Mohon tunggu...
Ngainun Naim
Ngainun Naim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis buku JEJAK INTELEKTUAL TERSERAK (2023). Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur. Pengelola http://www.spirit-literasi.id. dan http://www.ngainun-naim.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menyerap Energi Literasi

5 Januari 2025   22:15 Diperbarui: 5 Januari 2025   22:15 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngainun Naim

 

Inspirasi itu kunci di dunia literasi. Tanpa inspirasi, tidak akan ada tulisan yang bisa diproduksi. Persoalannya, inspirasi itu harus dicari, bukan dinanti.

Jika diibaratkan memasak sayur, inspirasi itu seperti bahan mentah. Ada banyak bentuknya. Namun tidak ada di semua tempat. Ia ada di tempat-tempat tertentu.

Sayur ada di toko, pasar, kebun, di bawa penjual keliling, dan di beberapa tempat lain. Bagi yang tidak memiliki spirit memasak, sayur yang ditemukan tidak ada maknanya. Bertemu tetapi tidak menghasilkan tindakan.

Begitu juga dengan inspirasi. Ia ada di tempat-tempat tertentu. Banyak orang yang bertemu inspirasi tetapi tidak memiliki arti. Ia bertemu lalu pergi karena tidak memiliki arti.

Bagi pemasak, bahan mentah akan diolah sesuai dengan selera. Sama-sama bahannya, sama-sama jenis bumbunya, namun rasa berbeda. Ada banyak faktor yang mempengaruhi rasa yang dihasilkan.

Dalam konteks menulis, inspirasi sama namun akan berbeda ketika diolah menjadi tulisan. Kemampuan penulis menangkap inspirasi dan mengolahnya menjadi tulisan mempengaruhi terhadap tulisan yang dihasilkan.

Pada perspektif inilah, penulis yang baik adalah penulis yang selalu bersemangat untuk menulis. Namun semangat itu tidak selalu stabil. Kadang tinggi, kadang menurun, dan mungkin juga hilang. Sesungguhnya ini wajar asal ada kesadaran dan kemauan untuk kembali bersemangat ketika semangat mulai melemah.

Banyak penulis hebat, kaya wawasan, namun tidak produktif. Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah spirit yang redup seiring aneka dinamika kehidupan yang harus dihadapi.

Penulis yang semangatnya selalu tinggi akan selalu berusaha menghasilkan karya. Berbagai upaya untuk membangun kemungkinan bagi lahirnya tulisan akan dilakukan. Bisa dengan membaca, diskusi, jalan-jalan, atau menghadiri pertemuan komunitas kepenulisan.

Ketika acara Kopdar Rumah Virus Literasi 3 digelar di Balai Besar Guru Penggerak di Batu Malang pada 26-27 Oktober 2024, saya sesungguhnya sedang dalam kesibukan yang cukup padat. Ada beberapa agenda yang tidak mungkin saya hindari. Salah satunya menjadi Panelis Debat Calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung. Selama beberapa hari saya terlibat dalam penyiapan materi debat.

Pelaksanaan debat pada 25 Oktober 2024. Tempat acara di Crown Victoria Hotel. Acara berlangsung mulai pukul 19.00 WIB dan berakhir nyaris pukul 23.00 WIB. Usai acara saya bisa tidur sejenak. Setelah subuh segera menuju stasiun untuk hadir di acara Kopdar.

Alhamdulillah, bahagia sekali bisa bersua banyak penulis di Kopdar RVL 3. Beberapa orang sudah saya kenal sebelumnya. Namun lebih banyak yang baru pertama bersua. Ini sungguh membahagiakan.

Saya kebetulan diminta berbagi cerita tentang pengalaman menerbitkan buku. Tema ini menarik dan menantang. Menarik karena menulis dan menerbitkan buku itu sebuah kebanggaan. Semakin hari semakin banyak orang yang mampu menulis dan menerbitkan buku. Menantang karena saya tidak boleh hanya bercerita tetapi juga harus memberikan contoh atas karya yang telah saya hasilkan.

Secara umum acara berlangsung lancar. Saya bahagia bisa bersua dengan banyak kawan. Mereka bukan sekadar kawan berliterasi tetapi mereka juga sumber literasi. Inspirasi mereka membuat energi berliterasi terus tumbuh dan tidak boleh berhenti.

Trenggalek, 5 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun