Pengalaman Solo
Pada tanggal 7-9 April 2023 lalu saya diundang dalam sebuah acara di Solo. Acara ini mempertemukan saya dengan kawan-kawan lama dan juga mengenalkan saya dengan kawan-kawan baru. Dengan kawan-kawan lama menautkan ikatan persahabatan, mematangkan dan mendewasakan kebersamaan. Dengan kawan-kawan baru, kami saling mengenal dan membangun keakraban.
Saya selalu berusaha menikmati setiap momentum pertemuan. Pertemuan, sepanjang direnungkan, menyajikan banyak hal untuk memperkaya kehidupan. Memang saya tidak selalu bisa mendapatkannya, namun saya selalu berusaha menemukan makna dari setiap yang saya lakukan.
Salah satu yang saya nikmati dari pertemuan di Solo itu adalah kesempatan shalat berjamaah di Masjid Agung Shaikh Zayed Solo. Jika tidak ada kegiatan di Solo, mungkin sampai sekarang saya belum bisa mengungi masjid yang besar dan fenomenal tersebut. Sungguh merupakan keberkahan tersendiri bisa mengunjungi dan melaksanakan shalat di dalamnya.
Ceritanya saya membuat kesepakatan dengan Pak Anam yang kebetulan kami satu kamar. Setelah shalat magrib dan berbuka puasa kami akan menuju masjid monumental di Solo tersebut. Saya cukup bersemangat dengan rencana shalat isyak dan shalat taraweh. Ini pasti akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.
Rupanya jalanan menuju masjid dari hotel tempat saya menginap cukup padat. Mobil taksi online yang kami tumpangi tidak selalu lancar menerabas jalanan Solo. Padahal mobilnya kategori mobil kecil, bukan mobil besar. Jalan mobil semakin lambat begitu mendekati masjid.
Rupanya ribuah orang tumpah ruah di jalanan sampai di dalam masjid. Suasananya mengingatkan saya pada acara haul ulama besar. Orang menyemut berjalan pelan menuju sebuah titik. Tidak selalu searah. Orang-orang berjualan dan menawarkan jasa tertentu di beberapa bagian jalan.
Kami turun di jalan menuju masjid. Sekitar 100 meter dari pintu masuk masjid. Tidak terlalu jauh sekaligus memberikan kesempatan untuk berjalan kaki.
Dalam perjalanan menuju masjid, beberapa orang menawarkan plastik untuk menyimpan sandal. Pak Anam tetiba sudah memberikan ke saya sebuah plastik. Setelah itu kami bergerak masuk masjid.
Di pintu masuk ada pemeriksaan security. Semua barang dicek. Setelah semua dipastikan aman baru pengunjung diperbolehkan masuk.