Kabupaten Berbek ke Nganjuk. Surat keputusan yang dikeluarkan oleh Marhaen Djumadi memberikan kepastian hukum tentang waktu perpindahan pusat pemerintahan dari Berbek ke Nganjuk.
Keputusan Bupati tentang hari boyongan. Keputusan Bupati No. 188/200/K/411.013/2022 tanggal 17 Juni 2022 tentang Penetapan Hari Boyongan Pusat Pemerintahan DariMenetapkan hari boyongan pejabat 6 Juni 1880 bertepatan hari Minggu Wage
Setiap tahun diadakan peringatan perpindahan dari bekas kabupaten Berbek ke pendopo Kabupaten Nganjuk yang diikuti oleh seluruh pejabat Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah (Forkopimda), Kepala Perangkat Daerah dan seluruh perwakilan masyarakat Nganjuk
Latar belakang
Pada masa pemerintahan bupati Ibnu Salam telah ada upaya penggalian hari jadi kabupaten Nganjuk yang dilakukan oleh bagian Humas Pemda tingkat II kabupaten Nganjuk diketuai Adi Susanto pada tahun 1985.
Tim penggalian menemukan tiga versi hari jadi kabupaten Nganjuk
1). hari jadi Nganjuk ditetapkan berdasarkan hari ditetapkannya Nganjuk sebagai daerah tingkat dua kabupaten;
2). Hari jadi Nganjuk ditetapkan berdasarkan hari perpindahan ibukota daerah tingkat dua kabupaten Nganjuk dari kota Berbek ke kota Nganjuk;
3). Hari jadi Nganjuk ditetapkan berdasarkan hari ditetapkannya desa Anjuk sebagai sima desa swatantra oleh Sri Maharaja Pu Sindok Sri Isana Wikrama Dharmatunggadewa pada tahun 937 M.
Data arsip Boyongan
Penetapan Pemindahan ibu kota kabupaten Berbek ke Nganjuk berdasarkan keputusan pemerintah no. 20 tanggal 8 Juni 1875 pada masa pemerintahan Bupati Berbek RT. Soemowilojo.
Situasi umum keadaan periode ini adalah tahun 1870 periode Liberalisasi Ekonomi di Hindia Belanda sebagai akhir dari periode Tanam Paksa (Cultuur stelsel).
Pada umumnya pembangunan jalur kereta api di Indonesia pada masa kolonial Belanda tidak lepas dari kepentingan pemerintah pada masa itu, yaitu untuk memudahkan angkutan komoditas ekspor hasil Tanam Paksa.
Pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875 yang melintasi Surakarta-Surabaya yang melintasi Nganjuk.
Pembangunan Pendopo Bupati Kabupaten Berbek (Nganjuk) dan Rumah Dinas Asisten Residen di Distrik Nganjuk tahun 1877. Sebuah pengumuman (iklan) dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum J. Van Velzen di Kediri (karesidenan Kediri) yang menyelenggarakan sebuah proyek lelang terkait pembangunan Pendopo Bupati dan Rumah Dinas Asisten Residen di Distrik Nganjuk tahun 1877.
Pembangunan jalan Kediri-Nganjuk dilaksanakan
Waktu boyongan
Menurut surat laporan residen Kediri Meyer kepada Gubernur Jendral bertanggal 8 Juni 1880 pemindahan pegawai dan ibukota telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 1880 pada hari Minggu Wage bertepatan tanggal 27 Jumadilakhir Wawu 1809 AJ wuku Kuningan masa karolas windu Adi.
Pelaksanaan pemindahan pejabat atau pegawai dilaksanakan sesuai adat Jawa yang berlaku untuk keselamatan semuanya
Boyongan terjadi pada masa pemerintahan Bupati Sosrokusumo (III) memerintah tahun 1878-1901 putera bupati Berbek RT Soemowilojo
Surat residen kediri tentang boyongan
Salinan No. 3024 a/4205Kediri, pada 8 Junij 1880
Saya menyampaikan kepada anda Yang Mulia, bahwa Keputusan Pemerintah tanggal 8 Junij 1875 no. 20 berisi pemindahan kedudukan pegawai dari afdeeling Berbek, dari tempat dinas tersebut ke tempat bernama Ngandjoek pada tanggal 6 bulan ini telah dilaksanakan di tempat yang dimaksud dengan baik sesuai perintah. Dengan untuk menjaga keselamatan para pegawai juga dilaksanakan menurut upacara yang lazim dilakukan oleh orang pribumi tanpa satu hal yang menyimpang menurut adat.
Resident (Kediri)
Meyer
Untuk membuat salinan
Sekretaris Pemerintahan
     A.Sol
Kepada Â
Yang Mulia
Gubernur Jendral Hindia Belanda
Dan selanjutnya, dan selanjutnya
Berita pemindahan pusat pemerintahan (boyongan) juga diberitakan dalam surat kabar.Â
Pesan dari Residen Kediri bahwa telah dilakukan pemindahan administrasi pegawai dari daerah Berbek pada tanggal 6 Juni (1880) ke ibukota daerah di Nganjuk
Pada saat boyongan
Saat boyongan pejabat di Kabupaten Berbek adalah:
Bupati Berbek
Istri Bupati
Raden Mas Tumenggung Sosrokusumo (III)
Raden Ayu Sosrokusumo
Patih Berbek
Raden Ngabehi Mangunkusumo
Jaksa
Raden Ngabehi Mertoatmojo
Mantri
Raden Ngabehi Sosroadmojo
Penghulu
Mas Mochamad Jacoep
Wedana Berbek
Wedana Nganjuk
Wedana Kertosono
Wedana Lengkong
Wedana Warujayeng
Mas Pawirosoedjono
RM. Ario Prawirodirdjo
Mas Ngabehi Wirioadmodjo
Raden Ngabehi Mangoenhardja
Raden Ario Tejonotokusumo
Pimpinan masyarakat Cina di Kabupaten Berbek Letnan Cina berkedudukan di Kertosono
Han Liong Ing
Wijkmeester 'lurah' masyarakat Cina di Berbek
Lie Khe Bing
Asisten Residen Berbek
W.L.H.A. Harloff
Akibat boyongan
Pemindahan kantor Pos dari Berbek ke Nganjuk
Pemindahan kedudukan asisten residen Berbek ke Nganjuk
Pembangunan Masjid Baitul Salam di barat Alun alun Nganjuk "Ngalih ipun negari saking Berbek, Bupati Kanjeng Adipati Sosrokoesoemo Tahun Walandi 1880" "Adegipun masjid kita Nganjuk" tahun Jawi 1813-1814 AJ bertepatan tahun 1884-1885 M.
Pembukaan stasiun Kertosono 1 Oktober 1881 dan pembukaan stasiun Nganjuk 1 Juli 1882
Penetapan ibukota kabupaten Berbek di Nganjuk Terbitlah Surat keputusan Pemerintah Hindia Belanda tgl. 30 Mei 1885 no. 4c dalam Staatsblad van Nederlandsch-Indi no. 107 tahun 1885 dan Kertosono sebagai daerah Kontrolir. Â
Pembagian wilayah Berbek menurut SK No. 20/1883 tanggal 20 JanuariÂ
ResidentieÂ
karesidenan
Regenschap afdeelingÂ
Distrik
Onderdistrik
Tempat kedudukan pejabat onderdistrik
Wedono
Asisten Wedono
Kediri
Berbek
Berbek
Kacangan
Loceret
Pace-wetan
Ngabar
Kacangan
Loceret
Pace-wetan
Ngabar
Siwalan
Cepoko
Sawahan
Kladan
Cepoko
Sawahan
Kladan
Nganjuk
Mangundikaran
Sono
Kedungsoko
Mangundikaran
Sono
Kedungsoko
Kertosono
Kutorejo
Kottalama
Babadan
Kutorejo
Kottalama
Babadan
Lengkong
Lengkong
Gondang kulon
Ngujung
Munung
Lengkong
Gondang kulon
Ngujung
Munung
Warujayeng
Warujayeng
Trayang
Prambon
Warujayeng
Trayang
Prambon
Gemenggeng
Petak
Rejoso
Wilangan
Petak
Rejoso
Wilangan
Peringatan 50 tahun boyongan pada tahun 1930
Pameran hewan Rajakaya dalam rangka pesta emas boyongan
Pawai Mobil Hias merayakan pesta emas boyongan sebagai hari ultah kota Nganjuk
*) Penulis Sukadi & Rudy Handoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H