Mohon tunggu...
Ngarai Adventure
Ngarai Adventure Mohon Tunggu... -

Petualangan dan Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Kya-kya, Makan Sambil Diramal.

19 Juni 2012   19:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untung ada sedikit goreng-gorengan yang sempat terbeli sambil menanti makanan matang. Hingga mampu agak memadamkan perasaan pedas yang sampai ke ulu hati tersebut. Di tambah aneka jus yang terasa encer, malah mampu memadamkan cita rasa tinggi nabati itu.

Sayangnya kami tak sempat merasakan masakan India, yang kata Yanto cukup yahud itu. Biarlah yang penting perut sudah kenyang. Masalah makanan India, nanti saja kami makan di negeri asalnya sana.

Ramal

Selain makanan yang beraneka rupa. Desain tempat makan di Kya-Kya terlihat menarik sekali. Dengan bangku-bangku merah dan meja kuning, terlihat kontras di malam hangat Surabaya. Belum lagi hiasan berbagai lampion yang tergantung di sepanjang jalan ini. Mengingatkan kita pada daerah China town di luar negeri sana.

Isi pusat jajanan ini juga makin meriah dengan kehadiran para penjual aksesoris di sepanjang pinggir jalan. Menjual berbagai cendera mata, seperti kerajinan kaca, sepatu, pernak-pernik China Town, dan lainnya. Enaknya disini tak ada pemaksaan sama sekali. Siapapun bisa datang dan bertanya bila tertarik pada satu hal. Syukur-syukur kalau mau membeli. Kalau hanya mampir, juga dianggap angin lalu saja.

Ada satu lagi yang bikin kita agak betah disana. Kios-kios ramalan banyak bertebaran. Saya sempat menghitung jumlahnya, di sepanjang sisi kanan saja mencapai enam buah jumlahnya. Belum yang disisi kiri, paling tidak sama saja. Keunikan meramal nasib ini juga terasa mengisi waktu luang kita menunggu makanan jadi. Dengan uang Rp. 25.000, kita bisa merasakan jiwa yang melayang karena ramalan nasib yang ada sepertinya kebanyakan berbau indah. Justru yang apes kalau sedang diramal, tiba-tiba masakan jadi. Yang jelas-jelas bikin kelimpungan penjual yang mencari pelanggannya. Sayangnya saya tak sempat mencoba diramal sambil makan, mungkin asyik kedengarannya. Asal ramalannya menjurus yang baik-baik saja sih, okey deh. (sulung prasetyo/www.ngarai.com).

Artikel Terkait:


  1. Sukla Paksa Di Pulau Bali
  2. Surga Kecil di Pinggir Negeri Batak
  3. Lebaran Haji di Badui Luar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun