Mohon tunggu...
Ngalem Misa Br
Ngalem Misa Br Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi di Universitas Katolik Santo Thomas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3 Inbound UNEJ Kelompok 3 Modul Nusantara Pertemuan 1 Sampai ke-8

5 November 2023   22:30 Diperbarui: 5 November 2023   22:48 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan program pertukaran mahasiswa yang berlangsung selama satu semester dari satu klaster pulau ke klaster pulau lainnya yang akan memberikan pengalaman melalui keikutsertaan dalam kegiatan Modul Nusantara. Salah satu tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiwa terhadap keberagaman suku, agama, ras, dan artargolongan (SARA) serta meningkatkan semangat persatuan. Program ini memberikan ruang bagi seluruh kalangan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia untuk ikut berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Program ini akan mempertemukan mahasiswa dari berbagai universitas yang berbeda kepada satu universitas tujuan untuk menjalani proses perkuliahan, dan ikutserta dalam kegiatan Modul Nusantara dengan rangkaian kegiatan yang fokus terhadap pemahaman komprehensif yaitu kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan konstribusi sosial terhadap masyarakat. Bersama kegiatan ini kita akan mengenal berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia serta memperluas relasi melalui teman-teman mahasiswa dari berbagai penjuru negeri ini. Modul Nusantara berlangsung selama 16 kali pertemuan selama Pertukaran Mahasiswa Merdeka berlangsung dengan bimbingan DPL dan mentor kelompok.

1. Kebhinekaan 1 : Ask Me Everything

Ask Me Everything (Dokpri)
Ask Me Everything (Dokpri)

Pada pertemuan pertama Modul Nusantara di tanggal 26 Agustus 2023 di Halaman Gedung Rektorat Universitas Jember, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Seluruh anggota kelompok 3 Modul Nusantara berkumpul membetuk lingkaran. Kegiatan kami pada pertemuan pertama ini adalah memperkenalkan diri dan mengenal teman sekelompok dengan metode tanya jawab. Perkenalan disini tidak hanya seputar nama dan kampus asal melainkan banyak hal yang berkaitan dengan daerah asal mulai dari objek wisata yang apa saja yang ada di daerah asal, makanan khas, tarian adat, pakaian adat, dan masih banyak lagi. Pada kegiatan ini setiap mahasiswa memiliki kesempatan untuk berbagi cerita mengenai diri mereka, dan memproleh jawaban atas rasa penasaran mereka akan suatu yang ada di daerah lain melalui cerita pengalaman teman-teman mahasiswa. Dalam kegiatan ini tidak hanya ada keberagaman SARA tetapi juga berbagai warna almamater yang menambah kesan keindahan dan kehangatan selama kegiatan berlangsung.

 2. Kebhinekaan 2 : Mana Permainanmu?

Mana Permainanmu? (Dokpri)
Mana Permainanmu? (Dokpri)

Kegiatan yang kedua masih berlangsung di lapangan Universitas Jember namun di lapangan yang berbeda pada 27 Agustus 2023 dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Bermain bersama dengan sebuah permainan yang bernama gobak sodor. Sebelum memulai permainan kami dibagi menjadi 4 kelompok dengan cara menyebutkan nomor 1 sampai dengan 4 nantinya mahasiswa yang menyebutkan nomor yang sama akan menjadi satu kelompok. Permainan ini akan dimainkan oleh 2 kelompok,satu kelompok menjadi penjaga dan kelompok satunya lagi menjadi pemain. Selama bermain permainan gobak sodor membutuhkan kekompokan antara kelompok yang sedang bermain maupun yang sedang menjadi penjaga. Bila kelompok yang sedang bermain tidak kompak ataupun kurang komunikasi maka bisa saja kelompoknya akan kalah. Begitu juga dengan kelompok penjaga bila mereka tidak kompak maka lawan mereka akan lolos hingga akhir permainan dan menjadi pemenang serta kelompok penjaga akan mendapatkan kekalahan dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bermain. Saat bermain permainan ini semua anggota kelompok merasa senang dikarena permainan ini sangat menantang.

3. Refleksi : Siapakah Aku?

Siapakah Aku? (Dokpri)
Siapakah Aku? (Dokpri)

Refleksi (Dokpri)
Refleksi (Dokpri)

Kegiatan ketiga yang dilaksanakan pada 2 September 2023 di salah satu ruang perkuliahan Fakultas Pertanian UNEJ, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Pada kegiatan ini kami kedatangan seorang narasumber yang bernama Ibu Lenny Luthfiyah, S.I.Kom, bersama dengan beliau kami melakukan bedah film. Berdasarkan kegiatan pada pertemuan ke-3 ini saya mengetahui bahwa warga masyarakat Merapu yang ternyata tidak menganut salah satu dari beberapa agama yang diakui di Indonesia yaitu antara agama katolik,kristen,islam,hindu,budha,dan konghucu melainkan menganut suatu aliran yang disebut dengan "Aliran Kebatinan". Warga masyarakat Marapu percaya dan memperjuangkan kepercayaan mereka. Kepercayaan masyarakat Marapu ini ternyata sudah lama, bahkan ada yang tertulis dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP).Namun sebagian besar masyarakat Marapu ada yang mengosongkan data agamanya dan sebagian lagi terpaksa memilih salah satu agama yang di akui negara agar dapat mempermudah mereka dalam akses pemerintahan. Mereka memilih salah satu agama untuk dicantumkan dalam KTP yaitu agama katolik namun mereka tidak mengikuti ajaran agama katolik melainkan tetap mengikuti Aliran Kebatinan. Beberapa antara kami sekelompok cerita ini adalah informasi baru sehinggga memunculkan agrumen serta pertanyaan yang cukup kritis saat dikusi.

4. Kebhinekaan 3 : Budaya Dalam Slide (Cerita Dari Daerah Kami)

 Budaya Dalam Slide (Cerita Dari Daerah Kami) Dokpri
 Budaya Dalam Slide (Cerita Dari Daerah Kami) Dokpri

Kegiatan keempat yang dilaksanakan pada 3 September 2023 di salah satu ruang perkuliahan Fakultas Pertanian UNEJ, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Pelaksanaan kegiatan adalah dengan memperkenalkan kebudayaan yang ada di daerah masing-masing serta membagikan pengalaman pribadi yang berkaitan kebudayaan daerah. Setiap mahasiswa ditugaskan untuk membuat power point yang berisikan tentang kebudayaan mereka seperti adat istiadat,tarian,alat musik,makanan dan hal menarik lainnya dari daerah asal serta berbagi pengalamannya terkait dengan budaya masing-masing. Kemudian mahasiswa akan mempresentasikan power point tersebut. Salah satu cerita menarik adalah dalam suku batak ada suatu kebudayaan yang dinamakan dengan "Saur Matua" ini adalah salah satu adat dimana ketika seseorang yang telah berusia tua dan memiliki anak,keturunan cucu bahkan cicit,ketika seseorang itu meninggal dunia maka tidak boleh ada kesedihan ataupun tangisan saat proses pemakaman. Hal ini dikarenakan pada adat batak seseorang yang sudah tua tersebut telah sempurna dalam kekerabatan maka acara adat  penguburannya pun harus dilakukan secara penuh yang disebut dengan"Ulaon na gok". Upacara itu dilakukan sebagai bentuk rasa sayang dan hormat cucu dan anak-anaknya kepada orang tuanya.

5. Kebhinekaan 4 : Ruang Kreatif Budaya (Eksplorasi Seni Dari Akar Budaya)

Ruang Kreatif Budaya (Eksplorasi Seni Dari Akar Budaya) Dokpri
Ruang Kreatif Budaya (Eksplorasi Seni Dari Akar Budaya) Dokpri

Kegitan pertemuan ke lima di lakukan pada 10 September 2023 yang berlokasi di Ruang Kuliah Tebu 3 Fakultas Pertanian UNEJ, Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Dalam pertemuan ini setiap anggota kelompok diminta untuk membuat karya seni berdasarkan inspirasi dari budaya dan adat istiadat daerah masing-masing. Karya itu dapat berupa lukisan, puisi, cerita pendek, atau seni lainnya. Karya yang paling banyak dibuat saat itu adalah lukisan/gambar diantaranya gambar makanan khas daerah, pakaian adat, dan keistimewaan atau keunikan daerah masing-masing. Saya sendiri menggambarkan bagian dari pakaian adat Karo yang disebut dengan "Tudung dan Bulang-Bulang". Tudung adalah salah satu bagian pakaian adat wanita dari adat karo yang digunakan sebagai penutub kepala wanita Karo. Bulang-bulang adalah bagian dari pakaian adat laki-laki Karo yang digunakan sebagai penutup kepala laki-laki karo. Setelah semuanya selesai membuat karyanya maka kami akan mempresentasikan karya kami tersebut secara bergantian setelah itu kami berfoto bersama dengan memegang karya tersebut.

6. Refleksi 2 : Jenis-jenis Literasi

Jenis-jenis Literasi (Dokpri)
Jenis-jenis Literasi (Dokpri)

Kegitan pertemuan ke enam di lakukan pada 11 September 2023 yang berlokasi di Ruang Kuliah Tebu 3 Fakultas Pertanian UNEJ, Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Kegiatan ini mendatangkan seorang narasumber yaitu Ibu Herlina Irawati Permadi, S.Pt.,M.Sc yang membawa materi mengenai literasi digital. Materi yang disampaikan yaitu pengertian literasi, jenis-jenis literasi , manfaat, perkembangan dan peran serta dampak literasi digital. Materi literasi ini dapat berkaitan dengan banyak kegiatan dan aktivitas manusia dari berbagai bidang. Banyak kalangan yang telah merasakan dampak positif dari literasi digital. Sajian materi menimbulkan diskusi yang menyenangkan, memunculkan pertanyaan dengan jawaban yang menarik berdasarkan pengalaman nyata.

7. Kebhinekaan 5 : Pohon Kehidupan

Pohon Kehidupan  (Dokpri)
Pohon Kehidupan  (Dokpri)

Kegitan pertemuan ke tujuh di lakukan pada 16 September 2023 yang berlokasi di Taman Petik Bunga Arjasa, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Kegiatan dilakukan selama 2 hari dengan malam keakraban kelompok dan kemudian dilanjutkan diskusi bersama dan menginap di Wisata Petik Bunga Arjasa sehingga kami merasa rileks, santai dan nyaman. Diskusi kali ini kami juga membahas mengenai pentingnya menjaga kelestarian pepohonan, dampak adanya pohon serta kegiatan dan tindakan apa yang dapat kami lakukan untuk menjaga kelasrian lingkungan. Disini kami juga saling berbagi cerita mengenai kehidupan kami di masa lampau, masa kini, dan dimasa yang akan datang dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan. Salah satu yang menarik disini adalah teman teman kelompok sangat tertarik untuk kelestarian budaya dan tidak ada yang anti budaya  semua saling menghargai budaya masing-masing.Setelah kegiatan tersebut kami berjalan berkeliling melihat dan menikmati pemandangan. Pemandangan sangat indah, udara yang sejuk, lokasi yang nyaman, suasana yang santai dan menyenangkan, pepohonan dan bunga-bunga sangat mempengaruhi keindahan alam. Kami juga tidak lupa untuk mengambil gambar dan foto-foto sebagai dokumentasi.

8. Kebhinekaan 6 : Keragaman Lagu Daerah

Keragaman Lagu Daerah (Dokpri)
Keragaman Lagu Daerah (Dokpri)

Kegitan pertemuan ke delapan di lakukan pada 30 September 2023 yang berlokasi di Pantai Puger Kabupaten Jember, dengan di dampingi oleh Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Raisa Wahyu Nuraini selaku Mentor di Kelompok 03. Pada kegiatan ini kami berkunjung ke pantai pugar dan melihat kehidupan masyarakat yang ada di sana dalam melakukan aktivitasnya. Dipinggir pantai terdapat banyak para pedagang ikan yang menjual ikan hasil tangkapan nelayan. Melakukan interaksi dengan ibu dan bapak pedagang yang disana dapat memberikan motivasi serta semangat untuk kami menjalani hari-hari sebagai seorang mahasiswa. Setelah itu kami dibentuk menjadi beberapa kelompok. Kemudian kami mempelajari satu lagu daerah yang sudah kami sepakati untuk nantinya akan kami nyanyikan bersama. Setelah itu kami menyanyikan satu lagu daeraH secara bersama-sama dalam kelompok. Setiap kelompokpun akhirnya menyanyikan lagu daerah yang telah dipilih. Lagu daerah tentunya menggunakan bahasa daerah dan karena keberagaman itu tidak semuanya saling mengerti arti dari setiap lagu yang dinyanyikan oleh setiap kelompok. Maka setiap kelompokpun akan menyampaikan arti dari lagu yang telah dipilih dan dinyanyikan tersebut dengan bahasanya sendiri dengan menggunakan bahasa Indonesia. Sungguh menyenangkan sekali kegiatan ini karena dengan kegiatan ini kami dapat menyanyikan lagu daerah kami masing-masing, mendengarkan lagu daerah teman, Serta mendengarkan teman-teman bernyanyi dengan bahasa daerah mereka yang tentunya memilki bahasa dan logat berbicara yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun