Wonosalam merupakan sebuah kecamatan dengan wilayah pegunungan di Kabupaten Jombang. Pertama kali saya mengunjunginya pada tahun 1991. Sudah sangat lama. Jadi sudah 32 tahun lalu.
Saat itu saya kelas 1 MAN Denanyar Jombang. Bersama-sama dengan kawan satu sekolah kami ada kegiatan. Saya sendiri mengikuti saja rombongan dan tidak mencermati mana saja jalur yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi.
Sore hari kami sampai di Wonosalam dan menginap di rumah penduduk. Kami tidur di atas tikar. Bantalnya adalah tas yang kami bawa. Dingin menyergap saat malam menjelang. Maklum, tidur di lantai beralas tikar. Namun demikian saat itu kami sungguh menikmati suasana. Rasanya bahagia sekali.
Saya tidak ingat di daerah mana kami menginap. Juga tidak tahu di mana desanya. Saat itu pengetahuan geografis saya sangat terbatas.
Pagi hari sampai siang kami out bond. Olah fisik dalam aneka kegiatan. Sungguh kenangan indah. Sayang, satu-satunya foto yang saya miliki hilang entah ke mana. Pastinya sudah rusak.
Selasa 15 Februari 2023 saya bersama teman-teman kembali mengunjungi Wonosalam. Kunjungan kami lakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi KKN Komunitas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Posko kawan-kawan ada di Dusun Banyon Desa Carangwulung.
Perjalanan sungguh menyenangkan. Sepanjang pengamatan, hampir setiap rumah penduduk memiliki tanaman durian. Sekarang ini memang sedang musim durian. Sungguh pemandangan yang mengesankan.
Sampai posko KKN kami berdiskusi. Perkembangan program disampaikan oleh perwakilan divisi. Komentar dan masukan kami sampaikan. Berbagai fenomena yang disampaikan kami berikan masukan, termasuk kemungkinan menindaklanjuti menjadi skripsi.
Salah satu persoalan yang dihadapi mahasiswa adalah topik skripsi. Mungkin karena belum terlatih, mereka acap kesulitan. Padahal sangat banyak fenomena yang bisa diolah menjadi skripsi.
Diskusi semacam ini, meskipun sederhana, diharapkan bisa menjadi pemantik ditemukannya topik skripsi. Tentu dibutuhkan proses panjang untuk diolah menjadi skripsi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Jika mereka serius berproses, skripsi akan jadi.
Di meja ada tiga buah durian jumbo yang disajikan mahasiswa. Ini sungguh menggoda. Diskusi tetap berjalan meskipun efektivitasnya menurun karena durian sudah dibelah untuk dinikmati.
Pulang dari lokasi KKN kami mampir ke Dedurian Park. Ini merupakan lokasi menarik untuk belajar tentang banyak hal. Di lokasi ini kami mengunjungi beberapa tempat ditemani seorang pengelola, Mas Damanhuri.
Beliau banyak bercerita tentang lokasi ini, mulai sejarah, perkembangan, program, dan banyak hal lainnya. Tempat ini sangat kondusif untuk aneka kegiatan.
Saya lihat proses pembangunan di beberapa sudut terus dilakukan. Situasi alam yang eksotik sungguh menyenangkan. Mengambil foto menjadi agenda yang tidak boleh ditinggalkan.
Hari semakin siang. Kami pamit. Dalam waktu bersamaan ada dua mobil tamu yang datang. Ini menunjukkan kalau tempat ini cukup dikenal. Semoga semakin berkembang, maju, dan sukses.
Surabaya, 16 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H