Mohon tunggu...
Ngainun Naim
Ngainun Naim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis buku JEJAK INTELEKTUAL TERSERAK (2023). Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur. Pengelola http://www.spirit-literasi.id. dan http://www.ngainun-naim.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengawas Juga Butuh Menulis

2 Juni 2019   20:59 Diperbarui: 2 Juni 2019   21:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya kasus "tukang jahit" atau jasa pembuat tulisan sesungguhnya berawal dari tidak adanya pengetahuan dan kesadaran tentang signifikansi proses menulis. Menulis itu bukan kerja instan yang sekali jadi. Ada proses panjang dan berkelanjutan yang harus terus disemai, didampingi, dan diyakinkan. Jika ini mampu dilakukan, ada peluang munculnya potensi tersembunyi tulisan dari para pengawas.

Tentu, tanpa bermaksud menafikan, kecil kemungkinannya semua peserta akan sukses menjadi penulis. Jika pun semuanya menjadi penulis, pasti kualitas yang dimiliki juga berbeda-beda. Ada banyak faktor yang saling berkait-kelindan yang mempengaruhi seseorang dalam menjalani aktivitas menulis. Berbagai faktor inilah---berdasarkan pengalaman---membuat tidak semua orang mampu bertahan menjalaninya.

Mengajak orang untuk menekuni aktivitas membaca dan menulis sudah ratusan kali saya lakukan. Namun yang mau berusaha keras mengikuti jejak literasi dan kemudian bertahan untuk terus menulis ternyata memang tidak banyak. Saya sadar sepenuhnya bahwa membangun tradisi literasi itu tidak mudah. Meskipun demikian saya tidak berputus asa. Saya akan terus menulis dan berbagi dalam kerangka membangun budaya literasi. Soal hasil itu bukan urusan personal saya.

Jika para pengawas menyadari bahwa menulis merupakan kebutuhan, tentu mereka akan berusaha keras untuk membangun budaya literasi. Persoalannya, di lingkungan mereka sendiri selama ini nyaris tidak ada orang yang bisa merawat keinginan ini dan mengembangkannya menjadi budaya. Pada titik itulah maka kerja literasi sesungguhnya adalah kerja jangka panjang yang tidak berkesudahan.

Tulungagung, 18 Mei 2019

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun