Mohon tunggu...
Ngainun Naim
Ngainun Naim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis buku JEJAK INTELEKTUAL TERSERAK (2023). Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur. Pengelola http://www.spirit-literasi.id. dan http://www.ngainun-naim.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Miniatur Indonesia

20 Juli 2023   14:21 Diperbarui: 20 Juli 2023   14:22 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngainun Naim

 

 

Jarum jam menunjukkan angka 09.10 WITA. Saya baru usai sarapan. Segera saya masuk ke kamar Hotel Pantan untuk berganti baju. Berdasarkan informasi, kawan-kawan dosen pendamping mahasiswa sebagian sudah menuju ke Kantor Bupati Tana Toraja.

Dari kamar hotel saya bisa melihat para mahasiswa naik tangga menuju lokasi pembukaan. Tangganya terlihat dari luar. Hotel Pantan kebetulan lokasinya persis di samping Kantor Bupati Tana Toraja. Ini sungguh menguntungkan. Saya tinggal jalan kaki ke tempat acara.

Lokasi acara ada di lantai 5. Tentu cukup lumayan juga menaiki tangga demi tangga. Kebetulan saat naik tangga, saya bersama dengan Kepala Biro IAIN Fatahul Muluk Jayapura.

Saat saya masuk ruangan, acara baru saja dimulai. Suasana cukup hikmat. Duduk di bangku kehormatan: Rektor IAIN Parepare Dr. Hanani, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja, Sekretaris Daerah Tana Toraja, Wakil Rektor 3 IAKN Tana Toraja, dan kemudian menyusul Wakil Bupati Tana Toraja.

Acara berlangsung dengan lancar. Dr. Zadrak Tombeg, Sp.A., Wakil Bupati Tana Toraja terlihat penuh senyum. Saya mengamati dari kursi duduk yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi beliau duduk dan kemudian menyampaikan pidato.

Dokpri: Hotel tempat menginap
Dokpri: Hotel tempat menginap

Saat menyampaikan sambutan, Wakil Bupati Tana Toraja menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, atas nama Pemerintah Kabupaten Tana Toraja beliau menerima, mengapresiasi, dan mendukung terhadap pelaksanaan KKN Nusantara Moderasi Beragama. Kehadiran mahasiswa diharapkan memberikan kontribusi nyata terhadap kehidupan masyarakat Tana Toraja.

Kedua, pilihan lokasi KKN Nusantara Moderasi Beragama di Tana Toraja merupakan pilihan yang tepat. Tana Toraja bisa disebut sebagai miniatur Indonesia. Beliau mencontohkan tentang aktivitas kehidupan di Tana Toraja pada pagi hari. Sudah sejak sangat lama masyarakat Tana Toraja mendengarkan adzan subuh sekitar jam 04.450. Tidak lama kemudian, sekitar jam 05.00 terdengar alunan musik rohani dari gereja. Jadi keragaman semacam itu telah hidup dengan subur di masyarakat.

Ketiga, toleransi masyarakat Tana Toraja cukup tinggi. Ini bukan sekadar wacana tetapi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Perbedaan, termasuk agama, bukan menjadi persoalan. Ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan keanekaragaman merupakan bukti nyata toleransi masyarakat.

Keempat, masyarakat Tana Toraja memiliki beberapa tradisi yang telah mengakar. Tradisi ini dirawat secara baik oleh masyarakat. Pesertanya bukan hanya warga satu agama, namun agama lain juga ikut. Tentu, tanpa melanggar norma agama yang dianut.

Penelusuran yang saya lakukan menyebutkan bahwa Tana Toraja memiliki beberapa tradisi yang unik. Satu tradisi yang sangat terkenal adalah Rambu Solo. Ini merupakan upacara kematian yang khas. Ini merupakan ritual sakral yang sudah dilakukan turun-temurun. Upacara ini diyakini sebagai ikhtiar untuk menyempurnakan kematian seseorang.

Ada ribuan berita dan riset tentang upacara di Tana Toraja. Pembaca bisa menelusurinya di mesin pencari. Beberapa di antaranya: https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6596252/8-tradisi-suku-toraja-yang-unik-ada-rambu-solo-hingga-mangrara-banua; Rima, Grace. "Persepsi mayarakat Toraja pada upacara adat Rambu Solo'dan implikasinya terhadap kekerabatan masyarakat di Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja." Phinisi Integration Review 2.2 (2019): 227-237; Anggraeni, Anggun Sri, and Gusti Anindya Putri. "Makna Upacara Adat Pemakaman Rambu Solo'di Tana Toraja." Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya 3.1 (2020): 72-81; Panggarra, Robi. Upacara Rambu Solo'Di Tana Toraja: Memahami Bentuk Kerukunan di Tengah Situasi Konflik. Vol. 1. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray bekerjasama dengan Kalam Hidup, 2015.

Kelima, andalan utama Tana Toraja adalah pariwisata. Setiap yang datang dianggap membawa berkat bagi masyarakat Tana Toraja. Demikian juga dengan mahasiswa yang melaksanakan KKN. Karena itu beliau berharap mahasiswa dapat menjalankan KKN secara baik dan menyampaikan kepada masyarakat luas tentang kondisi objektif Tana Toraja.

Tulungagung, 20 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun