Ngainun Naim
Awalnya adalah pesan WA yang meminta saya untuk memberikan kabar jika ada acara di Surabaya. Saya mengiyakan, meskipun waktunya belum pasti. Memang begitulah hidup. Kadang tanpa perencanaan justru datang kepastian.
Saya baru turun dari Kamar 412 GreenSA Inn yang ada di Jalan Juanda Sidoarjo menuju Lantai 1 untuk makan malam. Jarum jam menunjukkan angka 19.00 WIB. Saat sedang menuju ke ruang makan, Sahabat Nur Aziz Asmuni---saya memanggilnya Cak Asmuni---sudah menunggu di samping ruang resepsionis. Beliau datang beberapa saat sebelum saya turun dari kamar.
Memang, sesaat setelah sampai di GreenSA Inn saya menghubungi Cak Asmuni. Saya bagikan lokasi saya. Beliau pun menjawab bahwa malam akan menemui saya.
Tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2023 ada kegiatan Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung di GreenSA Inn. Saya kebetulan menjadi salah satu peserta. Di sela acara, saya memenuhi harapan Cak Asmuni.
Cak Asmuni adalah senior saat saya mondok di PP Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang. Beliau juga senior saat saya kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ada banyak hal yang membuat kami terjalin komunikasi intensif sampai sekarang. Salah satunya adalah kami sama-sama mencintai dunia literasi.
Saya menyapa beliau, berbincang sejenak, lalu mengajaknya makan malam. Sambil makan kami lanjutkan berbincang tentang banyak hal. Pertemuan dan perbincangan selalu menebarkan energi dalam diri.
Malam semakin larut. Nasi di piring sudah tandas. Cak Asmuni tetiba berkata. "Aku iki pengin wawancara. Nanti tak tayang di YouTube", katanya. Tentu saya mengiyakan, meskipun harus berbagi waktu dengan kegiatan.
Dengan handphone dan peralatan sederhana, Cak Asmuni menata peralatan untuk berbincang. Semacam podcast-lah.
Perbincangan pun dimulai. Saya sama sekali tidak mempersiapkan diri. Semuanya mengalir begitu saja. Topiknya tentang literasi yang saya tekuni.
Salah satu yang saya sampaikan adalah rasa syukur karena menekuni dunia literasi. Dunia membaca dan menulis ini memberikan banyak sekali manfaat dalam diri saya. Capaian saya sekarang ini sungguh di luar prediksi dan ekspektasi. Salah satu yang memberikan pengaruh adalah literasi.
Membaca menjadi hal yang tidak bisa dikerjakan dalam sehari. Begitu juga menulis. Ada proses panjang yang berkelanjutan sejak belia sampai sekarang. Ada proses belajar dan terus belajar. Begitu juga proses riset.
Perbincangan harus terhenti. Jarum jam sudah menunjukkan angka 20.30 WIB. Saya harus mengikuti kegiatan karena inilah tujuan utama saya datang ke GreenSA Inn. Rupanya Cak Asmuni berkenan menunggu saya untuk kembali melanjutkan perbincangan.
Tepat jam 22.00 WIB perbincangan kembali dilanjutkan. Topiknya semakin asyik saja. Di antaranya berkisah tentang beberapa "santri literasi" yang belajar bersama saya. Saya sampaikan bahwa dunia literasi itu berat. Dari sekian puluh peserta, hanya beberapa yang sukses. Namun demikian ini merupakan kebanggaan yang harus diapresiasi. Juga harus terus dirawat agar literasi terus tumbuh dan berkembang.
Tulungagung, 3 September 2023