Mohon tunggu...
Ngalimatuz Zahro
Ngalimatuz Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ngalimatuz Zahro (43121010122). Nama dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak (Universitas Mercu Buana).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Etika dan Hukum Plato

26 Mei 2022   06:50 Diperbarui: 26 Mei 2022   06:54 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Etika adalah disiplin ilmu dalam ranah filsafat yang juga dikenal dengan filsafat moral ialah suatu ilmu yang membahas tentang tabi'at atau tingkah laku lahiriah manusia yang muncul dari batiniahnya. Pada bidang ilmu ini memikirkan mengenai etika atau tingkah laku manusia, seperti bagaimana mengetahui dan menilai perbedaan antara perbuatan positif dan perbuatan negatif, termasuk cara agar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

Pemikiran Plato mengenai etika terlihat lebih mengatakan bahwa, manusia di hidupnya memiliki tujuan hidup yang positif, Plato meyakini bahwa manusia berdasar kodratnya ialah mahluk sosial, dengan demikian manusia berdasar kodratnya hidup dalam bermasyarakat atau Negara. Menurut Plato etika ini memiliki sifat intelektual dan rasional, maksudnya dapat dijelaskan secara logis. Untuknya tujuan hidup manusia ialah mendapatkan kesenangan hidup dan kesenangan hidupnya didapat dengan pengetahuan. Menurut Plato lebih lanjut, terdapat dua macam budi: budi filosofis dan budi biasa. Plato juga mengatakan bahwa orang itu baik ketika dirinya dikuasai oleh akal budi, buruk ketika dirinya dikuasai oleh keinginan dan hawa nafsu

Etika Plato bersifat intelektual dan rasional. Dasar ajarannya yaitu mencapai budi baik. Budi ialah tahu. Tujuan hidup dari manusia ialah mendapatkan kesenangan hidup dan kesenangan hidupnya diperoleh dengan pengetahuan.Plato berpendapat, terdapat dua macam budi: budi filosofis dan budi biasa. Plato juga menyatakan bahwa orang itu baik ketika dirinya dikuasai oleh akal budi, buruk ketika dirinya dikuasai oleh keinginan dan hawa nafsu. Ketika ingin mencapai hidup yang baik, hal pertama yang harus dilakukan yaitu membebaskan diri dari kekuatan irasional hawa nafsu dan emosi serta mengarahkan diri berdasarkan akal budi.

Etika Yunani Kuno biasanya diartikan sebagai egois dalam arti bahwa penyelidikan etis berpusat di pertanyaan mengenai apa kehidupan yang baik bagi seorang individu. Dalam kerangka ini, diskusi mengenai kenapa seseorang perlu menjadi bajik diletakkan di dalam hubungannya dengan bagaimana kebajikan berkaitan dengan kesejahteraan. Dengan kata lain, ahli etika Yunani Kuno memiliki pendpaat bahwa kita mempunyai alasan untuk menjadi bajik; yaitu, kebajikan itu akan membantu kita menjalani kehidupan yang sukses serta bahagia. Dengan pemikiran ini, masuk akal jika Platon berfikir kita diwajibkan untuk merawat jiwa dan tubuh, dikarenakan dibutuhkan dikehidupan yang baik.

Harus diingat bahwa teori-teori etika utama sekarang mempunyai fitur-fitur tentang diri sendiri yang dibangun di dalamnya dan dengan demikian gagasan ini tidak sepenuhnya unik bagi Plato (dan ahli etika Yunani Kuno lainnya). Tiga teori etika utama saat ini yaitu etika kebajikan (diadvokasi oleh Plato), deontologi, dan konsekuensialisme. Immanuel Kant, sang inspirasi bagi deontologi, mengatakan bahwa kita mempunyai kewajiban untuk memperbaiki diri, sementara konsekuensialisme, dalam bentuknya yang paling tradisional, berpendapat bahwa ketika menentukan bagaimana saya perlu bertindak, kesejahteraan pribadi saya sendiri dipertimbangkan.

Konsep etika Plato didasarkan pada konsep etika Socrates. Pengaruh Socrates sangat berkuasa bagi Plato mengingat Plato ialah salah satu murid dari Socrates. Etika Socrates sangat menekankan pada pengetahuan. Menurut Socrates, orang akan hidup menurut pengetahuannya ketika orang itu sudah mempunyai pengetahuan yang cukup. Socrates memberi kesimpulan bahwa pengetahuan dan moral (etika) yaitu sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahakan.

Plato mengatakan bahwa dunia yang sebenarnya ada di dunia ide. Dunia yang indra-indra kita bisa rasa hanya merupakan bayangan yang tidak istimewa dari bentuk-bentuk ideal yang ada di dunia ide. Konsep terkait bentuk-bentuk yang ideal di dunia ide kita sudah ada saat kita lahir. Maka dapat disimpulkan yaitu semua yang bisa dirasakan di dunia ini menggunakan indra-indra hanyalah merupakan bayangan dari bentuk ideal yang ada di dunia ide kita. Dunia ide menurut Plato mempunyai ciri-ciri, adalah tidak berubah, pasti dan tetap, dan juga merupakan bentuk asal dari segala sesuatu. Namun sebaliknya, dunia yang dirasakan sehari-hari lewat indra-indra merupakan dunia yang selalu berubah. Perubahan yang ada membuat bentuk-bentuk tiruan dari bentuk asli di dunia ide. Karena dunia yang dirasakan lewat indra tersebut hanya merupakan bayangan semata yang tidak merepresentasikan bentuk atau kenyataan asli dari kondisi ideal dunia ide, jadi untuk mendapatkan pengetahuan yang sejati perlu memelajari dunia ide.

Saat mempelajari dunia ide, Plato menyadari bahwa indra hanya bisa menangkap bayangan dari ide tersebut, bukan wujud asli. Jadi Plato mengatakan cara untuk pelajari dunia ide guna mendapatkan pengetahuan sejati yaitu menggunakan metode penalaran. Plato mengatakan, manusia bisa dibagi menjadi dua yaitu tubuh dan jiwa. Tubuh mempunyai indra-indra yang hanya bisa merasakan dunia materi, dan jiwa mempunyai nalar untuk merasakan atau mempelajari dunia ide. Konsep-konsep di dunia ide yang ideal itu seperti yang dipaparkan sebelumnya merupakan bawaan sejak lahir yang ada di dalam jiwa manusia yang kekal. Artinya, semua sesuatu yang dipelajari di dunia materi ini merupakan proses mengingat-ingat pengetahuan yang sebelumnya telah tertanam dalam jiwa setiap manusia.

Pada teori Plato tidak hanya dipraktikkan kepada hal-hal kongkrit saja namun juga kepada konsep-konsep yang abstrak. Di dunia ide Plato terdapat konsep ide keadilan yang merupakan keadilan yang sejati dan bentuk-bentuk keadilan di dunia materi di sekeliling kita yaitu model atau bayangan dari ide keadilan itu. Selain itu di dunia ide Plato juga ada ide kebaikan (etika) yang di anggap sebagai ide yang paling tinggi dan merupakan maksud dari semua filosofi. Menurut pendapat Plato, jiwa terkurung dalam tubuh yang tidak baik, buruk serta salah. Jiwa manusia butuh dibebaskan dari penjara tubuh ini. Cara membebaskannya menurut Plato yaitu dengan memperoleh pengetahuan yang sejati yaitu pengetahuan mengenai ide yang hanya bisa didapat menggunakan penalaran. Analogi Plato terkait hubungan jiwa dan tubuh manusia diungkapkan di sebuah ilustrasi manusia di dalam gua atau yang biasa dikenal dengan "The Allegory of the Cave".

Tujuan dari hidup manusia agar mendapatkan kesenangan. Kesenangan diraih lewat pembelajaran pengetahuan yang sejati. Pengetahuan yang sejati hanya terdapat di dalam di dunia ide. Ide tertinggi menurut Plato yaitu ide kebaikan (etika). Maka dari itu jiwa manusia perlu mempelajari terkait ide dari etika. Confucius berkata bahwa jika kita hanya mendengarkan maka kita bisa melupakan, jika kita melihat maka kita akan ingat tetapi untuk mendapatkan pengertian kita perlu melakukannya. Maka ketika kita ingin mengerti tentang etika kita perlu melakukannya. Tetapi, tubuh kita yang tidak baik menghalangi untuk melakukan suatu perbuatan baik. Maka itu, Plato mencetuskan dua jalan untuk melakukan dasar dari etika. Pertama, perlu melarikan diri dari dunia materi serta hidup semata hanya di dunia ide. Jalan ini adalah jalan yang ideal yang perlu di lakukan seseorang ketika menginginkan mengerti arti etika yang sejati. Jalan selanjutnya adalah dengan mempraktikkan dunia ide ke dunia materi secara semaksimal. Dengan arti lain mewujudkan bayangan yang hampir sempurna di dunia materi berdasakan dengan kondisi di dunia ide. Jalan kedua adalah jalan praktis yang terlihat lebih realistis untuk dapat dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun