan kita bisa menghargai prinsip satu sama lain.
Islam Sebagai Ajaran Perdamaian
munculnya kelompok fanatik dikarenakan pertarungan antara kelompok politik, idiologi hingga keagamaan. Islam juga melahirkan banyak sekali kelompok yang berpengaruh sampai ke internasional. Oleh karena itu, pentingnya kita menegakkan keadilan tanpa membedakan ras, suku, etnik, agama, dan budaya.