Mohon tunggu...
Ahmad
Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ali

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Timur Bicara?

11 Juni 2022   13:38 Diperbarui: 11 Juni 2022   13:57 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Timur itu tidak miskin, tetapi dimiskinkan.

Orang Timur itu tidak tertinggal,tapi ditinggalkan.

  Sekarang dijaman teknologi yang sudah maju ini kita akhirnya mulai dapat ruang untuk bisa berbicara.

pertanyaannya

Apakah saat ini kita tetap menjadi orang timur? Karena orang timur itu sebenarnya, definisinya bagaimana kita juga tidak pernah tau pasti,dan kita tidak pernah duduk untuk mendefinisikan itu,apa itu orang timur.

Apakah cuman orang yang lahir dan besar di timur, atau orang yang punya kepedulian tentang orang timur,ataukah saya ini yang rambut keriting,kulit hitam,mata menyala.Kita tidak pernah duduk dan mendefinisikan apa itu orang timur.

Kenapa kemudian pertanyaan ini menjadi penting untuk saya?

Yang pertama,Saya melihat bahwa, tuntutan perkembangan zaman itu membuat kita, memodernisasi semua lini,tanpa menimbang mana yang merupakan ketertinggalan dan mana yang merupakan ciri khas.

Dulu itu kita menggebu gebu sekali, memodernisasi semua hal,kita tidak lihat,mana yang sebenarnya merupakan kekayaan kita, sehingga ciri khasnya kita, kadang-kadang malah menjadi ketertinggalan, padahal mungkin itu ciri khasnya kita.

Nah ...

Makanya hari ini yang menjadi tema utama adalah, lokalitas.

Kenapa lokalitas yang dipilih menjadi tema utama,karena menurut saya lokalitas memang yang harus menjadi bahan bakar utama, ketika kita mau mengejar ketertinggalan.

Bukan kita salur terus itu budaya dari Jawa,bukan kita salur terus budaya dari luar,untuk masuk ke Indonesia Timur bikin kita merasa lebih maju.

Tidak perlu..

Yang pertama itu kita terlalu sibuk memodernisasi diri kita, sampai kadang-kadang pakaian saja, kita sudah tidak mau pakai kita punya kain

Baru belakangan ini kita baru menyadari bahwa itu adalah kekayaan.

Yang ke-dua,kita itu takut menjadi berbeda,lalu kita mencoba menghilangkan identitas kita yang sebenarnya

Ini yang saya rasa orang timur itu kadang-kadang punya perasaan ini,kita itu takut karena perbedaannya kita, makanya kita coba hilangkan identitasnya kita.

Contohnya apa?

Berapa banyak Ade nona yang diluar sana Rebonding rambut, Berapa banyak Ade nona yang menggunakan pemutih kulit,dengan harapan kulitnya lebih cerah dari pada sebelumnya.

Sementara standar kecantikan selalu digariskan seperti itu,yang rambut lurus, kuliah putih, bibir merah.

Terus kita yang lahir dengan kuliah hitam, rambut keriting, ini menarik atau tidak sebenarnya?

Kita sangat-sangat cantik dengan kepribadian kita apa adanya,

Itu sebabnya saya punya rambut keriting dan kulit hitam saya pertahankan,cuman mandi saja supaya lebih wangi sedikit ()

Tapi itu identitas pribadi kita pertahankan,ini yang Jangan sampai hilang dari dirinya kita, memang kita mungkin berbeda dengan yang lain tapi yah sudahlah.

Dan bukan hanya itu saja,cara kita berbicara,logat, dialeknya kita,

Kita orang timur itu suka hilangkan, sekolah sedikit,maju sedikit ketika pulang ,Luh,Gua,Luh ,Gua

Sekolah itu bukan kamu punya cara berpakaian

Sekolah itu bukan kamu punya rambut jadi lurus

Sekolah itu bukan bicara kamu jadi Luh,gua

Tetapi sekolah itu kamu punya pemikiran lebih maju dari sebelumnya.

Jadi kita boleh, Indonesia Timur menjadi maju,tapi kita maju dengan caranya kita,tidak menghilangkan identitas dan ciri khasnya kita.

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun